FORBIDDEN DESIRE

Introduction

Noah Flynn Malverik , 29 - 

dangerous, aggressive, manipulative and selfish man

Genevieve Vivian Alexandro , 27 - 

a rich girl with all her advantages and crazy obsessions

Heaven Bell Malverik, 24 -

Daddy's girl, cat lover and very in love with Noah

----------------

Noah Flynn Malverik, 17 tahun .

Pemuda itu berdiri di depan background dengan tulisan di tangannya.

"Sisi wajah mu" ucap seorang polisi yang sedang memotretnya.

"Kanan? Kiri?, aku suka jika di foto dengan left side, karna sisi kanan ku lebih jelek" Noah menjawab jenaka.

"Cepat, bocah sialan" polisi mendorong Noah, memaksanya menghadap kiri dan setelahnya melakukan yang sama untuk sebelah kanan.

"Masukan dalam sel 15, tunggu hingga orang tuanya datang" polisi itu pergi, memberikan Noah pada rekanya, dan memasukannya ke sel yang di sebutkan.

"Aku tidak punya orang tua, sir" 

"Ibu mu sedang dalam perjalanan, siapkan saja alasan untuknya, agar kau terbebas dari sini" dan polisi itu pergi, meninggalkan Noah yang masih bersandar dalam selnya sendirian.

Gaele datang dengan nafas menderu, ia masuk ke kantor polisi kota London dengan wajah panik.

"Ada yang bisa kami bantu, ma'am" salah seorang polisi wanita berkulit hitam menyapa Gaele.

"Aku datang untuk anakku, Noah Flynn"

"Baiklah, tunggu sebentar" petugas wanita itu membuka komputer dan membaca riwayat kasus Noah.

Balapan liar, jual beli marijuana

"Ikuti aku, aku akan membawa mu pada anakmu" 

Dan Gaele mengikuti wanita itu, sampai di sebuah sel, Gaele menatap prihatin anaknya itu.

Tidak memakai baju, hanya topi dan kaus dalam, celana yang sebagian kotor dan robek, Gaele menghela nafas pelan.

"What's wrong with you Noah?" 

"Mom?" 

Ah, Noah kalah.

Ia tidak bisa menghadapi ibunya itu, wajah lembutnya selalu membuatnya luluh, kenapa tidak ayahnya saja yang datang, setidaknya Noah lebih baik di marahi atau di pukuli dari pada harus menatap mata penuh kekhawatiran itu sekarang.

"Sorry mom" Noah menunduk.

Gaele kembali bicara pada petugas polisi itu.

"Dia di nyatakan negatif mengkonsumsi marijuana, tapi menjualnya juga adalah kesalahan" 

"Pengacara keluarga ku akan mengurusnya" 

"Baiklah" sel besi itu bergeser saat petugas itu menempelkan kartu, dan Noah keluar dari sana.

"Kau harus menjelaskan semuanya pada ayahmu, dia menunggu di rumah" ucap Gaele lelah saat ia menarik Noah masuk dalam mobil.

Noah menatap tajam jalanan panjang menuju rumahnya, andai SHS-nya telah selesai, ia ingin segera angkat kaki dari rumah besar itu.

Dengan wajah masih cemberut Gaele memaksa Noah menjelaskan semuanya di depan Hadwyn yang duduk di kursi ujung, khas kepala kluarga di ruangan makan besar bergaya Victoria itu.

"Kau butuh uang?" Pertanyaan Hadwyn membuat Gaele mengernyit kan alisnya.

"Tidak dad"

"Lalu?" Suara Hadwyn terdengar dingin, namun ada Sirat kekecewaan di sana.

"Aku hanya mambantu teman ku" Noah menunduk lagi.

"NOAH!" Suara itu membuat Noah menegang, suara lembut gadis yang ia sukai, yang ia gilai, yang ia cintai.

Adik tirinya.

"Jangan dulu Heaven, kakak mu sedang bicara dengan ayah" 

"Dad, please kak Noah tidak bersalah, ia bahkan tidak memakai marijuana"

"Heaven" Noah memanggil nama itu dengan lembut, selalu seperti ini, jika dirinya membuat kenakalan Heaven selalu maju untuk membelanya.

Begitupun sebaliknya.

Jika adiknya itu sudah ikut campur Hadwyn akan mengalah, karna surganya telah bicara.

Heaven berjalan mendekat, menarik tangan Noah dan membawanya naik ke atas.

"Mandilah kak, aku akan mengambilkan mu makanan"

Noah tersenyum sendu, jangan tanyakan kenapa Noah anak yang manis itu menjadi pemberontak.

Ia ingin Hadwyn dan Gaele membuangnya, ia merasa berdosa telah menyimpan perasaan menjijikan ini.

Heaven adalah adiknya!

Adik!

Tidak seperti namanya yang berarti surga, nyatanya Heaven adalah neraka untuk Noah.

-----

Tbc