Chapter one

154 2 0
                                    

Noah berdiri dengan gelisah di balik pintu putih.

Tertulis ruang oprasi di atas kepalanya, matanya liar memandang kesana-kemari, mencoba mencari kepastian, apa yang telah terjadi di dalam sana.

"Tuan muda" Albert memanggilnya, pria tua itu masih penuh energi untuk menemaninya.

"Paman Al, apa Mommy baik-baik saja?, atau adik kecil di dalam perutnya membuatnya kesakitan?"

Alberto tersenyum kecil, "tentu nyonya baik-baik saja tuan, jangan khawatirkan apapun, tuan muda akan segera memiliki adik cantik yang akan menemani tuan bermain sebentar lagi" Albert mengajak Noah duduk di kursi tunggu ruangan naratama, rumah sakit ini lebih pantas di sebut hotel dengan ruang kamar inapnya yang luas dan mewah.

"Tapi kenapa mommy lama sekali?"

"Mengeluarkan adik bayi dari dalam perut membutuhkan waktu, bersabarlah sebentar"

Noah masih menatap pintu tertutup itu, menunggu kembali hingga kabar selanjutnya ia terima.

🖤

Setelah tiga bulan pernikahanya dengan Hadwyn, Gaele secara mengejutkan hamil.

Tentu kabar kehamilan itu membuat seluruh keluarga besar bahagia, bahkan Hayes dan Sarah sempat mengunjungi mereka dari Belgia dengan memboyong tiga orang anaknya.

Noah yang baru melihat keluarga besarnya jelas bingung, dan dengan sabar Gaele menjelaskan semuanya hingga Noah paham, jika dirinya memiliki sepupu.

Kehamilan Gaele yang sangat rentan mengharuskannya bed rest, hingga memasuki trimester ke tiga, Gaele masih belum bis beraktifitas seperti biasa.

Dan puncaknya, saat ini Gaele terpaksa harus oprasi Cesar karna air ketubannya pecah duluan.

Itulah kenapa Noah berpikiran jika adik kecilnya itu menyakiti ibunya.

Gaele terlihat sangat kepayahan di kehamilanya, tubuhnya malah semakin kurus dan pucat dengan perut yang besar, itu semakin membuat Noah kecil sebal dengan adik di dalam perut ibunya itu.

"Paman Al, apa adik ku perempuan?"

"Yang ku dengar benar, tuan muda"

"Jadi dia tidak akan bisa bermain dengan ku, aku anak laki-laki"

"Tentu bisa, kalian bisa main bersama"

Noah masih menyimpan banyak pertanyaan, namun yang jelas ia tidak menerima adiknya itu.

Dua jam kemudian Hadwyn keluar dengan wajah sumringah, senyum lebarnya membuat wajah tajamnya nampak aneh, tapi itu terlihat lebih baik.

"Daddy!"

"Son!, siap bertemu adik mu?" Hadwyn mengangkat tubuh Noah dalam gendongannya, dengan Noah yang melingkarkan tangan kecilnya di leher Hadwyn.

"No, aku ingin bertemu mommy terlebih dulu"

"Baiklah" mereka masuk ke dalam ruangan VIP itu, Georges pompidou. Sebuah rumah sakit elit di tengah kota Paris.

"Mommy tidur" Noah berbisik.

"Ya, efek obat biusnya mungkin masih belum berkurang, tunggu sebentar kau akan bertemu dengan mommy mu" Noah turun dan duduk di kursi yang Hadwyn tarik di sebelah bed besar Gaele, tangan kecil Noah mengambil tangan dingin Gaele ia genggam erat.

"Had" lirih suara Gaele terdengar.

"Yes, my lord" Hadwyn segera mendekat.

Gaele membuka matanya perlahan, dan melihat Hadwyn di sampingnya dengan Noah yang menatapnya khawatir.

FORBIDDEN DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang