❥⁠˙ O'FOUR

378 34 3
                                    

!!! DISCLAIMER !!!

cerita yang saya buat hanya karangan semata, baik dari segi nama, umur, sifat/karakter, dll. disini saya hanya meminjam wajah mereka sebagai muse, jika memang ada yang tidak menyukai cerita ataupun salah satu muse yang saya gunakan, diharapkan untuk tetap menghargai cerita karangan saya atau jika tidak bisa langsung men-skip bagian yang tidak disukai. terimakasih.
(n.) diharapkan untuk menghargai karya author, dengan cara like & komen!

.

Hari minggu sore, terlihat di salah kamar kost yang ditempati oleh dua remaja cantik yang sedang sibuk dengan urusannya masing masing. Rosie yang sedang membaca novel yang baru saja dia beli dua hari lalu, dan Dristy yang seperti sedang memakai sepatunya seperti ingin pergi keluar.

"Lu mau kemana dris? kok uda rapi ma wangi gitu"

"Ke rumah Juan, btw gua kemungkinan pulang malem Ros" sempet menoleh sekilas, Dristy pun lanjut memasang sepasang sepatunya yang lain. Selesai dengan itu, dia mengambil tas selempangnya dan kunci motor yang dia miliki.

"Gua berangkat ya"

"Okey, hati hati ya"

"Siap" Dristy segera turun dari kamar kost nya dan Rosie yang memang kebetulan ada dilantai dua. Dilantai satu, dia mengambil helm nya yang berada dirak khusus peletakan helm. Lalu dia menuju motornya yang tidak jauh dari vespa pink Rosie, menghidupkan motornya dia segera pergi ke rumah Juan yang sekitar 15 menitan dari kampus.

Sebelum kerumah Juan, Dristy sempat mampir ke Indomaret yang memang tadi dia lewati untuk membeli samyang, minuman dingin, ice cream, dan beberapa pie susu. Jika kalian ingat, Juan sangat suka dengan yang namanya Pie susu. Selesai dengan urusannya, dia langsung mengendarai motor nya menuju rumah Juan kembali.

Sampai dirumah Juan, Dristy mengklakson motornya untuk memanggil security dirumah Juan agar membukakan pagar tinggi yang ada disana.

Tin tin~

"Bapak minta tolong dong"

Salah satu security yang melihat itu segera membukakan pagar rumah tersebut untuk pacar tuan mudanya. Fyi. Keluarga Juan ini bisa dibilang keluarga yang terhormat, apalagi pada dunia permiliteran. Kakeknya merupakan Ex Komandan pasukan Tentara angkatan darat, yang kemudian jabatan itu turun ke anaknya wichis ayah dari Juan Gamandana. Juan juga memiliki Kakak perempuan yang sekarang berprofesi sebagai Polisi, lalu adik laki lakinya yang masih berada dibangku SMA. Lalu ibu Juan? dia bahkan ketua persit diyayasannya, tidak hanya itu dia juga mempunyai 1 mall yang besar dan butik.

Setelah dibukakan, Dristy segera masuk tidak lupa juga dia mengucapkan kata terimakasih kepada security barusan. Lalu dia memarkirkan motornya digarasi yang kebetulan ada motor Juan juga disana.

Sebelum masuk, dia sempat memberi pesan kepada pacarnya itu.

Melihat pesannya telah diread, Dristy pun memasukkan kembali Handphonenya kedalam tas selempangnya dan mengambil apa yang dia beli di Indomaret barusan kedepan pintu utama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat pesannya telah diread, Dristy pun memasukkan kembali Handphonenya kedalam tas selempangnya dan mengambil apa yang dia beli di Indomaret barusan kedepan pintu utama. Tidak lama setelah itu, pintu utama terlihat terbuka dan menampilkan presensi Juan yang hanya memakai celana pendek berbahan kain.

"Masuk ai, sini itu belanjaan kamu aku bawain" Setelah mendengar pacarnya berkata seperti itu, Dristy pun memberi barang bawannya dan masuk kedalam rumah dengan diikuti Juan dibelakangnya. Mereka menuju kedapur untuk menyimpan minuman dingin dan membuat samyang yang sudah dibeli Dristy. Dristy pun sudah menanggap rumah Juan itu sebagai rumah ketiganya, selain rumah orang tuanya yang ada di Bandung, kost nya. Kebetulan Dristy juga sudah mengenali seluruh anggota Juan, begitupun juga sebaliknya.

To be honest, Juan tidak mengetahui bahwa kekasihnya ini ingin berkunjung kerumahnya, mangkanya dia heran saat kekasihnya mengirimkan pesan bahwa dia berada diluar.

"Kamu kenapa ga bilang kalau mau kesini? kan bisa aku jemput"

"Ngga ah, kasian kamunya. Nanti bolak balik antar jemput aku"

"Kenapa memangnya? kan aku pacar kamu? aku justru seneng kalau kamu ngerepotin aku"

"iyaa i kno, tapi aku cuma mau bikin kejutan aja buat kamu. Kamu emangnya ga seneng aku ada disini?" Dristy yang awalnya memang sedang sibuk menunggu air yang baru saja dia masak untuk membuat mie pun mengalihkan pandangannya kepada Juan.

"Me? who told you that, huh? I’d be so excited if you came here to spend time with me. I’m really happy honey, you know that."

"Uh huh, I get it. Come here, let me give you a hug my lovely pookie." Dristy merentangkan tangannya bermaksud untuk memberikan pelukan yang segera diterima oleh Juan. Dengan segera Juan mendekati Dristy dan masuk kerengkuhan kekasihnya. Bahkan saking semangatnya Juan, Dristy yang memang tenaganya lebih kecil dari Juan sedikit terdorong kebelakang hingga pinggang dia mentok pada pinggiran pantry.

"Semangat banget sihh, kaya udah ga dipeluk setahun aja"

"Emang bener kan? aku udah ga dipeluk satu tahun lamanya sama kamu?" Menatap sekilas pacarnya yang juga sedang menatapnya, lalu Juan segera menyembunyikan wajahnya dileher Dristy.

"Baru seminggu ya Juan, mana ada setahun kamu nii"

"Bagi aku seminggu ga dapet jatah pelukan dari kamu sama aja kek setahun." Juan berbicara dengan posisi yang masih sama, yaitu wajah dia yang berada dilekukan leher Dristy yang membuat sang pemilik leher merasa geli.

"Juan geliii, jangan gituuu" Dristy juga sedikit mendorong kepala Juan agar sedikit menjauh dari area lehernya, namun usahanya sebenernya percuma. Juan malah mengecupi leher Dristy sebanyak tiga kali yang membuat dirinya mendapatkan cubitan dipinggangnya.

"Sakit ai"

"Ya mangkanyaa kamu jangan gitu" Tanpa mendengarkan Dristy, Juan kembali menyembunyikan wajahnya di lekukan leher pacarnya. Dristy yang diperlukan seperti itu hanya bisa pasrah, sepertinya dia tidak akan bisa lepas dari pelukan pasangannya ini. Bahkan tanpa Dristy sadari, Juan telah menekan tombol off pada kompor listrik yang tadi nyala untuk memasak air, yang nantinya akan digunakan untuk membuat mie. Sepertinya Juan akan terus terusan memeluk Dristy hingga dia benar benar merasa puas.

.

— PART O'FOUR FINISH¡!
jangan lupa like dan komen yaa, jika ada typo juga tolong tandain.

bonus.

bonus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bound By Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang