!!! DISCLAIMER !!!
cerita yang saya buat hanya karangan semata, baik dari segi nama, umur, sifat/karakter, dll. disini saya hanya meminjam wajah mereka sebagai muse, jika memang ada yang tidak menyukai cerita ataupun salah satu muse yang saya gunakan, diharapkan untuk tetap menghargai cerita karangan saya atau jika tidak bisa langsung men-skip bagian yang tidak disukai. terimakasih.
(n.) diharapkan untuk menghargai karya author, dengan cara like & komen!.
Matahari pagi tampak menyinari halaman belakang villa dekat danau, dimana ada dua keluarga yang sedang berlibur disana. Anak anak mereka yang sedang asik bermain kejar kejar-kejaran, sedangkan para orang tua yang mengawasi mereka dari gazebo yang tidak jauh dari sana.
"MAMIIIIII", ucap salah satu anak tersebut sambil berlari menghampiri ibunya, diikuti oleh anak kembar lelaki dan perempuan yang berusia beda dua tahun diatasnya .
"Kenapa sayang hmm?" ucap ibu satu anak itu.
"Ka Joel nakal, dia udah belantakin lambut aku. padahal mami udah bikin aku cantik kayaa plinsesss, look mamii!" ucap anak itu sambil menunjukkan salah satu ikatan rambutnya yang melonggar.
Mendengar itu, ibu anak itu pun segera bergerak untuk merapihkan rambut anaknya kembali. Sedangkan ibu dari anak yang bernama Joel memilih untuk menegur anaknya dengan lembut.
"Joel, kamu tidak boleh seperti itu nak. Ada bunda mengajari mu seperti itu?"
Joel yang ditegur oleh ibunya pun hanya bisa menundukkan kepala sambil berucap kata maaf, "maaf bunda"
"Rosie, udah.", mendengar ucapan temannya akhirnya Rosie menghela nafas panjang. Dia mensejajarkan tubuhnya dengan anaknya, "minta maaf ke Pheni ya sayang?"
Mendengar ucapan dari bundanya, Joel segera menaikkan pandangannya dan balas menatap bundanya itu, "Tapi nanti bunda maafin Jo kan?"
"Bunda maafin kok, sekarang minta maaf ya?"
"Oke bunda", anak lelaki yang diketahui bernama Joel menghampiri anak perempuan yang baru dia ganggu tadi, Pheni yang saat ini sedang duduk dipangkuan ibunya. Sedangkan saudara kembarnya Noel memilih untuk membututinya, karena Noel sendiri tidak tau harus berbuat apa.
"Pheni, Joel mau minta maaf ya", ucap Joel sambil mengangkat tangannya berniat bersalaman dengan Pheni.
"Huhhh, gamauu!! kamu udah bikin aku ga kayaa plinses lagii", ucap Pheni sambil membuang mukanya.
Sang ibu yang mendengar itu ingin menegur anaknya, namun sudah didahului oleh suaminya, "Pheni, tidak boleh seperti itu"
Mendengar suara ayahnya, anak perempuan itupun segera mengambil tangan Joel, seakan akan dia telah menerima permintaan maafnya, "Pheni maafin kok"
Anak itupun segera turun dari pangkuan ibunya dan menghampiri ayahnya yang kemudian dia peluk dengan erat, bahkan dia juga mengelus punggung ayahnya. "Jangan malah ya papi, Pheni kan baik jadi Pheni udah maafin ka Joel"
Ucapan anak itu sukses membuat kedua orang tua yang disana tertawa, ucapan Pheni barusan seperti sebuah hiburan bagi mereka.
"Dris, anak lu lucu hahaha. Gua tukar ya ma Joel atau ga Noel", ucap Rosie masih dengan tawanya
"BUNDAA???", dua anak tersebut berteriak protes. Bahkan Noel berlari menghampiri bundanya, "bundaa udaa ga sayang Noel sama Joel? kenapa bundaa mau tukar kamii sama phenii? bener kan bundaa udaa ga sayang samaa kami? kenapa bunda? Noel sama Joel ada salah yaa? buktinya bunda-", belum selesai Noel berceloteh. Sang bunda segera menutup mulut anaknya dengan jari telunjuknya yang diletakkan pada bibir anaknya.
"Kamu mau tau Noel?" tanya sang Bunda yang segera dibalas anggukan oleh anaknya.
"Karenaa... kalian nakal, coba bilang ke bunda siapa yang udah pecahin vas bunga milik bunda dua hari lalu?", mendengar pertanyaan Bundanya Noel sempat menolehkan kepalanya ke Joel sebentar.
"Joel bun", ucap Noel
"Kok akuu? kemarin kan kamu yang nyenggol" protes anak itu tak terima
"Tapi kan kamu kemarin nyenggol akuu sampe aku nyenggol vas bunga bunda"
"Tapi tetap aja kamu yang salah"
Mendengar anaknya bertengkar, Rosie menghela nafas lelah. Setiap hari anaknya ini ga pernah absen buat tengkar, hingga dia menatap suaminya berharap membantu untuk memisahkan anak anaknya. Mengerti akan tatapan sang istri, Majen pun menghampiri Noel dan Rosie menghampiri Joel.
Rosie meminta maaf akan bercandaannya tadi, dia juga memberikan sedikit teguran yang dia curahkan secara perlahan dan penuh kasih sayang, berharap anaknya paham. Begitupun juga dengan Majen, dia melakukan hal yang sama dengan Rosie, namun tidak dengan permintaan maaf. Menurutnya, Rosie harus meminta maaf sendiri kepada Noel. Dia tau bahwa istrinya itu bercanda dan hal itu memang sudah sering dilakukan istrinya kepada anaknya anaknya, bahkan pernah anaknya menangis hanya karena candaan dari Rosie.
Disisi lain, Juan dan Dristy hanya melihat mereka tanpa ada niat untuk ikut campur. Sedangkan Pheni, anak mereka sibuk bermain game dihandphone ayahnya. Sesekali Pheni bertanya kepada ayahnya, pertanyaan random tentang game yang dimainkan. seperti, 'papi bulungnya meledakk, apakah dia memakan bom?' atau 'papi aku mau jadi bulung kaya ginii, soalnya cantik kayaa phenii, iyakan papi?', dan masih ada banyak lagi yang dikatakan oleh anak itu.
Suasana dihalaman belakang villa itu dipenuhi dengan suara canda dan tawa. Dimana satu keluarga tertawa karena candaan sang bunda, dan keluarga satunya tertawa karena perkataan anaknya yang termasuk lucu. Mereka memang sibuk dengan urusan keluarga masing masing, namun sesekali mereka juga akan mencoba untuk menimbrung obrolan satu sama lain.
end.
jangan lupa like and komen!!!
![](https://img.wattpad.com/cover/379128203-288-k930452.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bound By Love ✓
Romansa15+ Bound By Love? "Terikat oleh cinta yang tidak selalu terlihat, namun disetiap langkah yang kita lewati akan selalu terasa. Seperti tulisan tangan yang mengalir bebas, meski tidak rapi yang tetap memiliki cerita tersendiri. Kita tidak membutuhka...