!!! DISCLAIMER !!!
cerita yang saya buat hanya karangan semata, baik dari segi nama, umur, sifat/karakter, dll. disini saya hanya meminjam wajah mereka sebagai muse, jika memang ada yang tidak menyukai cerita ataupun salah satu muse yang saya gunakan, diharapkan untuk tetap menghargai cerita karangan saya atau jika tidak bisa langsung men-skip bagian yang tidak disukai. terimakasih.
(n.) diharapkan untuk menghargai karya author, dengan cara like & komen!.
Hari sudah berganti bulan, bulan sudah berganti Tahun. Rasanya waktu sudah berlalu begitu cepat, padahal tiga tahun lalu Dristy dan Rosie baru saja merayakan kelulusan mereka ditemani dengan keluarga, teman, dan juga pasangan mereka masing masing. Dimana setahun setelah mereka lulus, Rosie dan Majen memutuskan untuk menikah dan dua bulan setelah mereka menikah, Rosie dinyatakan hamil. Mereka juga telah dikaruniai anak kembar yang berjenis kelamin laki dan perempuan, Joel dan Noel namanya.
Lalu bagaimana dengan Juan dan Dristy? setelah mereka lulus, Juan dan Dristy telah sepakat untuk mencari pekerjaan terlebih dahulu, sehingga mereka dapat mencari modal untuk pernikahan mereka. Sebenernya bisa saja mereka menggunakan uang milik orang tua mereka, namun mereka menolak dan ingin menggunakan uang yang dihasilkan dari jerih payah mereka sendiri. Selama itu, Juan bekerja di kantor milik ayahnya dan menjabat sebagai Manajer. Sedangkan Dristy membangun cafe miliknya sendiri yang dia bangun menggunakan uang tabungan miliknya. Akhirnya setelah dua tahun berkarir, mereka memutuskan untuk menikah. Tentunya tamu tamu yang hadir merupakan kerabat dari orang tua Juan dan Dristy, lalu teman teman mereka juga. Majen dan Rosie pun turut hadir dengan membawa anak mereka yang sudah berumur satu tahun lebih enam bulan.
"Anjir udah nyusul aja, selamat ya Juan! Dristy!", ucap Majen dengan tulus. Dia hanya memeluk Juan dan bersalaman dengan Dristy sebagai bentuk ucapan selamat.
Rosie yang dibelakang Juan pun turut serta memberikan ucapan selamat kepada pasangan didepannya ini, "Selamat ya Juan Dristy, seneng deh kalau kalian nyusul kita. Besok kalau ada free time kita harus berlibur bareng okeyy"
"Okey, btw makasi ya kalian semuaa karena udah nyempetin buat hadir. Padahal kalian udah ga tinggal disini lagi dan waktu buat ke sini itu enam jam", ucap Dristy.
"Gapapa dris, ini tuh acara bahagianya sahabat gua. Masa iya gua ga dateng?", Dristy yang mendengar itu terharu. Mata dia sudah memerah menandakan bahwa dia sebentar lagi akan menangis.
"Rosie..."
"Dris jangan nangis, ish lu mah. Udah ah gua mau turun, yang lainnya juga mau salam salam an sama pengantin baru soalnya."
"Cepet banget, btw ponakan gua mana? kok ga keliatan?" tanya Dristy.
"Sama mama papa lu, ortu lu keknya udah ga sabar pen cepet cepet punya cucu deh dris" ucap Rosie
"Bener tuh, cepet cepet isi deh lu. Kalau bisa habis nih acara, besoknya langsung jadi" ucap Majen asal yang membuat Dristy memukul kepala Majen pelan, kesal dia tuh.
"Soon lah, habis acara ini gua langsung gempur dia sampe pagi" ucap Juan dengan senyuman miringnya.
"Kamu jangan ikut ikutan ya" protes Dristy
Rosie dan Majen tertawa mendengar itu, akhirnya setelah berpamitan mereka turun kebawah untuk menemui anak mereka yang memang dibawa oleh ortu Dristy.
"Tante", ucap Rosie sambil menghampiri ortu Dristy yang diikuti oleh Majen.
"Eh Rosie, sini sini duduk. Ini anak mu lucu banget astaga, cantik juga kaya mamanya terus yang satunya juga ganteng kaya papanya", Rosie dan Majen yang mendengar itu pun salting, mereka pun duduk dikursi kosong yang ada disebelah ibu Dristy.
"Tante bisa aja, tapi terimakasii tante atas pujiannya. Tante gimana kabarnya? udah lama ya kita ga ketemu, terakhir kali waktu aku ikut Dristy pulang kampung kan."
"Tante baik, kamu sendiri gimana kabarnya? mama kamu juga gimana?"
"Aku juga baik kok tante, kalau mama puji syukur juga baik baik aja dan dia sekarang lagi ada di New Zealand, ikut Papa."
"Jauh ya sampah ke New Zealand, emang sudah sejak kapan?"
"Baru beberapa bulan yang lalu kok Tante"
Rosie dan Mama Dristy pun terus berbincang, begitu pula dengan Majen yang mengakrabkan diri dengan mertua temannya itu. Sementara itu disisi lain, pengantin baru kita yaitu Juan dan Dristy masih menerima tamu yang sudah hadir. Mereka terus berdiri dan tersenyum dalam waktu yang lumayan lama.
"Cape ya? duduk aja gih. Nanti kalau ada tamu yang mau ngasih salam, berdiri lagi gapapa", ucap Juan yang segera dilakukan oleh Dristy.
Dristy duduk dan kemudian diikuti oleh Juan yang duduk disebelahnya. Juan melihat Dristy dari samping, menurutnya hari ini Dristy terlihat sangat cantik yang membuat Juan terpesona akan aura kecantikan perempuan yang sudah menjadi istrinya ini.
"Kamu cantik banget sih? duh aku jadi mau punya anak cewe aja, biar aku ga ada saingan buat rebutan kamu nanti", ucap Juan.
Dristy yang mendengar itupun tertawa lucu, mau punya anak cewe hanya karena tidak ingin ada saingan katanya?, "terus kalau misal kita dikasih anak cowo gimana? bukan cewe?"
"Ya gapapa, aku terima tapi kalau dia ngambil milik aku. nanti aku pelototin, biar dia takut terus ga ngambil kamu dari aku", lagi dan lagi Dristy tertawa mendengar ucapan Juan yang terkesan lucu menurutnya.
"Kamu aneh deh, tapi emang jujur aku juga pengen punya anak cewe, karena menurut ku lucu aja gitu"
"Ya udah kalau nanti first experience kita itu ngehasilin anak cowo, kita harus coba terus sampai jadi anak cewe."
"Ngawur kamu, dikira melahirkan itu enak"
"Gatau, yang aku tau enaknya itu pas buatnya ai."
"Juan", ucap Dristy sambil menepuk paha Juan pelan untuk memperingati bahwa dia harus menjaga ucapannya, takut takut orang lain mendengarkan apa yang mereka bahas.
"Iya ai maaf, tapi kamu nanti jangan tidur dulu ya. Aku mau nepatin omongan aku ke Majen"
"Omongan apa?", tanya Dristy penasaran.
"Yang tadi itu", ucap Juan yang masih tidak dimengerti oleh Dristy. Menghela nafas, juan pun mendekatkan dirinya kepada Dristy dan membisikkan sesuatu.
"Aku mau gempur kamu sampai pagi", setelah berbisik seperti itu Juan kembali menjauhkan dirinya dan duduk tegak menghadap para tamu, sambil berusaha menahan senyumannya. Dristy? dia kembali memukul paha Juan, namun kali ini karena malu atas kalimat Juan barusan. Duh Dristy jadi takut, apakah Juan benar benar akan menggempurnya sampai pagi? atau itu hanya ancaman saja? sepertinya saat acara ini selesai, Dristy harus pura pura tertidur.
.
Jangan lupa like dan komen!
KAMU SEDANG MEMBACA
Bound By Love ✓
Romance15+ Bound By Love? "Terikat oleh cinta yang tidak selalu terlihat, namun disetiap langkah yang kita lewati akan selalu terasa. Seperti tulisan tangan yang mengalir bebas, meski tidak rapi yang tetap memiliki cerita tersendiri. Kita tidak membutuhka...