• Three •

3K 357 12
                                    


Dikamarnya, Luca duduk di kursi meja belajar. Dia sedang mencatat adegan-adegan yang di ingatnya.

"Oky, pertama adegan pembuka. Si protagonis bakal di tolong sama karakter utama pria, dari situ dia jatuh cinta pada pandangan pertama" gumam Luca sembari mencatat di buku.

"Adegan kedua, di sekolah. Si protagonis jadi anak baru dan ketemu lagi sama karakter utama pria."

Luca terus mencatat adegan yang dia ingat, kebetulan ia hanya membaca sampai setengah halaman saja.

Setelah selesai, Luca kembali berfikir. "Kayaknya dari semua adegan ini, adegan pertama sama kedua itu paling penting"

"Kayaknya aku bakal ngubah adegan yang pertama aja deh, nanti pasti otomatis semua bakal berubah juga.." lanjut gumamnya.

Dia pun mengangguk yakin kemudian menaruh buku catatannya itu di laci, lalu menguncinya.

[ Wihh.. Tuan pintar, padahal di data status anda tidak begitu pintar ]

Luca memutar mata malas mendengar perkataan Luxi. "Alur cerita bakal di mulai kapan?"

[ Pukul 10:00, tuan. Nanti protagonis akan keluar dari toko swalayan, kemudian menyebrang dan ketika ingin tertabrak dia akan di selamatkan oleh karakter utama pria ]

Luca mengangguk paham, dia menatap jam dinding hanya menunjukkan pukul 09:50.

"Toko nya jauh gak dari sini?"

[ Tidak terlalu, tuan. Anda hanya perlu mengendarai motor ]

Luca mengangguk sekali lagi, dia pun beranjak menuju lemari untuk mengambil sebuah hoodie abu-abu.

Celana? Dia hanya memakai celana pendek berwarna coklat.

Setelah itu Luca mengambil kunci motor yang tergantung di gantungan kunci, kemudian dia pun keluar kamar.

Oh ya, tentang sekolah. Karna sekarang hari minggu, dia tidak sekolah.

Dia berjalan dan melihat seorang maid ingin menggunakan lift, jadi Luca pun ikut nebeng.

Pada awalnya sang maid tidak enak hati dan membiarkan Luca naik sendiri.

Tapi Luca memaksa karna dia kan tidak bisa menggunakannya. Tapi tentu saja Luca tidak memberitahu alasan sebenarnya, bisa-bisa maid itu curiga.

Ya meskipun Luca memaksa ingin naik lift bersama maid pun itu sudah cukup mencurigakan.

Karna Luca asli itu paling anti berdekatan dengan maid yang katanya tidak selevel dengannya.

Luca asli memang selain pemberontak dan keras kepala, dia juga sombong serta seenaknya sendiri.

Luca asli tidak pernah memikirkan perasaan orang lain, kalau dia bahagia itu tidak masalah.

Sekiranya itulah yang di beritahu Luxi pada Luca.

•••••

•••••

Ting!

Pintu lift terbuka lebar, Luca serta maid tadi pun keluar dari sana.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Me in Another World with Sistem || [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang