Di sebuah rumah sederhana yang terletak di sebuah desa yang cerah nan sejuk, yang terdapat sawah yang membentang luas dan beberapa kebun. Di rumah itu terdapat dua gadis tengah belajar kelompok. Ibu Sara juga sudah menyiapkan cemilan untuk mereka. Ibu Sara telah membuat bakpao favorit mereka. Satu jam kemudian, Mina dan Sea sudah selesai mengerjakan tugas. Lau, mereka tinggal bersantai santai.
"Eee.. Sea! Bosen nih keluar yuk?" ajak Mina kepada Sea karna mereka sudah benar benar bosan.
"Hah? Kemana?" Heran Sea karena Sea jarang sekali keluar rumah.
"Yee dasar anak rumahan" ketus Mina kepada Sea dengan muka sok.
"Kita masak bareng aja deh, mau ga?" Usul Sea kepada Mina.
Setelah itu, Sea keluar dari kamar menuju ruang tamu. Sea mencari sebuah buku di rak buku ruang tamunya.
"Nah ketemu" ucap Sea senang karena buku yang ia cari sudah ada di tangannya. Mina yang sudah menunggu lama akhirnya menghampiri Sea.
"Cari apa sih se?" Tanya Mina yang sedang menghampiri Sea.
"Buku riwayat hidup" jawab Sea singkat.
"Lah.. mau masak apa kerja? Jangan aneh aneh deh" heran Mina.
"Kamu yang aneh miiin. Tadi kan mau masak, ya buku resep lah" kata Sea tekekeh pelan.
"Ini" Sea menunjukkan buku yang telah ia dapat.
"Ooh resep" kata Mina polos.
Setelah itu mereka duduk di kursi ruang tamu sambil mencari resep makanan.
"Bolu matcha gimana nih?" Tawar sea. Mina menghembuskan nafasnya kasar.
"Aku gak suka matcha Seaaaa" kata Mina memelas.
Setelah itu mereka langsung mencari resep lainnya. Sudah beberapa resep mereka temukan tapi tidak ada ketertarikan. Beberapa menit kemudian, mereka akhirnya mendapatkan resep yang sesuai dengan mereka.
"Onigiri aja deh" kata Mina yakin dengan pendapatnya.
"Oke" singkat Sea
Setelah itu, mereka langsung pergi ke toko kelontong untuk membeli bahan. Jarak yang begitu dekat dengan toko, lima menitpun sampai.
"Ibu!, mau beli bahan makan nih" ucap Sea memberikan kertas kecil berisi list bahan onigiri.
"Iya, bisa di tunggu ya nduk" ucap si ibu penjanga toko.
Lalu mereka menunggu sambil duduk di depan toko. Beberapa menit kemudian, si ibu sudah selesai mencarikan bahan tersebut.
"Nduk Sea, ini bahannya udah jadi" ucap si ibu. Mereka pun menghampiri kembali untuk membayar.
"Ini ya buk uangnya terimakasih" ucap Sea.
"Sama sama.. silahkan datang kembali" ucap si ibu.
Setelah itu mereka pulang ke rumah dan langsung membuat makanan tersebut. Asyiknya hari itu, hingga tak terasa bahwa langit mulai petang.
"Mina, mending kamu tidur di rumah ku dulu aja" tawar Sea karena sekarang sudah maghrib.
"Gak usah Se. Kak Aslam bentar lagi sampai kok" tolak Mina karena kakaknya tadi sudah menelponnya.
Setelah itu Sea mengajak Mina ke ruang tamu untuk menunggu Aslam. Beberapa menit menunggu, akhirnya Aslam sampai di depan rumah Sea.
"Udah sampai ni, aku pulang dulu ya" pamit Mina ke Sea.
"Oke, hati hati ya" kata Sea yang di angguki Mina. Setelah itu Mina berpamitan kepada ibu Sara, dan langsung pulang ke rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYAHMINA (On Going)
Teen Fiction❝ Menjαdi *bαik* itu *mudαh,* yαng *susαh* itu tetαp menjαdi bαik meskipun *diperlαkukαn tidαk bαik* oleh *orαng lαin*. ❞ ╰┈➤ ⓘ _*Ustαdz Hαnαn Attαki*_ 🍁 Syahmina Tsabita adalah seorang gadis berparas cantik dengan keistiqamahan hijabnya, hari...
