Matahari kini telah menerbitkan dirinya dengan sinarnya yang menerangi seisi bumi. Namun, kehangatan itu tak di hadirkan oleh sang surya. Rintihan hujan semalam telah membekas basah pada apa yang telah dihujaninya. Pagi ini, terasa sangat dingin serta tak ada puing puing senyuman dari alam.
Hari ini umi,Aslam,dan Mina akan pulang kerumah. Sekarang, mereka sedang sarapan bersama nenek. Nenek telah menghidangkan soto khas dari masakan nenek.
"Gimana? Enak kan?" Tanya nenek kepada mereka.
"Enak" jawab Aslam menyukainya. Sementara Mina tak menggubris, hanya fokus dengan makanannya. Nenek melihat Mina dengan tatapan kasihan. Nenek merasakan apa yang Mina rasakan.
"Mina" panggil umi dengan suara lembutnya. Mina hanya menatap nanar umi, tak ada niatan untuk berbicara dengan umi.
"Mina marah sama umi?" Tanya umi lagi seraya menatap tulus anak perempuannya itu.
"Menurut umi?" Jawabnya malas tanpa menatap uminya.
Umi menghempaskan nafasnya kasar. "Maafin umi ya... ini udah jadi pilihan umi" tutur umi kepada Mina.
Di saat itu, Mina langsung beranjak dari duduknya. Lalu pergi meninggalkan mereka. Aslam pun segera menyusul menghapiri Mina.
"Dek" panggil Aslam yang berjalan membuntuti Mina. Mina tak menggubris hal itu. "Syahmina!" Panggil Aslam lagi dengan nada yang sedikit naik.Mina membalikkan badannya guna menatap Aslam. "Apa kak?" Tanyanya dengan nada sedih.
"Maafin umi bisa kan?" Tanya Aslam menatap tulus adiknya itu. Mina hanya menatap mata tajam milik Aslam, tanpa jeda ia langsung menangis memeluk Aslam.
Hiks!...
Aslam memeluknya mengelus elus punggung kecil Mina. "Kakak sebenarnya juga ga rela dek. Tapi ini pilihan umi... jangan sampai kita durhaka sama umi, yyaa..?" Katanya menahan isak tangisnya.Mina mengaggukkan kepalanya. Sedikit demi sedikit ia akan merelakan semuanya.
Sampai di rumah
Aslam terus menatap adiknya dengan penuh kasih sayang, sambil menikmati suasana malam yang kian banyaknya bintang tersenyum kepada mereka.
Adikku, Syahmina.
Kita bisa lewatin ini semua dek, masih banyak yang harus kita syukuri saat ini.
Mungkin, Mina masih kecewa kan??
Tak apa. Ini keputusan umi. Sejatinya kita hidup untuk Allah dek, matipun untuk Allah. Terus berdoa ya... rencana Allah lebih indah daripada apa yang kita inginkan.Semoga, tak semua hal yang kita tak inginkan terjadi. Stay positive.
Alone? No! Allah with you♡.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYAHMINA (On Going)
Jugendliteratur❝ Menjαdi *bαik* itu *mudαh,* yαng *susαh* itu tetαp menjαdi bαik meskipun *diperlαkukαn tidαk bαik* oleh *orαng lαin*. ❞ ╰┈➤ ⓘ _*Ustαdz Hαnαn Attαki*_ 🍁 Syahmina Tsabita adalah seorang gadis berparas cantik dengan keistiqamahan hijabnya, hari...