Sasuke merasa resah saat tiba di sekolah dan tidak melihat Sarusuke di tempat biasanya. Rasa khawatir menghinggapi pikirannya, mengingat kejadian sebelumnya saat Sarusuke dibully oleh anak-anak basket. Dia segera mencari Sarada, yang biasanya selalu tahu keadaan adiknya.
"Hei, Sarada," panggil Sasuke ketika melihat putrinya di koridor sekolah. "Kamu lihat Sarusuke? Kenapa dia nggak masuk sekolah hari ini?"
Sarada menoleh, terlihat sedikit khawatir namun berusaha menyembunyikannya. "Sarusuke nggak masuk karena sakit," jawabnya dengan nada datar.
"Dia bilang kepalanya sakit sekali. Mungkin gara-gara dibully kemarin itu." Mata Sarada terlihat penuh emosi, tapi dia mencoba untuk tidak menunjukkannya.
Sasuke mengepalkan tangannya dengan geram. Meski dalam wujud mudanya, naluri sebagai ayah tak bisa ditahan. Dia merasa harus melakukan sesuatu untuk melindungi anaknya.
Tanpa berpikir panjang, Sasuke memutuskan untuk bolos sekolah hari itu. Dia tahu bahwa kehadirannya di sisi Sarusuke jauh lebih penting daripada pelajaran di kelas.
Dengan tekad kuat, Sasuke meninggalkan sekolah dan langsung menuju rumah tempat Sarusuke beristirahat.
" Hosh... Hoss.. Aku aku harus bertemu dengan anak laki - laki ku." Sasuke berlari ke tempat bis dan melupakan sekolahnya
Sesampainya di sana, Sasuke mengetuk pintu dengan hati-hati. Setelah beberapa saat, pintu terbuka, oleh angin dan dia melihat Sarusuke berbaring di tempat tidur dengan wajah pucat.
"Sarusuke," panggil Sasuke lembut, berusaha menahan emosinya.
"Aku dengar kamu nggak masuk sekolah hari ini. Bagaimana keadaanmu?"
Sarusuke menatap Sasuke dengan mata yang lemah tapi penuh rasa ingin tahu. "Kau... kenapa di sini? Kau kan temannya Sarada, bukan? Kenapa kau repot-repot datang ke sini?" tanyanya dengan suara pelan, terdengar bingung.
Sasuke duduk di samping tempat tidur Sarusuke, berusaha menyembunyikan kekhawatirannya yang mendalam. "Aku hanya ingin memastikan kau baik-baik saja," jawabnya dengan senyum yang dipaksakan. "Aku dengar kau kena masalah karena dibully. Aku tahu rasanya sakit di kepala dan hati saat mengalami hal seperti itu."
Sarusuke menunduk, matanya sedikit berkaca-kaca. "Aku hanya ingin mereka berhenti menggangguku. Aku nggak tahu kenapa mereka selalu menjadikanku sasaran," katanya dengan suara gemetar, menahan tangis.
Sasuke merasa hatinya hancur mendengar kata-kata Sarusuke. Sebagai ayah, ia ingin segera mengakhiri semua penderitaan anaknya. Namun, dalam tubuh muda ini, dia tidak bisa dengan mudah mengungkapkan identitas aslinya. Tapi dia tahu bahwa dia harus melakukan sesuatu untuk membantu Sarusuke melewati masa sulit ini.
"Sarusuke," kata Sasuke dengan lembut namun penuh ketegasan, "Aku berjanji, aku akan melakukan apa pun yang bisa kulakukan untuk memastikan mereka tidak akan mengganggumu lagi. Kau tidak sendirian, ada orang yang peduli padamu lebih dari yang kau tahu."
Sarusuke menatap Sasuke dengan tatapan bingung namun penuh harapan. Meski dia tidak tahu siapa sebenarnya orang di depannya ini, ada sesuatu dalam cara Sasuke berbicara yang membuatnya merasa aman dan diperhatikan.
"Terima kasih," ucap Sarusuke pelan, hampir berbisik. "Aku tidak tahu kenapa kau peduli, tapi... terima kasih."
Sasuke hanya tersenyum tipis dan menepuk bahu Sarusuke dengan lembut. Dalam hatinya, dia bersumpah akan melindungi anaknya, bahkan jika itu berarti dia harus mengorbankan dirinya sendiri. Sebagai ayah, dia tidak akan pernah membiarkan Sarusuke atau Sarada merasa sendirian dalam menghadapi dunia ini.
...
Saat Sasuke sedang berbicara dengan Sarusuke, tiba-tiba pintu rumah terbuka, dan Sakura masuk dengan kantong belanja di tangannya. Wajahnya tampak lelah, tetapi seketika itu juga ekspresinya berubah menjadi terkejut saat matanya tertuju pada Sasuke. Dia menatapnya lama, seolah mencoba mengenali wajah pemuda yang sedang duduk di samping tempat tidur anaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
18 A G A I N
Historia CortaSasuke seorang pria yang berstatus suami dan ayah bagi istri serta anaknya. Sasuke memiliki anak kembar sepasang, mereka berdua memiliki kejutan tersendiri bagi Sasuke. Setelah mendapatkan anugerah untuk kembali menjadi muda lagi, untuk membantu sal...