Sore ini, setelah latihan para Hoshi mempersiapkan diri untuk melenggang ke MPL Arena pukul 18.30 nanti.
"Mandilah, ler." ujar Dyren sambil menghinggapi tubuh Skylar yang terbungkus oleh selimut. "Mandilah, botak!" seru Dyren sambil menggoyang-goyangkan tubuh Skylar.
Dyren beranjak dan berdiri diatas kasur Skylar, kakinya mulai menginjak tubuh Skylar yang tengkurap.
"Naa-ah, injak, Ren." erang Skylar, "Enak kali."
Para Hoshi sudah siap dengan Jersey dan Varsity mereka. Semuanya sedang berbincang dan bercanda gurau di living room.
"Apasih, Ren?" tegur Sutsujin yang melihat Dyren yang nyender-nyender dengan dirinya sambil menyikutkan siku ke tubuhnya.
Dyren memasang senyum usilnya sambil terus menoel iseng Sutsujin.
"Engga, koh. Main-main aja aku." balas Dyren, "Tiba-tiba kangen gini aku sama kau, koh." imbuh Dyren sambil tangannya tidak berhenti menyentuh tubuh Sutsujin.
Sutsujin hanya memasang senyum kecil. Tidak banyak membalas tingkah Dyren.
Disisi lain, Rinz yang melihat keusilan Dyren kepada Sutsujin hanya menggeleng-gelengkan kepala. Bukan tanpa sebab, diluar dugaan Dyren pulang lebih cepat dari gultik semalam karena ada barang tertinggal, dan pada akhirnya dirinya mendapati Rinz dan Sutsujin yang sedang tidur bersama tanpa busana.
Tentu hal itu, membuat Dyren kaget. Tapi bukannya memberi peringatan atau ngomel, Dyren hanya tertawa terbahak-bahak.
"Janganlah, kau bilang sama siapa-siapa dulu, lek." pinta Rinz semalam sambil mengambil kaos dan celana Sutsujin yang berserakan.
Muka Sutsujin merah padam, menahan malu sambil mengenakan pakaiannya.
Setelah beberapa waktu, merekapun berangkat ke MPL Arena.
Merekapun tiba di backstage, mengambil jeda dan mengambil beberapa minuman dan makanan ringan yang tersedia di ruangan tersebut.
Tentu, keriuhan selalu menyeruak diruangan RRQ Hoshi.
"Kau bilang tadi mau bilang sesuatu, Ren?" tanya Skylar memancing, sambil mengunyah SUKRO di mulutnya.
"OH IYA!" Dyren menyeru.
Rinz sedikit panik dan menggaruk telinganya yang gak gatal. Dirinya menatap Sutsujin yang sedang menatap Dyren, sama paniknya. Mereka berdua tahu, menjaga rahasia bukanlah keahlian Dyren.
Semuanya sekarang memerhatikan Dyren serius. Rinz mendekat pura-pura antusias dan seolah tak tahu topik yang akan dibicarakannya. Sedangkan Sutsujin diduduk di ujung sofa sambil memainkan handphonenya.
Meski dirinya sedikit panik saat semalam tertangkap oleh Dyren, tapi bagi Sutsujin "yaudah mau gimana lagi?" Sutsujin lebih tenang karena ada Rinz yang akan berbicara :)
"Jadi gini guys, kawan kita udah ada yang gini-gini" ucap Dyren sambil menyatukan tangannya dan membuat genggaman longgar dan membuat suara dari celah tangannya itu.
Phak Phak Phak. Bunyi dari tangan Dyren.
Semuanya menatap Rinz, sedang Rinz hanya tersenyum kaku.
"Pas aku pergi, kau gas itu koh Arthur, Rinz?" tanya Hazle, orang terakhir yang meninggalkan GH.
"Ihiwwwww... Enak kali ya, Rinz ya?" Skylar mulai bergeliat dan menggoda Rinz.
Idok, Khescute, Ko Kep dan Xoxo hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala.
Idok mendekat ke sisi Sutsujin, mengelus pundaknya.
"Gimana Rinz, koh?" tanya Idok menggoda.
Sutsujin menggoyangkan pundaknya, lalu memasang senyum malu. Dirinya melirik Rinz yang sedang kebingungan memberi jawaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Touch
FanfictionWarning 🔞 BoyxBoy Berisi cerita halu tentang Pro Player MLBB. Homophobic, tidak suka cerita/adegan dewasa mangga SKIP!! SKIPP