Pukul 05.15 KST
Rumah Kim
Sudah seminggu berlalu sejak Taehyung dan Yoongi resmi menjadi suami istri. Mereka merasakan bahagia yang meluap-luap, meski Yoongi tak bisa berlama-lama menikmati indahnya bulan madu di Belanda, tempat kelahiran Taehyung. Pekerjaan Yoongi sebagai model mengharuskannya segera kembali ke Korea, meninggalkan angan-angan tentang hari-hari tanpa batas hanya berdua dengan suaminya.
Yoongi, yang sudah kembali pada rutinitasnya, kini menghabiskan hari-harinya di studio Bighit Entertainment, menjalani sesi demi sesi. Sementara itu, Taehyung lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah, mengelola perusahaan dari jarak jauh. Ia hanya sesekali pergi ke kantor jika benar-benar diperlukan. Meskipun mereka menjalani hari yang sibuk, kebersamaan keduanya terasa lebih intens—seperti magnet yang tak bisa dipisahkan.
Rumah baru yang mereka tinggali, tak jauh dari rumah Namjoon, ayah Yoongi, menjadi saksi awal perjalanan hidup mereka sebagai pasangan suami istri. Meskipun sederhana, setiap sudut rumah itu menyimpan kehangatan cinta yang mereka bangun bersama. Setiap pagi, aroma kopi dan roti panggang menjadi kebiasaan baru yang membuat mereka merasa lebih dekat.
Seperti banyak pengantin baru, mereka sulit berpisah, bahkan ketika malam telah berlalu dalam keintiman. Taehyung, yang penuh gairah, sering kali membuat Yoongi kewalahan, terutama dengan hasratnya yang seolah tak pernah habis.
Pagi itu, sinar matahari menyelinap masuk melalui celah-celah tirai, membangunkan Yoongi dari tidurnya. Tubuhnya terasa lelah setelah semalaman menghabiskan waktu bersama Taehyung. Ia ingin segera bangun, membersihkan diri, dan bersiap untuk hari baru. Namun, saat Yoongi hendak beranjak dari tempat tidur, tangan Taehyung dengan cepat menahan lengannya.
"Ke mana, Chagi?" suara Taehyung serak, matanya masih setengah terpejam.
"Mau mandi. Kamu gak cium bau badanku?" Yoongi berusaha berdiri, meski tubuhnya masih terasa berat.
Taehyung tersenyum tipis, senyuman yang penuh godaan. "Aku mencium, bau cinta semalam."
Yoongi mendesah, mencoba menahan senyumnya sendiri. "Sudah tahu, kan. Aku benar-benar mau mandi."
Namun sebelum ia sempat melangkah, Taehyung menariknya kembali ke atas kasur. Tubuh Yoongi jatuh pelan ke samping suaminya, dan saat itu, Yoongi bisa merasakan kehangatan tubuh Taehyung yang masih telanjang di sampingnya. Taehyung menatapnya dengan sorot mata yang Yoongi kenal betul—sorot mata yang selalu membuat dadanya berdebar lebih cepat.
"Apa lagi sekarang?" Yoongi memutar matanya, berpura-pura jengkel.
Taehyung tak menjawab dengan kata-kata. Sebaliknya, tatapannya berbicara lebih banyak. Mata itu memandang Yoongi seolah sedang menilai mangsa yang siap ditangkap. Tatapan penuh gairah yang membuat tubuh Yoongi tak kuasa menolak.
Yoongi menelan ludah. Meskipun ia tahu dirinya seharusnya pergi ke kamar mandi, sulit rasanya untuk mengabaikan pesona suaminya yang begitu menggoda. Tubuh Taehyung yang tak berbalut pakaian, dengan otot-otot lengan dan perutnya yang sempurna, seolah menariknya kembali. Ada sesuatu yang bergejolak di dalam dirinya, sesuatu yang selalu muncul setiap kali Taehyung menatapnya seperti itu.
Nafas Yoongi terasa lebih berat. Ia tahu, sekali lagi, ia tidak bisa menghindar. Tatapan Taehyung begitu kuat, seperti hipnotis yang mengunci tubuh dan pikirannya. Yoongi tidak bisa bergerak, tidak bisa menolak, dan dalam hati kecilnya, ia pun tak ingin menolak. Ia hanya bisa menyerah, pasrah dalam kungkungan Taehyung yang penuh kehangatan dan cinta.
Dengan lembut, Taehyung menarik Yoongi lebih dekat, mendekapnya seolah tak ingin membiarkannya pergi. "Cuma sebentar, oke?" bisik Taehyung, bibirnya menyentuh leher Yoongi, membuatnya merinding. Yoongi hanya bisa mengangguk, meskipun ia tahu, waktu 'sebentar' itu tak pernah benar-benar berarti sebentar ketika bersama suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beginning | Taegi
RomanceCerita ini lanjutan dari Hidden Diamond Babak baru dalam hidup Yoongi dan Taehyung Yoongi GS Taehyung