LOST OR LOSER

15 4 2
                                    

Pukul 17.12 WITA

Hotel Lumi Gili Trawangan

Di luar, gerimis turun dengan lembut, menambah suasana syahdu dan mendamaikan. Namun, bukan kedamaian yang terasa oleh Hoseok. Ia adalah satu-satunya yang tahu ke mana Yoongi, Jimin, Taehyung, dan Jungkook pergi.

Sebelum berangkat, Yoongi sempat mengirim pesan bahwa mereka akan mengunjungi Gili Asahan. Kini, waktu sudah hampir malam dan belum ada tanda-tanda mereka kembali.

Junmyeon hanya memandang cemas ke arah istrinya. Ia juga khawatir tapi ia tak tau harus berbuat apa. Memberikan usapan lembut pada pundak istrinya, sambil melihat layar ponsel Hoseok yang sejak tadi berusaha melakukan panggilan.

Ponsel keempat temannya tak satu pun dapat dihubungi, hanya menyisakan suara sambung operator ponsel, memicu keresahan di hati Hoseok. Ia tak bisa lagi berdiam diri di kamarnya. Dengan langkah cepat, ia dan Junmyeon menuju kamar Pak Choi, ketua rombongan mereka, mencari jawaban dan mungkin harapan.

Tok tok tok~

"Iya, sebentar!" sahut Pak Choi dari dalam.

Hoseok, dengan detak jantung yang tak karuan, mengetuk lagi, kali ini lebih cepat dan keras.

Tok tok tok~

"IYA SEBENTAR, ASTAGA!" seru Pak Choi kesal.

Ceklek~

"Oh, Hoseok? Suho? Ada apa?" tanya Pak Choi, tak menyangka melihat Hoseok dan Suho bergantian dengan wajah yang diliputi panik dan pucat.

"Mereka berempat belum kembali, Pak. Saya sudah menghubungi mereka tapi tak satu pun tersambung. Cuaca sedang buruk, dan di laut pasti lebih berbahaya," kata Hoseok, terbata-bata, nyaris kehabisan napas.

Pak Choi berusaha menenangkan dirinya. "Ke mana mereka pergi tadi?" tanyanya, mencoba tetap tenang meski dalam dirinya mulai ada rasa cemas yang menjalar.

"Ke Gili Asahan," jawab Hoseok, suaranya semakin bergetar. Ia menelan ludah, menyadari bahwa setiap kata yang diucapkannya semakin menguatkan kekhawatirannya sendiri.

Pak Choi mencoba tenang, ia mengambil ponselnya. Membuka situs internet untuk mencari informasi tentang tempat tersebut. Saat mengetahui dimana lokasinya dan seperti apa, seketika pak Choi yang tadinya tenang perlahan wajahnya berubah menjadi panik.

Pak Choi meminta istrinya untuk tetap berada di kamar, tak ingin istrinya ikut khawatir dan semakin kelelahan usai kegiatan di pantai siang tadi.

Tanpa membuang waktu, mereka bertiga Pak Choi, Hoseok, dan Junmyeon, bergegas menuju resepsionis untuk mencari bantuan lebih lanjut.

Di ruang resepsionis, Pak Choi mencoba menghubungi satuan penyelamat setempat, sambil terus menanyakan prosedur yang perlu diambil jika ada keadaan darurat. Suara dari seberang telepon menjelaskan bahwa cuaca di laut sedang tidak bersahabat, badai kecil sudah terjadi sejak sore. Informasi ini membuat wajah mereka semakin tegang.

"Kami mendapat laporan ada satu kapal feri dari Gili Gede menuju Gili Trawangan yang seharusnya tiba pukul 16.45 WITA. Tapi, belum ada kabar lebih lanjut dan hingga sekarang kapal itu belum terlihat di dermaga," jelas petugas resepsionis yang membantu komunikasi.

Mata Pak Choi dan Hoseok saling bertemu. Sebuah kesimpulan langsung terlintas dalam pikiran mereka. Apakah feri itu membawa keempat teman mereka?

Pak Choi yang mencoba tetap tegar segera berkata, "Kami butuh tim penyelamat. Segera. Teman-teman kami mungkin ada di kapal itu."

Langit mulai menggelap, gerimis di luar perlahan berubah menjadi hujan deras, mengiringi ketegangan yang memuncak di ruang resepsionis Hotel Lumi. Hoseok, Junmyeon, dan Pak Choi berdiri cemas, memandangi petugas resepsionis yang sibuk menghubungi tim penyelamat, sementara suara gemuruh ombak yang menghantam pantai terdengar sayup-sayup dari kejauhan, seolah menambah beban di dada mereka.

Beginning | TaegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang