Meeting

38 5 0
                                    



Pukul 05.30 KST

Rumah Kim

Ceklek~

"Tumben sudah bangun, Tae?" tanya Yoongi lembut sambil membalik masakan di atas teflon, aroma sarapan mulai menyebar di dapur.

Taehyung, yang masih setengah terjaga, berjalan sempoyongan menghampiri istrinya. "Hoammm... Iya, nanti ada meeting di Belanda," ucapnya sambil menguap panjang.

Tanpa ragu, Taehyung memeluk Yoongi dari belakang, dagunya bertumpu lembut di pundak sang istri. "Kamu masak apa, Chagi-ah?" tanyanya penasaran.

Yoongi tersenyum kecil, mengusap lembut rahang suaminya, "Aku cuma masak simpel, tumis udang brokoli. Kamu kok mendadak kesana?" tanyanya heran.

"Aku juga nggak tahu," jawab Taehyung, suaranya serak dan lebih terdengar seperti bisikan. "Baru baca notifikasi tadi. Mereka mau ketemu daddy juga."

"Laki-laki apa perempuan?" Yoongi bertanya sambil tetap memperhatikan suaminya, menunggu jawaban.

"Perempuan," jawab Taehyung santai, tanpa berpikir panjang. Namun di sisi lain, pikiran Yoongi mulai berputar, membayangkan hal yang tidak-tidak.

Yoongi mematikan kompor, kemudian berbalik dan menatap suaminya dengan mata yang penuh keinginan. "Aku ikut boleh nggak, Tae?" tanyanya, kini giliran dia yang bergelayut manja di leher Taehyung.

Taehyung mengangkat alis, sedikit heran dengan permintaan Yoongi yang tiba-tiba. Tumben mau ikut pikirnya dalam hati, "Kamu nggak ada jadwal hari ini?" tanya Taehyung memastikan.

Yoongi tersenyum, matanya berkilat nakal. "Nggak ada. Aku kosong dua hari."

Taehyung tersenyum, matanya berbinar. "Oh ya? Ayo!" Ia menarik tangan Yoongi, mengarahkannya ke kamar.

"Kemana?" tanya Yoongi bingung.

"Ya, ke Belanda," jawab Taehyung sambil tersenyum lebar. "Kita bulan madu dua hari, lumayan kan? Sebagai ganti waktu itu, kita belum sempat jalan-jalan sama sekali."

"Boleh, boleh," jawab Yoongi antusias, senyumnya melebar.

"Tapi kita mandi bareng aja, biar cepet," ujar Taehyung sambil mengedipkan mata.

Yoongi memicingkan matanya, tidak yakin apakah benar Taehyung hanya ingin "mandi cepat" atau ada alasan lain di balik ajakannya. "Hmm... Yakin bakal cepet?" gumamnya pelan, tapi dia tetap mengikutinya menuju kamar mandi.

----------

Yoongi duduk di depan meja rias, tangannya bergerak lincah merapikan makeup di wajahnya. Namun, pikirannya tak sepenuhnya fokus pada dirinya sendiri. Alasan sebenarnya ia ingin ikut ke Belanda hanyalah satu, dia tidak mau suaminya digoda wanita lain.

Yoongi paham betul seberapa tampan Taehyung saat mengenakan setelan jas yang rapi, dengan rambut yang disisir ke belakang, menampilkan dahi paripurnanya.

"Bahkan wanita bersuami pun nggak akan tahan kalau melihat Taehyung," gumamnya pelan, matanya fokus pada cermin. Dia menghela napas pendek, merasakan cemburu yang perlahan menggelitik dadanya.

Yoongi memoles sedikit lip gloss di bibirnya, lalu memiringkan kepala, menatap refleksinya dengan sedikit heran. "Begini ya rasanya cemburu? Mungkin selama ini Taehyung juga sering kesal tiap kali melihatku berpose deket sama model pria," pikirnya sambil tersenyum kecil, berbicara pada dirinya sendiri.

Setelah menyemprotkan parfum ke lehernya, Yoongi bangkit dan memandangi penampilannya di cermin. "Sudah beres, sudah cantik, sudah wangi," katanya dengan puas. "Pokoknya, Taehyung cuma perlu lihat aku, nggak ada yang lain."

Beginning | TaegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang