Sebelum membaca jangan lupa votenya ya ga akan rugi kok
Selamat membaca
"Mama...cakit hiks..."
Reyhan mengelus lembut puncak kepala Aidan, bahkan ia merasa gemas kepada Aidan dengan cara bicara nya yang cadel itu.
”mana yang sakit?" Tanya Reyhan dengan lembut
Dengan mata yang tertutup Aidan memegang kepalanya.
"Dicini ma,cakit"
Reyhan tersenyum tipis kemudian ia memijit kepala Aidan dengan lembut. Semenjak ia bersama Aidan ia selalu merasa senang entah kenapa dan itu juga membuat hati nya melembut.
"Apa sudah baikan?" Tanya nya namun tidak ditanggap oleh Aidan. Reyhan membiarkannya.
"Sungguh menggemaskan, gue harus memilikinya " ucap Reyhan penuh obsesi bahkan bola matanya mengkilat mengerikan.
Sebagai informasi yah Aidan aslinya candel karna orang tuanya tidak menyukai Aidan yang candel ia pun berusaha agar ia tidak cadel. Aidan berbicara candel ketika ia manja dan sedih.
Matahari yang mulanya bersembunyi akhirnya ia muncul, langit yang berwarna keorenan sungguh pemandangan yang indah. Cahaya itu memasuki ruangan melalui cela cela jendela sehingga membuat Aidan menggerakan matanya, perlahan ia membuka matanya ia melihat langit langit atap ruangan itu yang tampak asing.
"G-gue d-dimana?" Tanyanya entah kepada siapa.
"Kamu ada dirumah sakit"jawabnya seorang pria parubaya yang masih tampan dan kekar.
"Om siapa?" Tanya Aidan. Ia sangat terkejut melihat ada orang asing didekatnya namun ia tidak tenaga untuk berteriak minta tolong kepada orang lain.
"Dia Daddy ku namanya vardi " jawab Reyhan, membuat Aidan tersentak karna Aidan tidak menyadari Reyhan ada disana
"Kau tidak apa apa ?" Tanya Reyhan sembari mengusap dada Aidan lembut, Aidan pun mengangguk.
"Kenapa gue ada disini? Bukankah kita ada dikantin "tanyanya terharan.
"Apa kamu lupa? Kemaren kamu menangis sampai sesakit ini dan juga jangan berbicara bahasa gaul mu di depan kami, kamu mengerti " ucap Reyhan penuh penekanan diakhir kata dan itu membuat Aidan takut ia pun hanya mengangguk.
Aidan terdiam sejenak ia mencoba mengingat kejadian yang kemaren bahkan ia baru tau bahwa ia tidak sadarkan diri seharian.
"Maafin Aidan menyusahkan mu " ucapnya kepada Reyhan. Ia baru ingat apa yang terjadi padanya.
"Hm" balesnya dingin
"Mulai lagi tuh jiwa dinginnya muncul" batin Aidan menatap aneh terhadap Reyhan
"Berhenti membicarakan ku diotak kecil mu itu sebelum aku menghukum mu” ucap Reyhan sembari menempel kan jari telunjuk nya ke kepala kecil Aidan.
Aidan pun terkejut mendengar perkataan Reyhan seakan akan Reyhan tau apa yang ia pikirkan.
" Wah gila nih orang bagaiman di bisa tau apa yang gue pikirkan apa dia anak indigo yah eh tunggu bukanya anak indigo tuh yang bisa lihat hantu ya , apa hubangannya dengan bisa membaca pikiran" batin Aidan
"Aku sudah memperingatkan mu Aidan"
Aidan pun tertawa kecil menampakan gigi rapinya dan mungil.
" Terima kasih om dan Reyhan ,udah nolongin Aidan klau gitu Aidan pulang dulu ya"
Belum sempat Aidan turun dari ranjang namun tangan nya digenggam dengan kuat oleh pria parubaya itu
" Kamu tidak akan kemana mana baby ”
"Nama Aidan bukan babi tapi Aidan" kesal Aidan kepada orang yang mengakata nya babi. Bibirnya mengerucut sehingga pipinya semakin mengembang membuat nya semakin menggemaskan.
"Baby sayang bukan babi" jelasnya
"Oh gitu"
"Iya baby"
"Kenapa aidan ga boleh pulang?"tanya Aidan
" Aidan akan pulang tapi kerumah om?”
"Kenapa om?" Tanyanya heran memiringkan kepala nya terkesan menggemaskan.
"Karena Aidan akan menjadi menjadi bungsu keluarga kami dan panggil aku Daddy sekarang ”
Aidan terkejut mendengar nya itu ia sangat paham apa yang dimaksud dengan daddy nya Reyhan.
"Tolong biarkan saya pergi om "pintanya.
" Aidan cartischel Gon rudwick! sekarang kamu bagian dari keluarga rudwick" tegas om vardi
"Hiks.... Tapi hiks... Aidan ga mau ” tolaknya
"Kamu tidak ada hak untuk menolak Aidan ”
" Tapi Aidan takut hiks...."
Reyhan pun mengakat tubuh ringan Aidan lalu menggendong nya ala koala kemudian ia mengusap punggung Aidan dengan lembut
"Tidak akan ada yang menyakitkan mu,Aidan"
"Be-benarkah?"tanya nya.
"Iya baby"
" Ta-tapi hiks Aidan masih takut"
" Tidak apa apa ,kami akan memberikan apa yang baby inginkan"ucap Reyhan dengan lembut sehingga membuat Aidan tenang dan tertidur.
Daddy vardi merebut Aidan dalam pangkuan Reyhan sehingga mendapatkan tatapan tajam darinya.
"Aidan milik ku!"
Bersambung ........
Maaf ya yang menunggu lama
Saya banyak kesibukan nihJangan lupa vote dan comennya
Agar author semakin semangat nihTerima kasih yang sudah baca
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif family (Aidan)
ActionAidan cartischel Gon saimen seorang anak SMA berumur 15 tahun dengan paras yang imut dan mungil layaknya seperti bayi namun ia mempunyai masa lalu yang kelam dimana keluarganya membencinya. segala cara Aidan menarik hati mereka agar ia disayang den...