8

67 21 7
                                    

🕸🕸🕸🕸

Kalo rame lanjut

Dita memakai jurus seribu bayangannya setiap kali tak sengaja berpas-pasan dengan Boss nya. Ty yang menyadari hal itu memejamkan matanya sabar. Pasalnya setiap kali berpas-pasan dikantor Dita selalu saja menghindar, tapi untuk kali ini ia keluar dari lift nya cepat mengejar Dita dan menangkap lengannya.
"Kamu ini..." Ucapnya gantung setelahnya menghela nafas

"Kamu ini kenapa? Saya panggil keruangan saya malah suruh Yanan keruangan saya, setiap pas-pasan sama saya malah pergi gitu aja, kamu menghindar dari saya?"

Dita menggigit bibirnya pelan.
"Emm anu pak, itu"

Ty masih diam menunggu dita selesai bicara.
"Aduhhh, saya malu soal semalem" Ucapnya akhirnya
Ty mengangkat satu alisnya mencoba mengingat kejadian semalam.

Flashback

"Bunda" Wanita paruh baya yang tengah membaca diruang tamu itu mendongak dengan kacamata yang bertengger dihidungnya.

Senyumnya merekah saat melihat wanita dibelakang putra nya yang sangat begitu ia kenali.

"Ihh ada apanih, tiba-tiba ada tamu di mansion anak bunda" Godanya membuat keduanya malu

"Dita sayang. Sini nak..." Titah Bunda Ty menepuk sofa disebelahnya

Dengan sedikit malu, Dita menghampiri ibunda Ty, Ty pun ikut duduk sambil menyalakan tv-nya.
Sang bunda mendelik kearah anaknya sebal dan mematikan TV nya.
"Dita gimana sayang kabarnya? Bunda kok jarang lagi liat Dita tiap main ke rumah?"

Ty mengerutkan keningnya
"Bunda tau dia anak tante Ayu?"

"Loh emang kamu lupa? Dita tuh bayi yang suka kamu uyel-uyel pipinya waktu SD, Kamu temenan sama Gavin dari lama masa gak tau?"

"Gak pernah keliatan pas udah gede" Ucap Ty pelan dengan sedikit terkejut sambil meminum minumannya

"Dita udah calon belum?"

"Hehe belum tan"

"Sama anak tante, mau?"

Dita melirik boss nya yang memejamkan matanya.

'Anaknya kan dia doang, maksudnya? Hah?'

"Hah... heh apa tan" Dita bergerak gugup mendapat pertanyaan tiba-tiba

"Kalau menikah sama anak tante kamu mau kan?"

Ty hampir menyemburkan minumannya keluar.

"Bunnnn"

"Ahhh iya, bunda telfon mama kamu dulu dehhh" Ucap Bunda nya semangat

Tyler kini mengerti dan melepas genggamannya.
"Ucapan bunda semalem gausah ditanggepin. Bunda emang suka bercanda"

Dita menghela nafasnya lega.
"Syukur deh. Saya udah takut banget soalnya bayangin nikah sama bapak"

Ty mendengus sebal
"Nanti malem, kamu ada acara?"
Dita menggeleng pelan
"Engga, kenapa pak?"

"Nanti malem temenin saya makan dipinggir jalan kemarin" Ucapnya mencoba menatap kearah lain.

Dita mengulum bibirnya.
"Nanti saya jemput dirumah" Lanjutnya salah tingkah sambil mengusap lehernya.

TYDITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang