7

186 34 10
                                    

HAPPY READING
JANGAN LUPA VOTE KOMEN YA

.

.

.

Ty menuruni tangga rumahnya satu persatu dan melangkah menuju ke dapur untuk mengambil minum.
Keningnya mengerut bingung saat melihat meja makan yang kini dipenuhi berbagai macam makanan.
Satu detik setelahnya ia teringat jika sudah 2 hari menampung satu tikus dirumahnya.

"Loh, bapak gak kerja?" Ucap Dita yang baru saja keluar dari kamar tamu nya.
Ty yang belum terbiasa ada nya orang asing yang tinggal satu atap dengannya sontak mengangguk canggung.

"Oh iya, saya tadi masakin sarapan buat bapak. Dimakan ya pak. Hari ini saya juga udah mau pulang, makasii ya pak udah mau nampung saya hehe" Ucap Dita tulus

"Hm. makasi juga udah dimasakin" Dita mengerutkan keningnya bingung saat mendengar suara atasannya yang serak.

"Bapak sakit?" Tanya Dita panik berusaha menjinjit memeriksa dahi Ty.

"Yaampunnn, panas banget" Pekik Dita membuat Ty memejamkan matanya

Dita kembali menaruh tas nya dan bergerak cepat kearah dapur.

"Huh. Bapak sii udah tau manusia itu butuh istirahatnya masih aja gak diporsir, semalem juga saya liat bapak masih asik aja di ruang tamu ngotak-ngatik laptop, kalo udah gini kan..." Dita berhenti mengomel saat mendengar ringisan dari arah belakang.
Dilihatnya boss nya itu kini tengah duduk sambil memegang kepalanya.

Dita langsung menghampiri Ty cepat
"Pak..." Ucap Dita lebih pelan akan tetapi Ty justru menjatuhkan kepalanya tepat saat Dita didepannya.

"Ehhh pak... duh kok pingsan sii? Pak..."
Dita bergerak panik menepuk-nepuk pipinya.





🕸



Karna tidak tega meninggalkan boss nya sendirian, Dita pun akhirnya membatalkan kepulangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karna tidak tega meninggalkan boss nya sendirian, Dita pun akhirnya membatalkan kepulangannya. Saat ini ia tengah telaten mengkompress dahi Ty agar panasnya turun.

"Eungh"

Dita tersentak saat atasannya tiba-tiba menarik dirinya yang duduk dan menyembunyikan wajahnya diperut Dita.
"Dad, i miss you so bad" Lirihnya
Dita mengerutkan keningnya dan baru menyadari kakaknya yang pernah mengatakan jika ayah Ty sudah meninggal.

Dengan kesadaran penuh Dita mengelus kepala Ty sayang sambil mengelap sisa peluh keringat dijidatnya yang justru semakin membuat Ty mengeratkan pelukannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TYDITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang