Annyeonghaseyo! Selamat membaca, semoga betah.
Ini hanya fiksi jangan menyamakan kehidupan mereka dengan cerita ini.
Jangan lupa tinggalkan jejak baik itu komen ataupun vote.
•••••••
[HAPPY READING]
*
*
*
*
*
|
|Christy mengerjabkan matanya perlahan menyesuaikan cahaya lampu, Christy menatap sekeliling, dimana Freya? Christy bangun dan duduk disamping kasur.
"Kamu ninggalin aku lagi," ucap Christy, dia berjalan kearah meja, mengambil surat yang ada disana dan membukanya.
"Hai, maaf ya aku ninggalin kamu, ada urusan yang harus aku selesaikan dulu, kalau udah aku segera kesana lagi, jangan lupa minum obatnya ya, bay, Angelina."
Christy membuang surat itu, dia mendudukkan dirinya dilantai, menenggelamkan wajahnya diantar kedua lututnya.
"Aku capek gini terus, aku mau keluar, Cici tolong aku."
°°°°°°°
"Mau sampai kapan pa? Christy itu sehat, dia gak sakit pah, kenapa harus dimasukin kerumah sakit jiwa?" Arga mengebrak meja membuat Shani kaget.
"Ini demi kebaikan dia shan, kalau emang dia udah sembuh baru dia bisa keluar dari sana." Shani mengacak rambutnya frustasi.
"Sakit, sakit, sakit, dia itu gak sakit pa, shani-"
"Shani," Arga menunduk kemudian kembali menatap Shani. "terserah kamu."
Shani tersenyum, dia memeluk erat tubuh sang ayah. "Makasih, pah, aku jemput dedek dulu ya, bay."
Arga menggeleng dengan tingkah putri sulungnya itu.
°°°°°
Shani keluar dari mobil, berjalan memasuki bangunan tinggi didepannya.
Suara pintu dibuka, membuat Christy berlari kearahnya dan memeluk erat tubuh sang kakak.
"Bagaimana kabarnya sayang?" Christy menggeleng.
"Dedek gak suka disini Cici." Shani tersenyum.
"Mau pulang?" Christy melepas pelukannya dan menatap Shani.
"Kok diam sih, emang kamu gak mau pulang?" Christy mengangguk semangat, dia kembali memeluk Shani.
"Ya udah, ayo siap-siap."
Sedangkan disisi lain, Freya menatap layar hpnya. "Maaf ya aku ninggalin kamu."
"Kamu lagi apa sekarang? Aku kangen kamu."
Cklekk
Freya menghapus air matanya dan menatap kearah pintu.
"Kenapa nangis Fre?" tanya Chika berjalan kearah Freya.
"Gak papa kak, oh iya yang lain udah pulang?"
"Udah, kakak bakal nginap disini."
"Bagus dong, kita bakal tidur bareng." Chika tertawa, dia menatap hp Freya, Chika tersenyum. "Dia pacar kamu?" Freya mematikan hp nya.
"Apa sih, bukan ya."
"Masa iya bukan, kalau emang bukan, kenapa dijadiin wallpaper coba?" Freya memalingkan wajahnya.
"Merah banget tuh telinga, panas ya?"
"Apa sih kak Chika, udah deh, aku mau ngerjain pr, sana kakak keluar."
Chika mencubit pipi Freya gemas kemudian berlari dari sana.
Kembali lagi dengan Shani dan Christy. "Cici berhenti." Shani memberhentikan mobilnya. "Kenapa dek?"
"Aku mau itu." tunjuk Christy, Shani mengikuti arah yang ditunjuk Christy.
"Oh, cilok? Tunggu disini ya, Cici beliin."
Christy mengangguk, Shani membuka pintu mobil dan berjalan kearah penjual cilok yang ada disana.
Setelah membeli yang adeknya itu inginkan dia berjalan kembali memasuki mobil.
"Ini, jangan belepotan makannya." Shani kembali menjalankan mobilnya, sedangkan Christy asik memakan ciloknya.
Christy menatap bangunan yang lumayan tinggi, rumah yang selalu dia rindukan.
"Papa ada didalam Cici?" tanya Christy menatap Shani.
"Ada, ayo masuk." Christy membuka pintu rumahnya, sedangkan Shani membawa koper adeknya.
"Papa!" Arga membuka kacamatanya, Christy berlari dan duduk dipangkuan sang ayah.
"Kamu siapa ya? Kok datang-datang langsung duduk disini sih." Senyum Christy perlahan pudar mendengar ucapan sang ayah.
"Becanda sayang, gimana senang, udah balik?" Christy mengangguk.
"Kenapa papa masukin aku kesana? Aku gak gila pa." Arga memeluk pinggang putri bungsunya itu. "Maaf ya, sekarang gak lagi."
Shani berdehem, membuat kedua orang berbeda umur itu menatap kearahnya. "Aku dilupain nih? Ayo dedek ikut Cici kekamar." Christy mengecup pipi Arga dan berdiri dari pangkuan sang ayah.
"Aku sama dedek kekamar dulu pah."
Sesampainya dikamar, Christy menatap sekeliling kamarnya. "Nih." Shani mengulurkan tangannya, Christy menatap hp yang ada ditangan Shani.
"Ini hp aku?" Shani mengangguk.
Christy mengambil hp nya dan menyalakan nya, bibirnya tertarik membentuk senyuman tipis, tapi tunggu, apa Shani melihat wallpaper hpnya? "Pacar kamu ya?" Christy menelan ludahnya.
"Kenapa harus segender?"
•••••••
Seperti biasa, jangan lupa tinggalkan jejak.
Bantu follow akun aku ya.
Kamshamida 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Girlfriend || Frechris [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] Tentang rasa yang harus abadi di bait aksara, tentang asmaraloka yang menjadi melankolia, tentang Harsa yang harus menjadi lara.