15. [End]

232 46 3
                                    

Ini hanya fiksi jangan menyamakan cerita ini dengan kehidupan mereka.

••••••••

[HAPPY READING]

*
*
*
*
*
|
|


Seperti sekolah pada umumnya, setelah menyelesaikan apel pagi, semua murid kembali kekelas masing-masing.

"Christy kamu udah makan?" tanya Freya.

"Udah tadi dirumah." jawab Christy dengan nada ketus.

"Jangan marah dong." Seakan tuli Christy hanya diam tidak menanggapi ucapan Freya.

°°°°°°°°

"Kenapa? Katanya kemarin mau putus, kok sekarang gak mau sih?" Flora memutar bola matanya malas.

"Gue tau apa yang bakal lo lakuin kalau gue putusin lo." ucap Flora.

Fiony tertawa lalu menepuk pucuk kepala Flora. "Good Girl."

Kembali lagi dikelas Christy dan Freya saling mendiami satu sama lain, Marsha yang berada dibelakang mereka menatap aneh kearah mereka, tidak seperti biasanya yang selalu bucin, kali ini kayaknya mereka ada masalah, pikir Marsha.

"Kalian ada masalah ya?" tanya Marsha pelan.

"Gak ada." Jawab keduanya.

"Kayaknya ini bisa jadi alasan buat aku putus sama Christy." Batin Freya.

"Kalau gak ada gak mungkin kan kalian diam-diaman aja kayak gini?"

"Sepupu lo tuh." ucap Christy.

"Kok malah aku? Kamu duluan ya, andai kamu gak ambil hp aku, aku juga gak bakal marah." ucap Freya.

"Ya kamunya kenapa cuekin aku coba?"

"Siapa yang cuekin kamu? Kamu aja tuh yang posesif." Christy menatap Freya.

"Aku?"

"Ya iyalah kamu."

"Kamu dari dulu gak berubah ya Fre? Sebenarnya hubungan kita itu serius atau cuman bercandaan aja sih?" Tampaknya Marsha salah menanyakan hal itu tadi.

"Ya udah kalau gitu, ayo putus." Tekan Freya.

"Semudah itu?"

"Ya kamunya mau gimana? Hubungan kita dari dulu emang gak pernah sehat kan?"

"Hubungan kita gak sehat itu karna kamu sendiri Freya! Coba aja dulu kamu serius sama aku, itu nggak kan? Bahkan kamu godain orang lain didepan mata aku, apa kamu pikir aku nggak cemburu?"

"Oke berarti fine kita putus sekarang." Tekan Freya sekali lagi.

Christy terkekeh. "Oke, kalau itu mau kamu."

•••••••••••

Beberapa bulan kemudian...

"Apa sih Sean? Hari-hari kerumah gue cuman buat ketemu christy?" Sejak beberapa bulan yang lalu Sean ketemu dengan Christy, dan saat itu juga dia lebih sering kerumah Shani hanya ingin menemui anak itu.

"Ya apa salahnya? G-gue suka sama adek lo." Shani membulatkan matanya.

"Cowok gila."

Suara derap langkah membuat keduanya menatap kebelakang, menatap seorang gadis yang baru saja memasuki area rumah.

"Loh kak Sean kesini lagi." Sean tersenyum.

"Dedek ayo ganti baju dulu yuk." ucap Shani.

"Kak Sean sama Cici pacaran ya? Makanya kak Sean sering kesini?"

"Boleh gue bawa adek lo dulu gak shan? Cuman beli es krim aja kok." Shani berpikir sejenak lalu mengangguk.

"Ayo Chris, kita beli es krim."

Mata Christy berbinar lalu mengangguk semangat. "Aku kak."

Sedangkan disisi lain, Freya menceritakan apa yang christy alamin hingga bisa masuk rumah sakit ke pacarnya.

"Christy masuk rumah sakit jiwa itu karna.....Aku gak tau persis gimana dia bisa masuk rumah sakit jiwa, tapi yang aku tau dia kayaknya punya trauma."

"Trauma? Trauma sama apa?"

Freya mengambil nafas panjang lalu mulai bercerita. "Aku juga gak tau, pada suatu malam, Christy dikabarkan hilang, aku berusaha nyari, tapi gak ketemu, dan orang suruhan aku bilang bahwa Christy dimasukin kedalam rsj karna satu malam setelah dia hilang itu, dia ditemukan dengan keadaan yang ketakutan, maka dari itu dia terpaksa masuk kerumah sakit jiwa."

°°°°°°°°
"Kalau saya bilang saya menyukai mu apa jawaban kamu?" tanya Sean.

Christy yang asik makan eskrim menatap pria yang berada disampingnya. "Maksud kakak apa?"

"Usia bukanlah penghalang segalanya kan? Maka dari itu saya bilang bahwa saya mencintai kamu."

°°°°°°
"Gimana sih, katanya mau ke mall? Kok malah tidur sih, Jason aaaa, ayo bangun."

"Bentar dulu Fre, aku masih ngantuk."

"Ishhh, udah ah aku pulang aja."

"Bercanda sayang, udah ayo, aku siap-siap dulu ya?"

"Cepat jangan lama."

°°°°°°°°
Sembari menunggu Jason membayar belanjaannya Freya berjalan-jalan disekitar mall itu hingga akhirnya dia bertemu dengan Christy. Sama seperti Freya, Christy juga menunggu Sean membayar belanjaannya.

"Kamu disini juga Freya?"

"Ehmm"

"Aku masih mencintaimu Fre."

"Tapi aku udah nggak Chris, perasaan aku hilang sepenuhnya sama kamu."

"Pantes aja ya kemarin-kemarin, kamu agak nggak peduli aku dideketin sama yang lain, ternyata lagi jaga hati toh."

Christy menunduk menatap sepatunya, ingin rasanya dia menangis saat ini juga.

"Seharusnya dari awal kita gak usah kenal Fre."

"Maaf atas semuanya Christy."

Christy kembali menatap Freya. "Apa aku boleh berjuang buat dapetin kamu lagi?"

"Jangan, yang ada kamu yang terluka, aku bahagia dengan lelaki yang aku pilih, dan dari awal juga bukannya kamu yang jadi selingkuhan aku ya?"

"Apa alasan kamu lakuin ini semua Freya?"

"Simple Christy, aku dan Jason LDR-an dan aku pacaran sama kamu cuman buat bisa lupa sama dia, tapi nyatanya nggak, rasa cinta aku ke dia lebih besar dari pada rasa aku ke kamu."

Christy terkekeh miris. "Makasih atas lukanya Freya, kamu orang yang berhasil membuat aku merasakan cinta dan luka sebesar ini."

••••••••

TAMAT•

Ini lebih ke cerpen ya?

Sampai bertemu di cerita selanjutnya, bay para readers setia ku.

Bantu follow akun aku ya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Girlfriend || Frechris [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang