11 | Confrontation

45 8 1
                                    

HAPPY READING !!!
VOTE AND KOMEN !

-----

Pagi itu, suasana rumah besar mereka masih tenang ketika Hanjin dan Shinyu kembali. Begitu masuk, suara langkah mereka terdengar jelas di lorong rumah.

"Kami pulang!" seru Hanjin dengan riang sambil meletakkan tasnya di dekat pintu. Matanya langsung tertuju pada Kyungmin yang tengah duduk santai di sofa, menonton acara televisi dengan wajah mengantuk.

"Oh, kalian udah balik?" jawab Kyungmin sambil menguap lebar, lalu meregangkan tubuhnya seolah baru saja terbangun dari tidur yang tak terencana.

Hanjin tersenyum tipis, lalu mendekati sofa dan menjatuhkan dirinya di sebelah Kyungmin. "Mana yang lain?" tanyanya sambil melirik ke arah dapur yang kosong.

"Youngjae sama Jihoon ada kelas pagi, mereka udah pergi dari tadi," jawab Kyungmin sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Dohoon masih di kamarnya, mungkin lagi tidur."

Mendengar nama Dohoon disebut, Hanjin sejenak terdiam, teringat pada kata-kata Dohoon dari beberapa hari yang lalu. Ia menatap tangannya sejenak, seolah sedang memikirkan sesuatu.

Sementara itu, Shinyu langsung menuju kamar mandi tanpa berkata banyak. "aku mandi dulu," ujarnya singkat sambil melangkah menaiki tangga.

Di sisi lain, di kamar yang agak gelap dengan gorden yang masih tertutup rapat, Dohoon berusaha memejamkan matanya meskipun ia tahu Hanjin, orang yang selama ini dia tunggu, sudah pulang. Jantungnya sedikit berdegup lebih cepat, tapi dia tetap memaksakan diri untuk tidak bangun dan menutup diri dari percakapan yang mungkin terjadi.

"kamu mau ngapain hari ini, Kyung?" tanya Hanjin tiba-tiba, mencoba mengalihkan pikirannya dari Dohoon.

Kyungmin menoleh sekilas, lalu mengangkat bahu dengan malas. "aku? Nggak tau. Mungkin main game, atau nonton. Ngapain lagi, kan nggak ada kelas," jawabnya santai.

Hanjin tertawa kecil. "Kamu benar benar menikmati hidup, ya?"

Kyungmin mengerutkan kening sambil tertawa kecil. "Yah, gimana lagi? Nikmatin aja selagi bisa. kamu  sendiri mau ngapain hari ini?"

"Aku ada kelas siang," jawab Hanjin dengan nada setengah hati, pikirannya masih melayang-layang pada Dohoon. Tanpa sadar, matanya melirik ke arah tangga, seolah berharap Dohoon akan muncul di sana.

Kyungmin menatap Hanjin sebentar, merasakan ada sesuatu yang mengganggu temannya. "kamu ada masalah, Jin?"

Hanjin terdiam sesaat, lalu menggeleng sambil tersenyum tipis. "Nggak, cuma... mikirin beberapa hal aja."

Kyungmin mengangkat alis, namun memutuskan untuk tidak mendesak. "Kalau ada apa-apa, kamu tau kan, aku selalu disini."

Hanjin tersenyum lebih lebar kali ini. "aku tau, Kyung. Makasih."

Suasana jadi hening sejenak. Di lantai atas, Dohoon akhirnya membuka matanya, menatap langit-langit kamarnya yang redup. Tangannya bergerak pelan menutup laptop yang ada di sampingnya, sementara perasaan cemas bercampur harapan membuatnya ingin tetap berbaring, meski jauh di dalam hatinya, dia ingin sekali bertemu Hanjin.

-----

Beberapa saat kemudian, Kyungmin yang masih menonton televisi tiba-tiba kembali berbicara, "Kenapa Dohoon belum bangun ya? Udah jam 11, dia bilang ada kelas siang juga," ucapnya, melirik ke arah Hanjin.

Hanjin terlihat berpikir sejenak, menimbang-nimbang situasinya. "Aku aja yang bangunin," akhirnya dia berkata sambil berdiri dan berjalan menuju kamar Dohoon.

Sementara itu, Kyungmin tetap duduk di sofa, namun pikirannya mulai melayang. Ada perasaan aneh yang mengganggunya, seperti dia merasa semakin jauh dari teman-temannya, tak lagi terhubung seperti dulu. Namun, Kyungmin memilih diam, menekan perasaan itu dalam dirinya.

Twenty Four Seven With Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang