12

228 33 4
                                    

Poom saat ini sudah dipindahkan ke ruang rawat, tapi dirinya masih betah memejamkan mata indahnya karena terkena suntikan dokter sebelum dipindahkan dari igd tadi.

"Kenapa baru hari ini ibu melihat ketulusan dan cinta di wajah poom ya, kenapa tidak saat pertama kali bertemu waktu itu?"- kata ibu up, dia berada di sebelah poom sekarang. Memegang erat tangan poom seperti menganggap poom anaknya sendiri.
Ayah up sedang pergi ke kantor polisi untuk menjadi saksi atas perbuatan porsche.

"Ibu, jangan seperti itu...poom kan sudah baik2 saja, jadi kumohon jangan merasa bersalah lagi ya"- up berlutut di hadapan ibunya

"Aku mengerti ibu ingin yang terbaik untukku dan poom adalah yang terbaik bagiku"- up

"Ibu mengerti up, ayo bangun nak...berdiri"- ibu up

"Ibu tahu poom yang terbaik untukmu, buktinya dia bisa mengorbankan nyawanya hanya demi menyelamatkanmu, dia bangun setelah mendengar tangis kehancuranmu itu membuat ibu percaya jika poom sangat mencintaimu karena dia tidak bisa meninggalkanmu"- ibu up

"Aku juga sangat mencintainya"- mata up memandang poom yang masih setia menutup matanya.

"Kalau begitu berjanjilah pada ibu, jangan meninggalkannya dan jangan pernah menyakitinya"- ibu up membelai rambut poom

"Astaga, aku rasa posisiku akan tergantikan setelah ini. Ibu terlihat sayang sekali pada poom"- up mempoutkan bibirnya

"Apa kau iri hum?"- ibu up

"Tidak, aku senang ibu menyayangi poom"- up

"Ibu juga menyayangimu, tapi up...apa poom akan menerima ibu saat dia bangun nanti, kau tidak lupa kan apa yang sudah ibu perbuat padanya"- ibu up yang tadinya senang perlahan menunduk lesu.

"Tidak ada alasan untukku membenci anda bibi"- poom sadar, ibu up yang mendengar pernyataan poom pun merasa terharu

"Poom, kau sadar? Apakah ada yang sakit?"- up

"Tidak phi, tolong katakan pada ibumu yang cantik ini. Aku tidak pernah marah soal apapun, mungkin aku memang sedih tapi semuanya suda berlalu jadi lupakan saja"- kata poom mengemggam tangan up

"Apa kau seorang malaikat yang menyamar menjadi manusia poom?"- up

"Apa yang kau katakan phi, lihat itu...ibumu menangis"- poom

"Maafkan ibu ya nak, ibu akan memperbaiki semuanya"- ibu up mengenggam erat tangan poom dan menangis tersedu

"Tidak perlu bibi, biarkan saja...jangan menangis"- poom balas mengenggam tangan ibu up

"Apa poom tidak mau memanggil ibu pada bibi?"- ibu up

"Ibu dan ayah, tidak maukah memanggil seperti itu...kamu kekasihnya up kan, jadi kau bisa memanggil kami dengan sebutan itu"- ayah up tiba2 masuk ke ruanh rawat poom

"Sebenarnya kenapa ini?"- poom bingung

"Terima kasih sudah menyelamatkan nyawa putra semata wayangku dan maafkan aku karena sudah menyengsarakanmu poom"- ayah up

"Tidak seperti itu paman"- poom

"Jika kau memanggil kami dengan sebutan ibu dan ayah, kami akan menganggap kau memaafkan kami nak"- sekali lagi ibu up membelai pangkal rambut poom, dan itu membuat poom merasakan sesuatu.

"Sama seperti belaian ibu"- batin poom dalam hatinya, matanya berkaca2 dan kemudian

"Ibu, ayah"- 2 kata yang keluar dari mulut poom itu membuat ibu dan ayah up bahagia dan berhambur memeluk poom

"Astaga, apa aku harus menjadi nyamuk disini...kenapa pacarnya jadi tidak dianggap hoh?"- up

"Siapa bilang?... Ayo kemari phi"- kata poom melepaskan pelukan ayah dan ibu up kemudian meregangkan tangannya ke depan untuk memeluk up, up pun berhambur dan memeluk poom dengan sangat senang.

First Love❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang