Part 5

117 7 2
                                    

LUKE'S POV

Ini sudah 2 minggu semenjak aku dan clarie melihat sunset di ladang bunga matahari. Kami semakin dekat dan tidak terpisahkan. Perasaanku pada clarie semakin tumbuh setiap harinya. Dan perasaanku pada alei semakin hilang setiap harinya. Ini hari minggu. Dan hari ini aku ada janji dengan clarie di starbucks. Hanya untuk sekedar mengobrol.

Tok tok tok

Siapa itu? Aku berjalan kearah pintu apartemen ku dan membukanya.

"Hai luke"

Aku tidak percaya siapa yang kulihat saat ini. Mau apa lagi dia. Mata dia sembab. Menandakan bahwa dia habis menangis. Dia sangat kacau.

"Mau apa kau?" Tanyaku dengan nada yang datar.

"Dengarkan aku. Aku kesini hanya untuk menjelaskan semuanya."
Dia menjawab. Sangat terlihat sekali dia sedang menahan tangis.

"Aku tidak butuh penjelasan mu"
Kataku. Aku tau aku terdengar egois karna tidak mau mendengarkan penjelasan nya. But come on itu sudah berlalu. Biarlah berlalu. Lagipula aku baik baik saja tanpa nya.

"Kumohon dengarkan aku sekali saja."
Dia memohon padaku. Dia menangis. Aku tak tega juga. Akhirnya aku mempersilahkan dia masuk dan membuatkan teh manis untuknya.

"Maafkan aku luke. Aku tau aku sangat salah. Aku sangat bodoh. Aku masih mencintaimu sampai saat ini. Sungguh. Aku belum bisa melupakanmu"
Ucap dia setelah meminum teh manis buatanku. Kau tau dia itu siapa kan? Iya dia itu alei.

"Aku melakukan itu dengan keadaan tidak sadar. Aku mabuk. Aku sangat menyesal luke. Aku tau kau sudah tidak lagi peduli denganku. Aku juga tau kau sudah moveon dariku. Dan aku juga tau kau sudah dekat dengan perempuan lain. Tapi aku belum bisa melupakanmu luke. Belum bisa melupakan kita. Apakah perempuan itu begitu spesial sehingga bisa membuatmu secepat itu melupakan aku yang sudah menjadi bagian dari kehidupanmu selama 1 tahun lebih?" Lanjut alei. Alasan apa itu. Itu alasan paling bodoh yang pernah aku dengar. Melakukan itu secara tidak sadar dan mabuk? Oh please itu masih sangat pagi untuk mabuk. Dia kira aku bodoh banget apa.

"Jangan bawa bawa clarie ke masalah ini. Kalau tidak ada dia waktu itu,mungkin sekarang aku sudah tidak ada di dunia ini. Kejadian itu membuatku sangat hancur. Tapi dia membantuku membangun kembali hatiku yang hancur. Dan kau tau? Itu adalah alasan paling bodoh yang pernah aku dengar. Itu masih terlalu pagi untuk mabuk."
Aku berbicara panjang lebar sambil menatap alei.

"Oh jadi nama perempuan itu clarie. Dia tidak akan bisa mendapatkan mu luke. Aku tidak akan membiarkan nya. Lihat saja nanti."
Kata alei sambil berjalan keluar apartemenku. Dia tersenyum. Tapi bukan senyum indah yang dulu aku idamkan.

"Jangan pernah kau menyentuh clarie. Kalau kau sampai melukainya atau apapun itu,kau akan ber-urusan denganku."
Aku menutup pintu apartemenku. Sial. Aku keceplosan menyebutkan nama clarie. Aku khawatir clarie kenapa kenapa. Alei adalah tipe perempuan yang tidak akan menyerah sebelum mendapatkan apa yang dia mau. Dia akan melakukan apa saja. Aku harus bertemu clarie. Jam berapa ini. Shit! Sudah jam 3. Aku terlambat 2 jam.

CLARIE'S POV

Aku sudah berada di starbucks sekitar setengah jam yang lalu tapi luke belum datang juga jadi aku memutuskan untuk memesan terlebih dahulu.
Setelah pesananku sudah jadi,aku berniat duduk kembali dan menunggu luke. Aku memutar badan ku dan....
BRUKKK

Aku menabrak seseorang dibelakangku yang sedang menunggu minuman nya juga. Bodoh nya clarie. Hot chocolate ku tumpah.

"Ah maafkan aku. Aku tidak berhati-hati." Aku meminta maaf ke lelaki itu dan segera membersihkan hot chocolate ku di baju lelaki itu.

"Tidak usah dibersihkan miss"
Kata lelaki itu sambil menyingkirkan tangan ku lembut. Aku menatapnya. Dia tersenyum. Aku lihat lihat dia mirip seperti orang asia. Alis yang tebal dan kulit yang agak kecoklatan. Tapi dia manis. Pikirku.

**

"Nama kamu siapa?"
Tanya lelaki itu yang sekarang sudah duduk di depanku. Ya karna luke tidak kunjung datang jadi aku mengobrol dengan lelaki yang aku tabrak tadi. Dia menggantikan minuman ku. Sudah 1 jam aku dan dia mengobrol disini.

"Clarie" Jawabku gugup.

"Oh yasudah kalau begitu aku harus pergi sekarang. Nice to meet you clarie." Lelaki itu berdiri dan hendak meninggalkanku.

"Terimakasih minuman nya. Oh iya namamu siapa?" Tanyaku sebelum dia pergi.

"Calum. Calum hood."
Dia tersenyum dan pergi meninggalkanku sendirian.

Aku pun tersenyum dan memutuskan untuk pulang. Lagipula sepertinya luke tidak akan datang. Ini sudah jam 3 lewat. Sudahlah aku pulang saja.

LUKE'S POV

Aku berlari memasuki starbucks tempat dimana seharusnya aku dan clarie bertemu. Aku melihat ke sekeliling. Tapi aku tidak melihat adanya keberadaan clarie. Aku pun memutuskan untuk bertanya ke sang barista.

"Selamat siang. Apa tadi kau melihat perempuan berambut coklat dan sedikit ikal disini?" Tanyaku

"Oh iya tadi dia ada disini. Kalau tidak salah namanya clarie kan? Sekitar 15 menit yang lalu dia keluar"
Jawab barista itu.

"Okay terimakasih ya"
Ini semua gara gara alei. Pasti clarie marah padaku. Dia menungguku disini sendirian selama 2 jam lebih. Bodohnya kau luke. Aku mengeluarkan handphone dan memutuskan untuk menghubungi clarie. Kucari kontak clarie dah ahh ketemu. Tertulis disitu "Clarie sang panda". Katanya dia sangat menyukai panda. Mangkanya aku menamai kontak nya seperti itu.
Terdengar nada sambung.

C: "halo?"
L: "hai clarie maaf kau sudah pulang ya?"
C: "iya luke aku sudah ada di rumah"
L: "maafkan aku ya aku terlambat,tadi aku ada urusan sebentar."
C: "iya tidak apa luke"
L: "aku di starbucks tapi kau sudah pulang"
C: "iya aku sudah terlalu lama disitu jadi aku fikir lebih baik aku pulang"
L: "maafkan aku sekali lagi clarie. Kau marah ya?"
C: "tidak. Hmm sudah dulu ya mom memanggilku. Bye"

Dia menutup telfon itu sebelum aku sempat menjawab. Ya sudah pasti dia marah. Maafkan aku clarie.

---------------------------------------------------------

Wahhhh clarie ketemu sama calum. Gimana ya lanjutan nya?
Kalian lebih setuju clarie sama luke atau sama calum? :D

Keep vomment yaaa :3

Lots of love
-D-

Let Me GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang