Part 13

97 4 1
                                    

Clarie's POV

Sudah hampir 1 bulan aku tidak bertemu dengan luke. Terakhir bertemu dengan nya ketika aku menemuinya di apartemen untuk menjelaskan semuanya tapi dia malah  menyuruhku pergi. Hubungan kami tidak jelas status nya. I'm tired of this shit. Sudah beribu-ribu kali aku berusaha untuk menghubunginya tapi dia tak pernah menjawab.

Aku memutuskan untuk pergi ke taman. Taman tempat pertama kali aku dan luke bertemu. Sesampainya disana aku melihat luke. Iya luke. Dia sedang memandangi danau. Membelakangiku. Ini kesempatan emas untuk berbicara dengan nya.

Aku menghampiri luke yang sedang termenung memandang danau. Luke menoleh. Dia hendak pergi ketika mengetahui aku berada disampingnya. Tapi aku tak membiarkan dia pergi. Ku tahan lengan luke. Dia diam menatapku.

"Listen to me please. Aku hanya minta kau untuk mendengarkanku."
Aku menatap mata biru nya. God I miss him so much. Dia hanya diam.

"Maafkan aku. Aku tau kau takkan bisa memaafkanku. Aku tau aku salah. Bagaimanapun ini salahku. Masalah aku dan calum,itu hanya ciuman perpisahan luke. Kau tau aku sangat menyayangimu. Aku juga tidak mengerti mengapa aku melakukan itu. Aku berusaha menjelaskan ini padamu tapi kau tak pernah memberiku kesempatan. Aku juga berusaha menghubungimu tapi kau tak pernah menjawab. Aku lelah luke. Aku lelah dengan hubungan seperti ini. Aku masih mencintaimu tapi kalau kau sudah tak ingin bersamaku lebih baik kita akhiri saja hubungan ini"

Luke menatapku dalam. Dia terlihat terkejut.

"Kau memutuskan hubungan ini agar kau bisa bersama calum? Begitu hah? Oh I see,you falling in love with calum. I don't understand clar. Ternyata alei benar. Kau sama saja seperti dia. Selalu memainkan perasaan orang. Apakah setelah ini kau akan menyakiti calum? Lalu berpaling ke siapa lagi? Michael? Ashton? Kau ingin menghancurkan persahabatanku dengan mereka?!"
Jawab luke. Dia terlihat sangat emosi. Aku tidak menyangka luke mempunyai pikiran seperti itu terhadapku.

Aku merasakan air mata jatuh di pipiku. Mengalir sangat deras ketika mendengar luke berkata seperti itu. Aku mengumpulkan kekuatan untuk membuka mulutku yang sedari tadi hanya menutup rapat.

"Stop luke. Kau keterlaluan. I'm done with you. We're done."
Aku berlari meninggalkan luke. Aku tidak peduli lagi. Luke sudah sangat keterlaluan.

Luke's POV

"Stop luke. Kau keterlaluan. I'm done with you. We're done"

Kata itu selalu terngiang-ngiang di kepalaku. Clarie memutuskan hubungan kami. Dia menangis dan meninggalkanku. Apa yang kufikirkan? Mengapa aku berbicara seperti itu pada clarie? Mengapa aku menyamakan clarie dengan alei? Aku tau clarie tidak seperti alei. Clarie berbeda. Entah mengapa aku selalu terbawa emosi jika sedang berhadapan dengan clarie saat ini. Aku belum bisa melupakan kenyataan bahwa clarie dan calum pernah berciuman. The truth is,aku hanya takut clarie akan jatuh cinta pada calum dan meninggalkanku.

Aku mengacak-acak rambutku. Aku tidak ingin kehilangan clarie. Tapi aku sudah kehilangan nya. Haha bodoh nya kau luke. Kau baru saja kehilangan perempuan yang kau cintai hanya karna hal sepele. Aku ingat taman ini adalah tempat pertama kali kami bertemu. Clarie menyelamatkanku. Dia menyelamatkan hatiku yang hancur dan memperbaiki hati ini menjadi utuh lagi. Tapi sekarang hati ini hancur lagi karnanya.

Aku mencintai clarie. Sungguh. Aku tidak bersungguh-sungguh ketika menyamakan clarie dengan alei.

Aku memutuskan untuk kembali ke apartemen. Besok aku ashton michael dan tentu saja calum akan berangkat ke New York untuk menjadi opening band one direction. Aku tidak memberitahu clarie tentang hal ini. Tadinya aku berencana besok sebelum berangkat ke New York aku akan meminta maaf pada clarie karna mengabaikan telfon darinya selama 1 bulan kemarin dan memperbaiki hubungan kami. Tapi sudah terlanjur. Hubunganku dan clarie sudah hancur.

Maafkan aku clar

Calum's POV

Aku melihat clarie sedang duduk di dekat taman. Dia menangis. Aku menghampiri clarie.

"Hey clar. Mengapa kau menangis?"
Clarie menoleh dan langsung memelukku. Kubalas pelukan clarie dan mengusap punggung nya pelan. Dia menangis sesegukan di dadaku. Bajuku mulai basah karna air mata clarie. Tapi biarlah.

"Cal"
Akhirnya dia bicara juga setelah 15 menit menangis di dadaku tanpa henti. Dia melepaskan pelukan nya dan mengusap air mata di pipi nya.

"Ya clar?"
Jawabku. Mata clarie sangat merah. Mulai membengkak karna dia terlalu lama menangis.

"Aku dan luke..........hubungan kami....sudah berakhir"

"What? What happen?"
Jawabku. Hubungan clarie dan luke sudah berakhir? Secepat itukah?

**
Clarie menceritakan semuanya. Dia bilang sebenarnya dia tidak ingin ini semua berakhir tapi perkataan luke sangat tidak bisa ia terima. Setelah clarie selesai menceritakan semuanya kepadaku,aku bilang pada clarie agar selesaikan masalah ini secepatnya sebelum kami pergi ke New York besok sore. Aku yakin luke juga masih mencintai clarie.

Clarie sangat terkejut dan menangis lagi ketika kubilang kami akan pergi ke New York. Dia bilang luke sama sekali tidak menceritakan tentang itu. Clarie bilang dia belum tau akan menemui luke atau tidak.

Kuharap hubungan mereka membaik. Walaupun aku juga mencintai clarie,bisa kulihat clarie sangat mencintai luke. Aku bahagia jika clarie juga bahagia. Dan aku takkan setega itu melihat clarie menderita karna berpisah dengan luke.

I'm gonna let you go clar

---------------------------------------------------------

Haiiiiiii readers <3
Maaf ya kalo makin lama ceritanya makin gak jebo :')
Dev bingung ending nya mau sad atau happy :') menurut kalian gimana?

Gitu aja deh dari dev. Have a nice dayyyy <3

Let Me GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang