BAGIAN 07

11 2 0
                                    

Jangan lupa untuk memberikan apresiasi kecil pada penulis pemula ini dengan memencet tombol bintang yg ada di pojok bawah ya guys!

Satu vote kalian sangat amat berarti bagi aku hehe, dengan begitu aku jdi semangat update.

HAPPY READING GUY'S!
.
.
.

~~~

07. TLC : The Rules of Leader Class

Setelah memperkenalkan dirinya secara singkat pada ke sembilan anak didiknya itu, kini guru muda yang berusia 25 tahun itu ikut mendudukkan dirinya pada kursi. Ia mulai membuka satu buah map yang berisikan nama-nama para anak didiknya.

"Saya sudah memperkenalkan diri saya, sekarang giliran kalian. Di mulai dari siswi yang tepat duduk di hadapan saya. Silahkan!" tunjuk Bu Rasyi pada Chika.

Chika mulai berdiri dari kursi yang ia duduki. Ia mengambil napas lalu mengembuskannya secara perlahan. "Perkenalkan nama saya Chika Selvia Octaviani, lulusan dari NorthWise International School yang berada di Kanada." Chika menundukkan kepalanya singkat. Tak lupa juga senyuman tipis yang menjadi ciri khasnya.

"Octaviani? NorthWise International School?" lirih guru muda itu pelan. Keningnya sedikit berkerut, mencoba mengingat suatu hal. "Kamu ... putri tunggal Bu Anetha?" tanya guru muda itu penuh hati-hati.

"Iya."

Bu Rasyi menganggukkan kepalanya, "Ah, jadi begitu, ya. Baiklah, silahkan selanjutnya."

Elvaro mulai berdiri. Raut wajahnya tampak terlihat seperti biasa, selalu datar. "Elvaro Marcellino. The Boy's Academy," ucapnya dengan suara berat dan sedikit basah.

Tanpa menunggu respons dari sang guru, laki-laki jangkung itu langsung kembali duduk di kursinya. Pun dengan gaya andalannya yang selalu menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Sangat kentara sekali bahwa laki-laki itu mencoba untuk terlihat cool. Padahal yang Chika lihat dari laki-laki yang duduk di sebelahnya ini cukup menjelaskan bahwa laki-laki si pemilik marga Marcellino itu cukup sombong dan tidak mudah untuk di dekati.

"Singkat, padat, jelas. Baik selanjutnya!"

Kiran terdiam sesaat, lalu mulai berdiri dan memperkanalkan dirinya seperti kedua temannya barusan. Dengan menarik kurva tipis, gadis itu membuka suara. "Saya Kirana Aura Kasih, lulusan dari SMP Garuda Muda. Ibu bisa panggil saya dengan Kiran."

Bu Rasyi mengangguk. "Next!"

"Aric Zulfikar Lareso. Aric, from Imperial Junior School."

"Akhirnya, ada juga lulusan dari IJS," sahut Bu Rasyi antusias. Pasalnya, dulu pernah mengajar di sekolah menengah pertama itu. Namun, guru muda itu mengajar hanya sekitar 6 bulan saja. Itu pun saat ia masih menjadi mahasiswa. Ia teringat akan tugasnya yang menggantikan guru di sana untuk sementara.

"Oke, sebelahnya!"

Zelina membenarkan letak bando kesayangannya. Jari-jemari lentiknya merapikan rambut hitam legamnya yang terurai. Ia berdehem pelan.

"Saya Zelina Auralyn, lulusan IJS. Sama seperti Aric," ucap gadis itu di akhiri senyuman hangat.

"Cih, bangga bener jadi lulusan IJS," celetuk Brigitta dengan suara pelan.

Lantas setelahnya, Harsa mulai memperkenalkan diri sama seperti teman-teman barunya yang lain. "Ekhem, ekhem! Hallo Ibu guru nu paling geulis, perkenalkan, urang teh Harsaka Basmara Dewa. Putra na Bapak Dewangga nu paling kasep. Urang lulusan SMP Bandung Global."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE LEADER CLASSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang