Persiapan Sabe kali ini lebih banyak dari pada sebelumnya, ia memikirkan semua celaan dan makian terburuk dan menyiapkan jawaban untuk itu semua.
Lokan berdiri lama didepan gerang yang menjulang tinggi, berulang kali menyiapkan hatinya untuk aksi tidak masuk akal Sabe.“Setiap kali aku datang kesini aku selalu tidak bisa membayangkan belakang punggungku yang pulang. Kita akan mati Sabe, kita akan mati!”rutuknya meremas tas sandang.
“Semua orang juga akan mati Lokan”sahutnya enteng, sambil berlenggang masuk.
“Jangan tinggalkan aku! Kita harus mati bersebelahan!”kejarnya.
Ramai orang berkerumun menunggu pertunjukan dibuka, begitu melihat wajah Sabe, Clemmie dan Lisak berlarian menghampiri. Sejak awal Sabe tiba ia telah memasang matanya hanya untuk Sabe.
“Dia orangnya?”tanya Clemmie pada Lisak yang berdiri disampingnya.“Bukan. Dia pejuangnya”mengangguk kecil dari lehernya “Aku sudah mendengar beritanya. Kau sungguhan membunuh pasangan pezina itu!? Kita akan kesulitan, Clemmie!”baru sehari sejak dia membunuh Letnan Doroy. Kepala Lisak berdenyut memikirkan perbuatan gadis ini.
“Pernah kau lihat aku hanya membual? Lain kali, bilang pada mereka untuk jangan memancing kegilaan ku”seringainya.
Lisak menepuk dahinya “Tentu. Asal kau tidak membunuh mereka.”
“Aku tidak janji.”
“Clemmie!”
“Sttt”tertawa usil.
Sabe berbisik pada Lokan “Kau lihat kerumunan ini, haruskah kita menggunakan tiket untuk kedepannya?”“Kita yang akan dapat tiket ke neraka!”patahkannya lelucon yang buruk itu.
Sabe naik keatas bangku taman seperti biasanya. Namun Tuan Robert Kurt yang sopan datang mendekat dan berkata “Turun lah.”
“Apa ini? Bukankah kita sudah sepakat sebelumnya? Kau bagian dari kami sekarang, kan?”sela Lokan.
“Tenang teman. Aku hanya ingin memberikan kursi agar kita semua bisa duduk”ujarnya yang sudah membawa kursi untuk semua orang dengan bantuan teman-temannya.
“Hebat!”sumringah Lokan “Kau tau, jika aku berdiri untuk dua hari lagi tumit ku akan lebih tebal dari kulit buaya”guraunya.
“Ah... Kau bisa mengalami masalah diranjang jika begitu terus”tanggapi Robert.
“Hey, kawan! Akhirnya aku menemukan teman yang bisa diajak obrolan manusia!”Lokan benar-benar senang. Mereka melakukan tos sebagai tanda berbaikan.
“Tuan-tuan, bisakah kita mulai sekarang?”deham Sabe. Mereka mengangguk dan duduk ditempatnya masing-masing. Para mahasiswa dan satu mahasiswi ini tidak sabar ingin mendengar apa fikiran diluar nalar Sabe kali ini, begitu juga Sabe yang tidak sabar menunggu reaksi penolakan keras.
Ia melihat pakaian yang berbeda diantara semua celana-celana disana. Seorang gadis yang mengenakan celana hitam dan memakai flat cap yang diputar kebelakang, cara yang unik ini menarik perhatian Sabe “Ada satu orang baru yang bergabung dengan kita disini. Halo nona”sapa Sabe
Clemmie hanya mengangguk, tersenyum tipis.“Apa yang dilakukan seorang wanita disini? Hey, nona. Kau sedang bosan? Sayangnya kami tidak sedang membahas rajutan disini”cibir pria yang duduk dua kursi dibelakang Clemmie.
“Tutup mulutmu!”ketus Lisak. Ia sedang menyelamatkan nyawa pria bodoh itu dari temannya sendiri.
“Bicara tentang wanita... Aku akan memulainya dari sana”Sabe memulai untuk mencegah pertikaian lebih lanjut “Coba kalian fikirkan, begini... Ketika seorang pria bertutur kasar dan mengumpat, orang-orang mewajarkannya. Namun ketika itu seorang wanita, kalian akan mengkritik dan memakinya. Padahal mereka saja bisa mentoleransi kalian, megapa kalian tidak bisa? Apa wanita lebih berhati besar dari para pria yang hanya berbahu lebar? Mengapa? Wanita-wanita ini dituntut lemah lembut dan elegan. Yah, itu bagus. Kondrat mereka menurut masyarakat, namun sifat bawaan kita tidak selalu sama. Dan bagian lucunya adalah ketika para wanita mengerang sakit saat melahirkan, mengeluh lelah saat mengurus rumah kalian mengkritik mereka lagi. Lemah, berisik dan tidak membantu sama sekali. Oh, halo? Apa sebenarnya yang kalian inginkan dari wanita lemah lembut dan elegan. Ketika mereka menunjukkan kondrat yang kalian sebutkan, kalian keberatan. Jujur saja bagiku yang seorang pria, pandangan serat cara berfikir kalian sungguh tidak adil”pembelaan yang dilakukan Sabe tidak menyentuh hati Clemmie sama sekali.
“Pfttt... Itu memang kewajiban mereka yang duduk diam didalam rumah. Memangnya mereka bisa ikut berperang?”Lisak mengujinya.
“Bisa. Tentu saja bisa, hanya saja masyarakat melarang segala ketidak larasan. Jika mereka diperbolehkan memegang senjata alih-alih wajan, barisan para pahlawan akan dipenuhi oleh nama-nama wanita. Apa kau tidak membaca sejarah? Banyak para pejuang wanita, di Inggris, Indonesia, Jerman, India, Arab, Italia, Jepang dan masih banyak lagi yang namanya tidak dikenal, namun jasanya dinikmati hingga sekarang. Ingatlah satu hal, petarung lahir dari pejuang-pejuang ini! Tidak benar meneruskan pola fikir yang sempit dan rusak”mata sayu Sabe kembali dengan jawaban yang membuat kepala Clemmie tegak, ia tertegun.
Aku akan mengambil orang ini! Keputusan yang tidak terbantahkan dalam hatinya.
Sebagian yang mendengarnya menyadari kesalahan, sisanya? Hanya masuk kedalam hati lalu keluar dari otak mereka. Tidak mudah mengubah pendapat yang sudah dijalani selama berabad-abad dalam mengasingkan wanita.
“Lanjut, topik utamanya tuan Sabe”potong Robert. Agar tidak berlama-lama dalam kebingungan yang canggung.
Sabe mengangguk seraya mengulum bibirnya “Topiknya adalah... Manusia tidak pernah mati"lihatlah mata sayu pria licik ini.
Menurutmu bagaimana? Tentu saja semua orang marah, mulut mereka gatal ingin memaki. Manusia mana yang tidak mati?
KAMU SEDANG MEMBACA
MANUSIA SEMPURNA {MANUSIA TIDAK PERNAH MATI}
FantasyFikiran yang liar dan keinginan hati yang busuk, manusia ada disini. Berlawanan dengan kebenaran yang disalahkan, manusia sempurna yang disebut-sebut gila. Banyak makian yang menjadi bahasa dan pujian yang bungkam. Manusia sempurna akan membuka mata...