“Sepakat!”sumringah Sabe karena ia akan mendapatkan pemberani yang cerdas disisinya. Bukan berarti perjalanan akan mudah karenanya, namun akan jauh lebih menantang dari pada sebelumnya.
“Kau percaya Tuhan?”mulai tuan bergelar, mengambil kesempatan pertama.
“Tentu saja. Manusia tidak bisa membuat dirinya sendiri, karena itu kita dilahirkan karena itu kata reproduksi yang muncul, buka produksi. Kelahiran adalah buktinya, sejak purba kala”siapapun yang memulai pertama kali tetap akan terkalahkan oleh orang yang membuka fikiran untuk pertama kali.
Tuan bergelar mengepal tangannya untuk mengontrol ekspresi “Kalau begitu mengapa kau mempertanyakan pemberian Tuhan yang memang seharusnya dimiliki oleh manusia, pada pertemuan sebelumnya.
Sabe tidak tersudut sama sekali “Biarkan aku bertanya sesuatu. Harus ada apa sebelum pertanyaan?”
Ini dia! Pertanyaan jebakan yang dipasang oleh Sabe. Selain tuan bergelar yang sengaja tidak menjawab, tidak ada seorangpu disana yang berani menjawab pertanyaannya.
“Jawaban. Itu menjelaskan bagaimana Tuhan ada. Siapa pencipta? Itu sudah sebuah jawaban. Pencipta yang kemudian adalah Tuhan”ditengah mereka sedang mencerna, Sabe melanjutkan ucapannya “Aku bukan menyangkal Tuhan ataupun keajaiban yang ada di semesta ini, teman. Pengetahuan membawa jawaban yang semakin dekat dengan Tuhan. Manusia dapat memiliki suara dan martabatnya karena keajaiban Tuhan. Fakta selalu berputar-putar disana. Yang sangat disayangkan adalah... Manusia berkomunikasi pertama kali dengan fikirannya, hal pertama yang berkembang dari manusia. Namun sekarang manusia tertinggal dan hanya lisannya yang berkembang”perubahan begitu nyata. Orang-orang mulai menghina dengan kata-kata yang baik, dan memuji dengan kata yang buruk.
“Kau tidak akan membahas tentang uang kali ini? Apa kau sudah kehabisan ide?”potong tuan bergelar.
“Terimakasih karena telah memberi contoh untuk pembahasan ku kali ini, tuan bergelar. Mengapa, hanya bahasa yang buruk yang digunakan untuk mendorong seseorang? Seperti ‘tidak apa gagal’ , itu benar memang. Namun ditambah dengan ‘manusia tidak ada yang sempurna’. Tau kah kalian, bahwa orang-orang berpenyakit mental dan terperosot akan mengartikannya sebagai diri mereka? Karena itu akhirnya terjadi bunuh diri. Bagaimana jika diganti. ‘Manusia sempurna dengan kesalahan dan kekurangannya. Tanpa semua itu tidak akan ada manusia’ “Sabe menguak sesuatu yang mudah disalah pahami. Reaksi negatif akan mengudara dalam fikiran mereka.
“Dimana buktinya?!”serang tuan bergelar.
“Disini. Bukti sedang saling berbicara! Maukah kalian mencobanya dan menjadi bukti perubahan?”sahut Sabe tegas tanpa keraguan sedikitpun dimata sayu yang menantang itu.
“Orang gila ini melawan semua aturan dan pengetahuan! Dia menggunakan kata-kata yang acak untuk memanipulasi fikiran”akhirnya tuan bergelar kehilangan kontrol dirinya. Ini gawat bukan?
Sabe turun dari atas bangku dan berdiri didepannya “Karena itu bukan fakta! Aku sedang berjuang untuk seluruh mayat yang kehilangan nyawa mereka karena gagal memahami dirinya sendiri. Mereka tidak mengerti dirinya sanggup dan cukup kuat untuk menanggung hidupnya. Tidak dapat memahami dirimu sama dengan bunuh diri”inilah yang disadari oleh Sabe dalam tindakan yang dilakukan oleh Lokan.
Lokan tertegun, dan merasa haru.
Teman dari tuan bergelar menyela “Sebentar, siapa kau, ilmuwan? Filsuf? Yang terpenting gelar mu? Aku tidak mau bung-buang waktu hanya untuk mendengarkan orang tidak berpendidikan”kacau sudah.
Dia termakan umpannya! Batin tuan bergelar.
Sabe mendekatkan wajahnya pada tuan bergelar, ia menyeringai dengan ekspresi yang seratus kali lebih menjengkelkan dari yang ia tunjukkan selama ini “Apa memang begini cara kalian mematahkan sesuatu yang tidak bisa kalian menangkan, dengan gelar? Berpikiran sempit bukanlah ciri-ciri dari orang berpendidikan”menambah ketegangan yang memanas. Ia beralih pada pria yang menyela “Tau kah kau? Yang banyak melakukan bunuh diri adalah orang yang berpendidikan sepertimu. Dan sebenarnya, tidak perlu didasari oleh pendidikan selama mereka punya hati dan akal. Singkatnya, anak-anak juga bisa bunuh diri. Karena itu, tolong jaga ucapan yang keluar dari rasa senioritas kalian”tambahnya kemudian.
Sudah jelas siapa yang akan memenangkan perdebatan ini, dilihat dari bungkamnya semua orang.
Tanpa menunggu Sabe sudah tau lawannya telah kehilangan kata-kata. “Kau tau kenapa banyak filsuf dan ilmuwan gagal dalam kehidupan pribadi? Karena, mereka lebih tertarik memecahkan benda dan sengketa dunia dari pada diri mereka. Akibatnya tubuh mereka tidak mampu mengimbangi otak mereka. Lumpuh dan berakhir dengan penyakit yang membuat kejeniusanmu terperangkap dalam tubuhmu” ia belum usai sampai disini. Ada kelanjutan penolakan yang akan ia buat diwajah mereka.
“Lucu sekali. Ekhem... Bukankah filsuf dan ilmuwan yang kau ceritakan itu suah sesuai dengan ‘Manusia sempurna’ yang kau dongengkan. Begitu juga kami, kami membuat kesalahan serupa. Berarti kami dan seluruh manusia di planet ini sempurna. Lalu, apa masalahnya? Sudah selesai kan. Setelah itu apa?”tuan bergelar menangkap langkah kosong Sabe.
“Kalian belum menerimanya”Sabe tersenyum kemudian “Mudah mengatakannya dimulutmu, dan mengingatnya di otakmu. Namun mewujudkannya hampir mustahil bagi orang-orang yang sama sekali tidak mengerti. Tidak apa, akan ku jelaskan lagi. Manusia sempurna yang ku katakan adalah yang melakukan kejahatan, kebaikan dan kesalahan serta kegagalan. Aku menyebutnya manusia karena mereka mampu bertahan. Sementara orang-orang yang berada dalam contoh ku adalah yang sudah hampir menjadi mayat tanpa semangat. Mereka tidak tau betapa tidak terbatasnya fikiran mereka tentang kehidupan selain mengenai ribuan rumus di otak mereka. Nah sekarang, kau sudah bisa menambahkan jawaban ini diantara krisis otak mu, tuan?”sudutkannya sebagai penutup.
“Robert Kurt”tuan bergelar mengatakan namanya sambil menahan malu.
“Baiklah tuan sopan”olok Sabe arti dibalik namanya.
“Kau tau ideologi dan teori mu ini tidak akan diterima dimanapun, kan?”berbisik dengan nada rendah pada Sabe.
“Aku tau, tapi itu bisa kita fikirkan bersama nanti. Selamat datang di club, sobat”sambut Sabe.
Robert menggeram “Kau sangat tidak masuk akal!”
Ia mengangkat kedua bahunya “Tentu saja. Karena akalmu tidak sampai kesana”balasan yang menukik dari Sabe membuatnya tertohok.
Sabe kembali naik keatas bangku “Bukti tidak dapat menemukan keberadaannya sendiri. Jika kalian meminta bukti lebih nyata. Perubahan harus dilakukan oleh orangnya, aku telah berubah, sekarang giliran kalian!”seru Sabe mendapat tepuk tangan meriah yang menakjubkan. Kepercayaan dirinya sangat amat membantu orang biasa ini menjadi luar biasa!
KAMU SEDANG MEMBACA
MANUSIA SEMPURNA {MANUSIA TIDAK PERNAH MATI}
FantasiFikiran yang liar dan keinginan hati yang busuk, manusia ada disini. Berlawanan dengan kebenaran yang disalahkan, manusia sempurna yang disebut-sebut gila. Banyak makian yang menjadi bahasa dan pujian yang bungkam. Manusia sempurna akan membuka mata...