Buka mata mu, lalu pandanganmu

0 0 0
                                    

Sabe sangat terkejut mendengar ucapannya. Matanya memerah “Jangan katakan itu. Apa dokter yang mengatakannya padamu?” ia bertanya pelan-pelan.

“Tidak. Aku mendengarnya saat ayah bicara dengan dokter. Ayah sangat sedih, ayah menangis paman... Paman, apa aku boleh meminta pada Tuhan agar aku tidak mati?”air mata nona kecil itu menitik.

Sabe mengulum mulutnya, sangat berat untuknya menjawab sekarang “Tentu... Tentu saja boleh nona Mira. Taukah dirimu bahwa fikiran adalah sebuah kejaiban? Terus lah berfikir bahwa dirimu akan sembuh! Ya?”

Nona kecil mengangguk dan memeluknya erat “Ku harap aku akan lebih keras kepala dari Tuhan, paman.”

Lihatlah, Clemmie Chein yang bengis itu menangis. Ia berbalik badan menyembunyikan wajahnya. Tidak pernah ia merasa seterharu bercampur kesedihan seperti ini dalam hidupnya.
“Halo nona Mira. Namaku paman Lokan, bolehkan paman ikut bermain?”dekatinya.

“Halo paman Lokan. Namaku Mira, umurku 9 tahun. Aku sakit balon, kata dokter ada balon sebesar tinju ku didalam kepala ku”sapanya tersenyum dengan bekas air mata.

“Iya cantik. Bagaimana jika paman ikut berdo’a pada Tuhan agar mengambil balonnya kembali?”Lokan mengusap sisa-sisa air matanya.

“Sungguh? Jika kita bertiga membujuk Tuhan, Tuhan akan mengalah kan, paman?”senangnya. Menambah pilu hati kedua pria dewasa itu.

“Bagaimana jika berempat?”Clemmie ikut bergabung.

Nona kecil menggenggam tangan Clemmie “Boleh kakak cantik!”

Clemmie tersenyum sendu. “Terimakasih nona Mira yang baik hati.”

Mereka bermain bersama anak-anak yang memiliki senyum lebih cerah dan tulus daripada mereka yang memiliki tubuh sehat. Namun, hal haru kembali terjadi. Remaja laki-laki berumur 18 tahun terlihat hanya duduk disudut, ia menangis tersedu. Memandangi sebelah kakinya yang diamputasi karena ditabrak oleh truk. Hal ini disebabkan oleh perundungan di sekolah yang parah. Anak-anak nakal itu mendorongnya ketengah jalan, mereka melarikan diri sambil tertawa.
Sabe duduk disebelahnya “Boleh aku tanya namau?”bertanya dengan lembut.

“Shafiq”jawabnya tanpa menoleh.

“Halo Shafiq, namaku Sabe. Apa yang terjadi? Mengapa kau tidak bergabung dengan mereka?”

“Lihat kaki ku, aku buntung. Kau ingin aku meloncat-loncat seperti kutu?”ketusnya penuh amarah.

“Kau boleh marah padaku. Aku akan mendengarkan”Sabe mengelus kepalanya.

Seketika air mata Shafiq mengucur deras “Aku tidak mau cacat! Anak-anak sialan yang jahat bisa hidup dengan tubuh sempurna, kenapa harus aku yang menerima semua imbasnya?! Apa salah ku? Kenapa tidak mereka saja yang cacat! Kenapa Tuhan begitu tidak adil padaku!? Aku tidak mau hidup lagi, aku mau mati saja!”

Sabe memeluknya duluan, mengusap-usap punggungnya “Kau lihat gadis kecil disana? Namanya Mira, dia menderita tumor otak. Namun semangat hidupnya sangat besar. Kau tau apa katanya? Dia berkata akan membujuk Tuhan. Bagaimana jika kita lakukan hal yang sama?”

“Percuma saja. Aku bukan anak kecil! Jangan membodohi ku!”ia mendorong Sabe.

“Tapi kau juga anak-anak meskipun bukan anak kecil lagi. Keberanian dan harapan yang besar selalu tumbuh ditempat terkecil. Manusia tanpa kekurangan adalah sebuah kecacatan. Dan manusia yang memiliki kekurangan adalah manusia sempurna. Khususnya dirimu, kau manusia yang paling sempurna.”

“Omong kosong!”sanggah anak itu.

“Dengar aku. Jika, kau melihat anak-anak itu akan tertabrak kau akan menolongnya atau hanya menontonnya?”

Dengan bibir yang bergetar dia menjawab “Aku akan menolongnya.”

“Kau sungguh manusia sempurna dengan hati yang mulia”kali ini anak itu yang terlebih dahulu memeluknya.

Akhirnya Lokan dan Clemmie dapat menyaksikan secara langsung bukti  yang nyata didepan mata mereka.
Darimana asal pria ini? Bagaimana bisa orang seistimewa dirinya tidak menjadi bagian dari kami? Benak Clemmie seraya memandanginya.
 
  Saat mereka keluar dari sana, dengan perasaan campur aduk Sabe memaparkan kalimat penutupnya “Aku sering bertanya pada Tuhan, mengapa ada anak yang dilahirkan dengan tidak lengkap? Bukankah kita setara dihadapannya? Selama satu bulan aku tidak menemukan jawabannya, kemudian aku bertemu anak-anak ini. Mereka membuka mata untuk semua orang, anak-anak ini tidak pernah membenci orang yang dilahirkan sempurna. Justru sebaliknya, banyak yang tidak mau melihat mereka. Ada yang bilang sial, menakutkan dan sebagainya. Mereka, termasuk salah satu alasan ku membuka mata.”

Seperti janji Clemmie, ia menyumbang 2 kali lipat lebih banyak. Akan tetapi, tidak hanya Sabe, Lokan yang menyukai uanh juga tidak terlihat senang menerimanya. Ada apa?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 10 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MANUSIA SEMPURNA {MANUSIA TIDAK PERNAH MATI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang