11

6 3 0
                                    

SPECIAL EVENT 🎃 HALLOWEEN PT.2
___________________________________

"Apa kamu mengingatku?"

~***~

Derap langkah kaki cepat dan kasar diikuti oleh hembusan angin kencang yang berlawanan arah. Sekarang nasib semua toudan berada di tangan saniwa muda ini untuk bertahan dari tamu yang tidak diundang.

*Hosh... Hosh... Hosh.... Huff-

"Mau sampai kapan kamu akan melarikan diri dariku?" Makhluk itu kembali. Bayangan yang memberikan rasa teror mengerikan pada Saotome kembali.

"DIAM KAMU TIDAK SEHARUSNYA ADA DI SINI" saat makhluk itu pertama kali datang kesini Saotome mengabaikannya, mengganggap bahwa itu hanya roh numpang lewat yang datang dari dunia orang mati pada bulan kematian ini. Namun tak disangka kehadiran nya ternyata akan membawa malapetaka terutama terhadap para touken danshi yang tidak bersalah entah apa yang membuat bayangan itu melakukan ini semua.

"Aku berhak berada di manapun, Sao. kamu yang seharusnya menerima ku!" bayangan itu selalu berusaha untuk menempel kepada sang saniwa muda.

"Jangan gila... KAMU HANYA AKAN MENGHANCURKAN SEMUANYA"

"Oh maksudmu itu?"

*Kreik... Kreik...

Di langit-langit Honmaru para touken danshi tergantung mengenaskan.

Yang tersisa pada saniwa muda ini hanyalah kunci segel benteng dan apabila kunci ini jatuh ke tangan bayangan itu maka semuanya akan selesai. Saotome hanya perlu bertahan sampai matahari terbit dan jika berhasil maka makhluk itu akan pergi seperti yang sudah-sudah sebelumnya.

Makhluk itu tertawa terbahak-bahak membuat Saotome merinding dan semakin mempercepat langkah kakinya.

"Benar. Inilah yang seharusnya terjadi. Kamu, dan aku, kita bermain bersama seperti ini" makhluk itu berhasil mencapai Saotome dan mencakar punggungnya. Sedangkan Saotome sendiri meringis kesakitan namun langkah nya tidak berhenti.

"Gila, dia benar-benar gila, sekarang aku harus apa?" Saotome mulai frustasi akibat tidak bisa melawan makhluk itu. Walaupun saniwa dikenal sebagai orang yang suci namun Saotome tidak pernah mempelajari tentang penyucian dan melawan makhluk itu secara fisik adalah pilihan yang buruk karena makhluk itu lebih kuat, kekuatannya diatas Jika Shokogun.

Pukul 04.46

Saotome hanya perlu bertahan 14 menit lagi jadi kini dia lebih memilih untuk bersembunyi.

"Ganti permainan? Petak umpet? Aku suka!" Makhluk itu semakin bersemangat.

Saotome bersembunyi di salah satu kamar dan itu merupakan bagian terburuk karena dikamar itu terdapat Ishikirimaru dengan kepala setengah terputus tergantung di langit-langit kamar.

Makhluk itu juga memiliki kekuatan khusus untuk membuat para touken danshi tidak bisa kembali ke wujud bilah mereka sehingga makhluk itu bisa menyiksa semua toudan dengan rasa sakit dan ketakutan.

Pukul 04.56

"Empat menit lagi, hanya perlu empat menit lagi. Kumohon...."

"Empat menit lagi memangnya kenapa?"

Makhluk itu sudah berada disebelah Saotome, meraba punggung saniwa muda itu lalu mencekik lehernya. Membuat Saotome tersengal-sengal dan berusaha menggunakan kekuatan nya agar bisa terlepas dari makhluk itu walaupun hasilnya nihil.

"Lihat. Bahkan kamu tidak bisa melawanku tapi kenapa kamu tidak bisa menerimaku?" Makhluk itu kembali meracau tidak jelas. Sebenarnya apa yang terjadi? Makhluk itu terus mengatakan bahwa seharusnya Saotome menerimanya? namun Saotome tidak dapat mengingat apapun.

"Bagaimana bisa kamu melupakan ku Sao? Padahal aku ini teman mu, teman sejati mu. Bukankah kamu yang bilang bahwa teman itu harus saling menerima satu sama lain? Apakah itu hanya kebohongan?" Makhluk itu mendekatkan wajah Saotome ke wajah nya. Seketika makhluk itu merubah wujudnya dari yang hanya berwujud bayangan kini berwujud seperti anak perempuan berusia 11 tahun.

Saotome yang melihat perubahan itu terkejut. Sekarang dia ingat siapa makhluk ini.

"A-Aghata.... Ba-bagaimana bisa..." Saotome terkejut bukan main karena teman hantu masa kecilnya adalah makhluk yang meneror benteng nya.

Pukul 05.00

*Ting-tong

Alarm pagi milik Saotome berbunyi menandakan pagi sudah datang. Agatha -makhluk bayangan- lenyap seketika saat matahari menyinarinya meninggalkan Saotome tergeletak lemas disana.

Waktu seakan berhenti dan karena Agatha telah pergi semua kekuatannya ikut lenyap.  Para touken danshi yang tergantung dikembalikan ke kamar mereka masing-masing untuk tertidur. Honmaru yang berantakan juga kembali rapi. Seakan waktu di Honmaru seakan teror dimalam itu hanyalah mimpi buruk belaka. Ya, Semua orang hanya menganggap itu sebagai mimpi kecuali Saniwa muda ini.


~***~

Omake:

"Hoamm.... Aduh kenapa leher ku sakit begini apa ini yang dinamakan salah bantal?" Ishikirimaru terbangun akibat rasa sakit dari lehernya.

Saotome melihat para touken danshi nya mulai terbangun dengan rasa sakit yang mereka alami hanya mengatakan mungkin mereka salah posisi tidur dan sebagainya. -Saotome masih menyembunyikan perihal Aghata dengan alasan agar tidak terjadi kecemasan diantara touken danshinya-. Tanpa mereka sadari bahwa tadi malam Saniwa muda mereka hampir meregang nyawa akibat kedatangan teman hantu masa kecilnya.

Saat kembali ke ruang kerja Saotome menemukan secarik kertas bertuliskan tinta merah.

"Sekarang kamu tidak akan melupakan aku lagi kan? Aku menyayangimu Saotome"

Setelah membaca kertas itu Saotome reflek melihat kearah balkon. Disana terdapat boneka berwujud anak perempuan yang terduduk ditambah lagi boneka itu terasa hidup.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Touken Ranbu FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang