Mereka mengintip ke dalam kamar. Bau apek menyeruak, membuat mereka mengernyit. Di atas ranjang tua yang tertutup kain kotor itu, terlihat sesosok tubuh terbungkus kain putih.“Pak Karta?” gumam Dian, suaranya bergetar sedikit.
Mereka saling pandang, mencari keberanian di mata masing-masing.
“Kita cek aja, yan,” kata Rama, suaranya berbisik, mencoba menutupi rasa takut nya.
Dian mengangguk, menarik napas dalam-dalam. Dia berjalan mendekati ranjang, hati nya berdebar kencang.
“Pak Karta,” panggil Dian, suaranya bergetar.
Kain putih itu bergeser sedikit. Dian menarik napas dalam-dalam lagi, mencoba mengatasi rasa takut nya.
“Pak Karta?” panggilnya lagi, kali ini suaranya lebih keras.
Tiba-tiba, kain putih itu tersibak. Dian menjerit kaget. Di bawah kain putih itu, terlihat bukan wajah Pak Karta, melainkan sesosok bayangan yang menyeramkan.
"Aaaaa!" teriak Dian, berlari mundur dengan ketakutan.
Rama, Bagus, Perdi, Deni, Fauzan, Syifa, Widya, dan Siska ikut berteriak ketakutan. Mereka berhamburan keluar dari kamar, berusaha menjauh dari bayangan menyeramkan itu.
"Serem banget! Itu apaan, sih?" teriak Siska, sambil bersembunyi di balik tubuh Deni.
"Itu hantu!" teriak Widya, sambil memeluk erat Perdi.
"Gak mungkin hantu, Mungkin cuma bayangan aja," kata Perdi, dengan nada yang mencoba menenangkan Widya.
"Tapi bayangan nya serem banget," kata Widya, sambil menangis.
"Udah, udah, Kita keluar dari rumah ini aja," kata Perdi, sambil memeluk Widya erat.
Mereka berlari keluar dari rumah Pak Karta. Mereka berlari tanpa menoleh ke belakang. Mereka takut jika bayangan menyeramkan itu akan mengejar mereka.
Mereka berlari sampai ke jalan raya. Mereka berhenti berlari dan terduduk di pinggir jalan, mengatur napas mereka.
"Kita harus ngapain, yan?" tanya Rama, dengan suara yang bergetar.
"Kita harus cari tempat yang aman," jawab Dian, dengan suara yang masih bergetar.
"Kita nginap di mobil aja, yan," kata Fauzan, dengan nada yang sedikit mengerikan.
"Gak mau. Gue takut nginap di mobil," kata Siska, dengan nada yang menangis.
"Ya sudahlah, Kita cari hotel aja. Mungkin di desa sebelah ada hotel," kata Deni, dengan nada menenangkan.
"Tapi, kan udah malam," kata Widya, dengan nada yang sedikit menakutkan.
"Ya sudahlah, Wid. Kita cari hotel aja. Nanti

KAMU SEDANG MEMBACA
Pendaki Yang Ganjil
Horror"Pendaki yang Ganjil" adalah cerita horor tentang sembilan mahasiswa yang berencana mendaki Gunung Merapi untuk melepas penat setelah ujian akhir semester. Namun, gunung tersebut terkenal angker dan memiliki mitos tentang penunggu gunung yang memint...