11. Confession and Realise

99 13 5
                                    










.

.

.

.

.








Kini sudah terhitung dua bulan para Demigod baru berada disini. Dua bulan lebih juga Heeseung semakin dekat dengan Jake, anak satu itu kemajuannya pesat sekali. Heeseung semakin lama semakin menyukai eksistensi seorang Jake didalam Camp. Lebay nya mungkin Heeseung akan meriang jika tidak melihat Jake.

Tapi kini, Heeseung akan ditugaskan kesebuah misi, yang entah berapa lama misi itu akan selesai. Hah, rasanya jika bisa, Heeseung ingin menolak misi tersebut. Namun mana bisa, misi ini langsung turun dari ayahnya sendiri. Sebenarnya misi nya tidak seberbahaya seperti misi-misi Heeseung sebelumnya. Misi ini hanya membantu meringankan tugas-tugas ayahnya. Yah, sebut saja ayahnya sedang malas dan mangkir kerja sehingga Heeeseung yang turun tangan.


Dan disinilah kini Heeseung berada. Dibawah pohon didekat Lake of life tempat pertamakali dirinya dan Jake berkenalan. Tentu saja bersama orang yang bersangkutan, Jake. Setelah sarapan pagi, Heeseung mengirimkan pesan pada Jake bahwa dia ingin bertemu disana. Jake sebenarnya juga tidak tau ada alasan apa Heeseung ingin mengajaknya bertemu. Lalu, disinilah Jake sekarang beridiri berhadapan dengan Heeseung. Dibawah pohon tempat pertamakali mereka saling mengenal.

"Ada apa Kak Hee memanggil aku?" Tanya Jake.

Heeseung terdiam sejenak menyusun kata-kata.

"Jake, aku akan pergi setelah ini."

Jake mengerutkan dahi bingung, pergi kemana, pikir Jake.

"Maksudnya?"

"Aku pergi. Ada misi yang harus aku selesaikan."

Jake terdiam. Bingung harus membalas apa. Jujur, ada rasa sedih sebenarnya didalam diri Jake. Berati dirinya tidak akan bertemu Heeseung selama beberapa hari atau bahkan bisa saja lebih, entah kenapa firasat Jake mengatakan Heeseung akan pergi lama.

Heeseung yang melihat Jake terdiam dan tertunduk segera melanjutkan kata-katanya, "aku pasti akan berusaha cepat pulang, jangan khawatir."

Baru kemudian Jake mengangkat kepalanya menatap Heeseung dan berucap,

"Janji?"

"Ya. Aku berjanji Jake."

Ada keheningan sebentar diantara mereka. Setelahnya kemudian Heeseung berucap.

"Jake."

"hm?"

"I like you."

"..."

Ada keheningan setelah Heeseung mengatakan kalimat berbahaya tersebut. Jake takut-takut merasa dirinya salah dengar. Apakah dia mulai berhalusinasi karena terlalu menyukai Heeseung. Sehingga saat akan ditinggalkan sang pujaan hati membuatnya jadi gila seperti ini.

"Apa?"

"I like you Jake. Aku suka kamu. Dari awal pertemuan kita sampai sekarang, kamu selalu menarik dan menawan dimataku. Aku tidak mau Denial dan bertele-tele dengan perasaanku. Yang aku tahu pasti tentang perasaanku, aku suka kamu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝓕𝓪𝓽𝓮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang