5. Tatapan dan Wanita Menor

2 1 0
                                    

Dipagi yang cerah ini, matahari dengan semangatnya menampakan dirinya. Tidak kalah semangat juga, seorang gadis sudah rapi depan pakaiannya.
Atasan kemeja berwarna putih dan celana kain berwarna hitam, membuat lekukan tubuhnya telihat indah dipandang.

Wajahnya terpoles make up tipis serta rambut yang terurai rapi membuat gadis itu terlihat cantik. Dengan tas serta dokumen ditangannya, ia berjalan ke lantai bawah dengan senyuman manisnya.

"Selamat pagi keluarga bahagiaku", sapa Aera.

"Pagi", sahut sang adik.

"Hmmm", kakaknya hanya berdehem untuk menjawab sapaan adiknya itu.

"Pagi anak mama, sudah rapi rupanya, semangat sekali ya staff baru ini hahaha", gurau sang mama.

"Iya dong ma, anak papa terlihat sangat cantik seperti ini, tapi jangan lupa setelah bertemu dengan atasanmu nanti, beritahukan bahwa kamu akan berkuliah juga, mengerti", sahut sang papa.

"Baik pa, don't worry akan aku sampaikan", kata Aera semangat.

"Okeyy, kita sarapan dulu yaa", sang mama kembali menimpali.

————————————————————————

Pukul 09.00, Aera sudah tiba di perusahaan tempat dimana ia akan bekerja mulai hari ini.
Perusahaan P, perusahaan terbesar di Negara ini, milik keluarga Pradipta.

"Wahhh besar sekali perusahaannya, apa mereka tidak salah nerima aku disini. Hehehe engga deh aku kan pinter jadi keterima deh", monolognya.

Disinilah diruangan luas ini sudah berkumpul para karyawan baru. Mereka saling menyapa satu sama lainnya sembari menunggu kedatangan CEO mereka yang akan memberikan sambutan.

"Hai... kenalin aku Hana, karyawan keuangan baru", kata seorang gadis bernama hana sambil mengulurkan tangannya pada Aera.

"Ehh hai juga, aku Aera karyawan keuangan baru juga hehehe", sambut Aera.

"Wahhh kita sama dong,, jadi temen aku ya, sebenarnya aku takut untuk bekerja sendirian tapi kenal kamu jadi sedikit mereda hehhee", katanya.

"Yaudah kita temenan mulai hari ini", kata Aera.

Beberapa menit menunggu, beberapa laki-laki tampan dan beberapa perempuan memasuki ruangan tersebut.

"Baiklah selamat pagi semuanya, perkenalkan saya manager keuangan diperusahaan ini, saya Raffa Resga, panggil saja pak Raffa".

Selama manager itu memberi sambutan sebagai perwakilan CEO perusahaan, Aera merasa tidak tenang dalam duduknya.

Dia menoleh ke arah depan dimana ada para petinggi perusahaan dan CEO mereka. Matanya tidak sengaja bertabrakan dengan tatapan sang CEO, selama beberapa detik tidak ada yang ingin memutuskan tatapan itu.

Sampai suara Hana menginterupsinya dan menjadikan tatapan itu terputus.

"Aera... ayo kita melihat ruangan kita. Kau tahu kita satu ruangan. Waahhh aku sangat senang mendengar bahwa kita satu ruangan", ajak Hana sembari menarik tangannya.

————————————————————————-

Jam istirahat tiba, waktunya bagi para karyawan mengisi ulang tenaga mereka yang habis terkuras karna dokumen-dokumen aneh itu.

"Aera ayo kita ke kantin, aku sangat lapar karena dokumen sialan yang diberikan oleh staff wanita itu", ajak hana.

"Ayoo aku juga lapar"

Mereka pun berjalan menuju kantin perusahaan itu. Saat beberapa waktu mereka membawa makanan mereka dan akan menuju tempat duduk yang mereka lihat kosong.

Tapi tiba-tiba Brukkk...

Nampan dan makanan yang dibawa Aera tumpah dan mengenai pakaiannya.

"Heh anak baru kalau jalan itu diperhatiin dong, untung pakaian mahal gw ga kena makanan lo. Kalau kena mana mungkin lo bisa ganti", ucap seorang wanita dengan penampilan yang menurutnya terlalu menor.

"Heh kok malah nyalahin gw sih, lo tuh kalau mau lari di lapangan bukan dikantin bego", sahut Aera sambil membersihkan pakaiannya.

"Berani banget lo sama gw ya, lo gatau gw siapa?, gw ini pacar dari CEO kalian. Awas aja lo gue bakal aduin sama atasan kalian", wanita itu pergi dengan rasa kesalnya.

"Ehh Aera kamu gapapa, aku ambilin makanan yang baru ya", tawar Hana.

"Gausah Han, aku balik ke ruangan aja deh, udah ga mood, kamu tenang aja makan siang disini ya"

Aera pun pergi ke ruangan miliknya dan Hana.
Sebelum memasuki ruangan dia mendengar bisik-bisik para karyawan mengenai wanita menor yang menabraknya tadi.

"Ehhh kok dia kesini terus yaa, ganggu Pak Denza kerja, emang sih pacarnya tapi aku pikir-pikir kenapa Pak Denza mau sama cewek modelan begitu ya"

Dengan bodo amatnya Aera langsung saja masuk ke ruangannya. Dia sangat kesal, sudah lapar tapi malah makanannya ditabrak ondel-ondel lari dan membuat dia kehilangan selera makannya.

_________________________________

Jangan lupa teruss dukung akuu guyssss

Kritik dan saran diterima secara terbuka :)

AerAdenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang