12. Perpisahan

2 1 0
                                    

Empat bulan dan selama dua bulan belakangan ini, Adenza dan Aera semakin dekat walaupun terkadang mereka masih saja bertengkar.

Hari ini adalah hari dimana waktunya, Adenza dan para petinggi perusahaan akan pergi ke Negara M. Hari ini pula, seluruh karyawan dikumpulkan di aula untuk sekedar menghantarkan kata-kata untuk para atasannya.

"Aera kamu kenapa pagi-pagi udah kelihatan murung", tanya Hana.

"Gapapa kok Han, sedikit gaenak badan aja hari ini", jawab Aera sekenanya.

Gadis itu tengah memikirkan bagaimana ia akan berpisah dengan pemuda tampan itu selama beberapa bulan kedepan nanti. Katakan saja ia sudah salah jatuh cinta pada laki-laki yang sudah memiliki pacar tapi tidak ada yang bisa mengatur perasaan bukan ?

Acara dimulai, terlihat semua atasan tengah menyampaikan pesan-pesan pada seluruh karyawan perusahaan agar tetap menjaga nama baik perusahaan mereka.

Satu jam lamanya, akhirnya acara pun selesai. Para karyawan dibubarkan dan kembali melanjutkan pekerjaan mereka.

Ting...

Ponsel gadis itu berbunyi menandakan ada pesan yang baru saja masuk. Aera membuka pesan dari bossnya itu.

"Aera keruangan saya sekarang"

"Baik kak sebentar"

Setelah mengirim pesan itu, ia langsung pergi ke ruangan dimana Adenza berada sekarang.

—————————————————————————

"Kenapa kak manggil aku kesini?", tanya gadis itu bingung.

"Aera bagaimana perasaanmu kita akan berpisah?", tanya Adenza aneh.

"Ehhh maksudnya, soal kakak yang akan tugas begitu?"

"Iyaa Aera"

"Mungkin sedikit kehilangan?, ya walaupun kakak suka menyebalkan tapi yaaa begitulah "

"Tenang saja Aera, saya akan kembali dengan cepat"

"Kenapa kakak menanyakan itu padaku, bukan seharusnya pada pacar kakak?"

"Saya tidak sepeduli itu padanya Aera, setelah kejadian dia menampar bawahanku membuat aku meragukan dirinya"

"Heii jangan pikirkan masalah lain fokuslah pada tugasmu nanti disana kak", kata Aera memberi semangat.

Adenza berdiri dari duduknya dan menarik tangan Aera menuju salah satu kamar diruangannya itu.

"Ehhh kenapa kita kesini kak?", tanya Aera takut.

"Tenang Aera, saya tidak akan macam-macam"
"Bolehkah saya memelukmu sebentar?", sambung Adenza.

Belum sempat membalas perkataan bossnya itu, Adenza sudah lebih dulu menarik gadis itu ke pelukannya.

Rasa nyaman yang timbul membuat kedua sejoli itu tidak ada niat melepaskan pelukan itu. Bahkan sedari tadi Aera sedikit terisak karena akan berpisah dari Adenza.

"Shutt sudah nangisnya, nanti aku sedih juga kalau melihat kamu menangis, tenang saja saya akan kembali, saya disana hanya mengejar masa depan agar lebih baik lagi untuk perusahaan dan semua orang", kata Adenza menenangkan.

"Iyaaa kak, jangan sampai kakak macam-macam disana"

Serasa mereka memiliki hubungan hingga mereka berbicara seperti itu. Nyatanya hanya seorang perempuan dan laki-laki yang merasa bingung dengan sikap mereka sendiri.

—————————————————————————

Pagi ini, Aera terlihat tidak semangat karena mendengar gosip dari para karyawan.
Gadis itu mendengar bahwa, kemarin jadwal keberangkatan Adenza, laki-laki itu diantar oleh Seila dan mereka bahkan berpelukan di Airport.

Semua foto dan video kemarin antara Adenza dan Seila tersebar luas di masing-masing grup kantor.
Membuat dirinya sangat sedih melihat itu.

"Apa gunanya lo bilang gitu kemarin ke gw kak, bahkan lo peluk gw, hari ini gw ngerasa sakit banget tau lo begitu"

_________________________________

Segitu duluu yaaa guyssss
Bingung mau nambahin apa lagi guysss
Udah buntu otak akuu huhu :(

Nanti aku lanjut lagi dehhh
See U bye bye

Semua saran dan kritik diterima:)

AerAdenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang