3. Pekerjaan baru

1 0 0
                                    

Waktu menujukan pukul 07.00 pagi. Aera beserta keluarganya tengah menikmati sarapannya. Setelah sarapan mereka belum meninggalkan meja makan dan memulai sedikit perbincangan.

"Ohh iya mama denger dari papa kemarin Era mau kerja?", kata Khaterina memulai pembicaraan.

"Ehhh iya ma, aku pengen kayak kak Esha dan teman lain, kerja sekaligus kuliah", sahut Aera.

"Emang kakak bisa kerja apa?, perasaan dirumah tidur mulu kerjaan lo kak", Enzo menimpali.

"Diem Enzo lo ga diajak", kata Aera dengan kesal pada adik tampannya itu.

"Sudah jangan bertengkar pagi-pagi begini, kalau itu keputusanmu kami dukung dan jangan sampai kelelahan ya, mama sudah melihat bagimana Esha sangat lelah dulu jangan sampai mama melihat Era seperti itu juga", kata Kath sedikit khawatir.

Dulu Alesha, awal masa perkuliahannya juga memutuskan untuk bekerja. Disaat itu dimana sedang sibuk-sibuknya dengan tugas kuliahnya, Esha memaksakan dirinya untuk bekerja sehingga membuatnya jatuh sakit selama seminggu penuh.

Membuat sang mama, Katherina menjadi sangat khawatir melihat putri sulungnya seperti itu. Bahkan katherina membujuk putrinya untuk berhenti saja pada pekerjaannya, tetapi Alesha tetap kukuh ingin bekerja setelah ia sembuh nanti.

Khaterina dan Ayaz yang mendengar putrinya begitu hanya memilih pasrah dan tetap mengingatkan Alesha agar tidak terjadi seperti ini lagi. Bahkan sang papa mengatakan apabila Alesha sampai sakit lagi karna kesibukannya, dia akan memaksa putrinya untuk berhenti bekerja dan memfokuskan diri pada kuliahnya.

"Baiklah mama dan papa akan berangkat ke kantor dan butik ya, kalian rajin-rajin belajar dan jangan bertengkar okey", kata sang mama.

—————————————————————————

Siang ini, Aera tengah memantau ponsel bahkan laptopnya. Dia sangat berharap ada perusahaan yang akan menerimanya nanti.

Pagi tadi setelah orangtuanya bekerja, Aera langsung ke kamarnya dan mengirimkan beberapa dokumen pada beberapa perusahaan yang ia lamar.

"Huaaaa Tuhan aku mohon bantu aku mendapatkan pekerjaan yaa", kata gadis itu dan merebahkan dirinya di kasur kesayangannya.

Ting...

Ponselnya berbunyi. Dengan cepat ia bangun dan mengambil ponselnya dan melihat sebuah Email dari salah satu perusahaan.

Membaca isi email itu membuat dia sangat kegirangan sehingga tidak sadar sudah melompat-lompat diatas tempat tidurnya dan sambil berteriak kencang.

"Akkkkk gw keterima di perusahaan itu dongg, wahh ga nyangka ada juga yang nerima CV gw".

Tanpa ia sadari, Esha sang kakak sudah berdiri didepan pintu kamarnya sambil melihat dirinya diatas tempat tidur sudah seperti orang gila.

"Era bisa ga sih jangan berisik siang-siang begini, gw tuh lagi nyusun skripsi gw dan gw merasa terganggu", kata kakanya dengan wajah galaknya.

"Ehhh kak Esha, say sorry deh. Tau ga gw lagi seneng tau karna mulai besok gw bisa kerja hahahahahaha", kata gadis itu dan melanjutkan lompatannya bahkan hampir membuat dia terjatuh dari tempat tidur itu.

"Emang ya lo gabisa seneng dikit, baru begitu doang udah simulasi jadi orang gila, heran gw sebagai orang yang satu-satunya waras dirumah ini setelah mama papa", kata sang kakak dan meninggalkan kamar adiknya itu.

"Hahahahhahaha i'm happy pokoknyaaaaa", teriak gadis itu.

—————————————————————————

Ting...

Ponsel laki-laki itu berbunyi. Melihat pesan dari sang papa yang menyuruhnya untuk pulang lebih awal hari ini karena akan membahas keputusannya dan masalah yang terjadi dikantornya beberapa hari ini.

Laki-laki itu merupakan anak sulung dari orang yang mempunyai Perusahaan P. Sebagai anak sulung dia sudah diajarkan memegang perusahaan inti milik keluarganya itu.

Dengan bermalas-malasan ia menjawab pesan ayahnya. Dia tau malam ini, ia harus memberi jawaban pada sang papa.

FLASHBACK

Pagi ini disebuah rumah yang cukup besar, sebuah keluarga sedang menikmati sarapannya.
Sang ayah memulai pembicaraan.

"Za papa memutuskan akan mengirim kamu dan adikmu ke Negara M untuk menambah pemgetahuan kalian menganai bisnis dan perusahaan keluarga kita".

"Uhukk uhukk... Apa pa, kenapa mendadak gitu, aku lagi ngambil proyek dikantor pa dan gabisa ngelepas gitu aja", kata putra sulung keluarga itu.

"Tapi proyek itu belum sepenuhnya rampung kam?, jadi kamu bisa pergi dan kembali mengurus itu setelah pulang dari Negara M", kata sang papa.

"Tapi pa, huhhh aku pikirkan dulu, beri aku waktu pa, aku selesai, aku permisi untuk ke kantor", kata laki-laki itu dan pergi meninggalkan meja makan.

"Pa kasi waktu buat denza ya, dia cuma kaget aja sama keputusan kamu yang tiba-tiba", kata sang istri menenangkan.

"Pa, ma aku berangkat kantor dulu ya", kata putra kedua mereka. Disusul oleh putra bungsunya.

"Kak tunggu gw, ma pa aku nebeng kakak deh kesekolah, byeeee", si bungsu langsung berlari mengejar kakaknya yang sudah didepan rumah.

FLASHBACK OFF

__________________________________

Haiiii gimanaaa guysss ceritanyaaa

Ada tang kepo ga sama keluarga laki-laki nyaaa
Nanti ya aku kasi bocorannya hehehhe :)

Segini dulu yaaa guyssss

AerAdenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang