05

78 10 1
                                    

...

"ah, ternyata benar kamu, Choi Hyunsukssi?"

Hyunsuk langsung menoleh, dan mendapati seorang pria dengan pakaian formal yang berjalan mendekatinya.

Dia, Park Jihoon.

"hey, kenapa kamu menghindari saya?" jihoon kembali mengeluarkan suara saat melihat Hyunsuk yang hendak pergi dari dari tempat persembunyian nya.

Sebisa mungkin Hyunsuk memasang ekspresi yang biasa saja, supaya tidak ada kecurigaan dari Jihoon.

Mata tajam milik Jihoon beralih menatap perut Hyunsuk yang terlihat sedikit menggembung, seperti ada kehidupan lain disana.

"apakah kamu masih mengingat saya? Kita pernah bertemu sebelumnya di bar sekitar 2 bulan yang lalu"

"maaf, tapi saya tidak mengingat anda," kata Hyunsuk, bohong.

"oh, begitu ya. Saya hanya ingin meminta maaf atas apa yang telah saya lakukan waktu itu, saya menyesal, dan saya akan bertanggung jawab atas apa yang telah saya perbuat kepada kamu,"

Hyunsuk terdiam sejenak, sembari memikirkan maksud dari ucapan Jihoon. Apa mungkin dia sudah tau jika ia tengah mengandung anaknya?

Tapi bagaimana bisa tahu?

Apakah terlihat bahwa dirinya tengah hamil?

Lalu Hyunsuk beralih menatap kearah perutnya yang memang terlihat menggembung, dan kembali berpikir. Mungkin Jihoon memang sudah mengetahuinya karena perutnya terlihat begitu jelas, Hyunsuk hanya mengenakan kaos yang tipis.

"Saya tidak membutuhkan tanggung jawab anda, dan saya yang akan mengurus anak ini sendirian tanpa bantuan anda," ucap Hyunsuk dengan percaya diri.

Hyunsuk merasakan jantungnya berdebar kencang, bukan hanya karena kehamilannya yang semakin jelas terlihat, tetapi juga karena keberadaan Jihoon di hadapannya. Ia tidak pernah menyangka akan bertemu pria itu lagi setelah malam yang kacau di club dua bulan lalu. Pikirannya sibuk mencari cara untuk menjauh dari situasi ini, namun Jihoon kini berdiri di depannya, menghadapnya dengan tatapan penuh kebingungan dan kekhawatiran.

"Anak? Kamu sedang mengandung? Anak saya?" tanya Jihoon, seolah masih tak percaya dengan apa yang didengarnya. Suaranya sedikit bergetar, menunjukkan keterkejutannya.

Hyunsuk menghela napas pelan, mencoba menenangkan diri sebelum menjawab. “Iya. Saya hamil, dan ini anak anda,” kata Hyunsuk dengan tegas. “Tapi dengar, saya tidak meminta tanggung jawab anda. Saya bisa mengurus anak ini sendiri.”

Kata-kata Hyunsuk mengalir dengan keyakinan, meski di dalam hatinya ia sedikit ragu. Ia telah menghabiskan dua bulan terakhir mempersiapkan diri untuk menjalani kehamilan ini sendirian. Dia tahu bahwa Jihoon mungkin akan terkejut, mungkin bahkan ingin membantu, tetapi Hyunsuk sudah memutuskan sejak awal bahwa ini adalah hidupnya. Dia tidak ingin bergantung pada siapa pun, terutama pada pria yang hampir tidak dikenalnya.

Jihoon masih terdiam, tampak berusaha mencerna informasi ini. Matanya turun ke arah perut Hyunsuk yang terlihat sedikit membuncit, dan kemudian kembali menatapnya dengan penuh kebingungan. “Tapi Hyunsuk, ini juga tanggung jawab saya. Kita berdua yang membuat keputusan malam itu. Saya tidak bisa pura-pura tidak tahu sekarang setelah kamu mengatakan ini.”

Married by Accident - HoonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang