02

77 10 0
                                    

...

Jihoon terbangun karena mendengar nada dering di ponselnya yang berbunyi berkali-kali, kemudian ia bangun, dan baru menyadari bahwa dirinya berada ditempat asing.

Kepalanya terasa sangat pusing, memori tentang kejadian semalam teringat olehnya. Ia menoleh kesamping ranjangnya yang kini sudah kosong, dan hanya ada sebuah kunci mobil asing yang tertinggal diatas nakas.

"ah shit," umpatnya.

Jihoon meringis saat melihat keadaan kamarnya yang sangat berantakan seperti kapal pecah, terdapat noda darah dan sperm dimana-mana.

Ponselnya yang berada diatas nakas berbunyi kembali, ia langsung mengambilnya dan memastikan siapa orang yang menelponnya dipagi buta seperti ini.

"Bos, elu dimana anjir?! Dua jam lagi kita meeting sama tuan Choi!"

"Yoon Jaehyuk, yang sopan sama atasan!" tegurnya.

"shap salah bos!"

"30 menit lagi saya sampai, tolong persiapkan semuanya."

Telepon dimatikan sepihak oleh jihoon, kemudian ia bangun dari tempatnya, dan pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah semuanya telah siap, Jihoon bergegas pergi dari kamar hotel menuju kantornya. Ia juga membawa kunci mobil Hyunsuk, supaya nanti pas ketemu tinggal kasih.

yah.. semoga saja mereka bertemu lagi.

Perjalanan dari hotel menuju kantornya tidak terlalu jauh, hanya membutuhkan waktu 10 menit dengan kecepatan penuh.

Saat sampai dikantor, Jihoon langsung pergi ke ruangannya untuk peeganti pakaian menjadi lebih formal.

Masa iya mau ketemu klien pake celana jeans sama kaos oblong, kan gak lucu.. gak sopan pula.

"masih ada 1 jam lagi sebelum rapat bos, mau saya belikan sesuatu?" tawar Jaehyuk, sekretaris Jihoon.

"tolong buatkan saya kopi," pinta nya.

"baik, bos"

***

"astaga Choi Hyunsuk, semalem lo kemana  anjir?! gue ke apart Lo tapi gak ada"

"diem dulu sahi, kepala gue pusing banget," keluhnya sembari memegangi kepalanya yang terasa seperti akan pecah.

Asahi yang peka pun, langsung pergi menuju kitchen untukengambil air hangat dan obat untuk pereda sakit kepala.

"nih, minum dul–anjir lo habis mabuk ya?!" tanya Asahi saat mencium bau menyengat dari mulut Hyunsuk. "dasar bodoh! Lo baru aja balik dari rumah sakit, Choi!" omelnya. Pasalnya beberapa hari yang lalu Hyunsuk Memnag baru saja pulang dari rumah sakit, dia dirawat karena kelelahan.

"gue bilangin mami lu, biar dimarahin!" ancamnya.

"ya jangan lah sa, nanti gaji lu gue taikun deh. Asal jangan bilang mami," mohon Hyunsuk sembari mengeluarkan jurus andalan, yaitu memasang puppy eye supaya Asahi luluh.

"50%" tawarnya.

"ngelunjak banget ya lu,"

"masih mending gue cuma minta 50%, kalo gue minta ditambah 100% bangkrut lu,"

"Iya bawel lu, mending siapin dulu  semuanya dah sebelum cafe dibuka. Gue mau tidur dulu, bye" ucap Hyunsuk, lalu pergi menuju ruangan khusus istirahat yang berada disamping kitchen.

Asahi sedikit heran saat melihat cara berjalan Hyunsuk yang tertatih-tatih seperti bebek, tidak biasanya sekali dia seperti itu.

Apa apa dengannya?

Mengapa berjalan seperti itu? pikirnya.

Tak mau ambil pusing, asahi pun tak memperdulikan bos nya yang sudah menghilang dari pandangannya. Ia pun kembali melakukan aktivitas membersihkan seisi cafe sebelum dibuka.

Tidak lama kemudian pintu cafe dibuka, dan menampilkan dua wanita cantik yang merupakan kitchen crew. Mereka, ryujin dan yeji.

"loh yang lain belum pada datang?" tanya ryujin pada sahi.

"Hyunsuk lagi istirahat, doyoung datang telat karena ada urusan."

"Perlu gue bantu?" tawar ryujin.

"gausah deh, dikit lagi kelar. Mending lu berdua beresin dapur aja dah,"

Yeji mengacungkan jempolnya, kemudian ia menarik tangan ryujin untuk pergi ke dapur, dan mempersiapkan semuanya.

Saat dirasa semuanya telah rapih dan bersih, Asahi mengubah gantungan di pintu depan yang tadinya close menjadi open.

Caffe pun dibuka.

Married by Accident - HoonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang