07

230 25 2
                                    

...

suara tamparan cukup keras ditelinga membuat semua orang yang berada disana terdiam kaku, seketika hyunsuk tak bisa menggerakkan tubuhnya saat melihat jihoon ditampar oleh sang papi dengan cukup keras hingga membuat kepalanya tertoleh kesamping.

"tuan Park jihoon yang terhormat, saya tidak menyangka jika ternyata lelaki brengsek yang telah menghamili anak saya itu adalah anda?"

Tuan Choi sangat kecewa saat mengetahui kebenaran bahwa lelaki brengsek yang telah menghamili anak semata wayangnya adalah Park Jihoon, CEO Park cooperation yang telah menjalin kerjasama dengannya selama beberapa bulan yang lalu. 

namun, bagaimanapun juga Jihoon dan Hyunsuk harus menerima konsekuensinya, karena malam itu adalah kesalahan mereka berdua. dengan keadaan tidak saling mengenal satu sama lain, dan dalam keadaan yang mabuk berat mereka berhubungan hingga membuatnya menjadi fatal seperti ini.

Hyunsuk menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri. Rasa takut bercampur malu terus menguasai dirinya. Sementara itu, Jihoon masih berdiri di tempatnya dengan wajah yang keras namun penuh penyesalan. Ia tahu apa yang terjadi malam itu adalah kesalahannya juga, tetapi mengakui kesalahan di depan ayah Hyunsuk – seorang pria yang selama ini ia hormati – adalah ujian berat yang tak pernah ia bayangkan.

Tuan Choi memandangi keduanya dengan tajam, tidak ada sedikit pun belas kasih di matanya. Rasa kecewa dan marah memuncak di hatinya. Selama ini, ia selalu memandang Jihoon sebagai pria yang berwibawa dan memiliki masa depan cerah, sosok yang bisa diajak bekerja sama untuk membangun bisnis bersama. Namun, fakta bahwa pria itulah yang kini menghancurkan kehormatan anaknya membuat hatinya terasa terbakar.

"Park Jihoon yang terhormat," ucap Tuan Choi dengan suara dingin. "Anda bisa bersikap manis dan penuh tanggung jawab di sini, tapi saya tidak bisa langsung percaya begitu saja. Bagaimana saya tahu kamu benar-benar serius dengan ucapanmu itu? Bagaimana jika anda hanya melakukan ini karena terpaksa?"

Jihoon menelan ludah, mencoba menahan emosi yang bercampur aduk dalam dirinya. Meski hatinya berdebar, ia tidak ingin memperlihatkan kelemahan di hadapan Tuan Choi. “Saya mengerti perasaan Anda, Tuan Choi. Saya tahu ini sulit bagi Anda, sama seperti sulitnya bagi kami. Tapi saya ingin bertanggung jawab atas apa yang sudah saya perbuat. Saya siap untuk menikahi Hyunsuk dan menjadi ayah bagi anak kami.”

Hyunsuk terkejut mendengar kata-kata Jihoon yang begitu mantap. Dia tidak pernah membayangkan Jihoon akan dengan tegas mengungkapkan keinginannya untuk menikahinya. Walaupun hatinya tersentuh, namun ia tidak bisa mengabaikan rasa bersalah dan ketakutan dalam hatinya. Semua ini terjadi terlalu cepat dan tanpa persiapan, dan ia masih bingung bagaimana harus menghadapi masa depannya.

Sambil menahan air mata, Hyunsuk mengumpulkan keberaniannya untuk berbicara, “Papi, aku tau ini mungkin sangat mengecewakan. Tapi aku juga tidak bisa berpura-pura seolah-olah tidak ada yang terjadi. Aku yang memilih jalan ini, dan aku yang harus bertanggung jawab atas pilihanku. Jihoon dan aku... kami siap menghadapinya bersama.”

Mendengar itu, Tuan Choi terdiam. Sejenak ia tampak melunak, tapi hanya sekejap. Ia tidak bisa begitu saja menerima keadaan ini. “Jika kalian benar-benar ingin mempertanggungjawabkan apa yang sudah terjadi, maka buktikan. Saya ingin melihat komitmen kalian, bukan hanya sekadar janji manis. Jihoon, jika anda benar-benar ingin menikahi anak saya, anda harus bisa membuktikan bahwa anda bukan hanya berjanji karena merasa bersalah. Karena jika kamu membuat anak saya menderita, saya tidak akan tinggal diam.”

Married by Accident - HoonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang