Galaxy 6: Si Paling Cerita

19 5 1
                                    

Aku seperti sedang di awasi, seolah-olah robot kecoa itu masih ada, dan suasana yang ada di sekelilingku jadi aneh.

NEON kembali dalam keadaan buruk sekali. Rambut berantakan dengan baju yang penuh debu dan tanah. Luka lebam terpatri jelas di pipi sebelah kanannya, disusul luka goresan di bagian lengan dan juga lutut yang sebenarnya tertutup lengan panjang dan celana panjang, sehingga bukan hanya kulitnya yang tergores, tetapi bajunya juga ikut tersayat, bahkan beberapa ada yang basah oleh darah.

Setelahnya, Neon juga menuturkan kalau R tiba-tiba saja tidak aktif saat pertempuran, sehingga dia tiba-tiba masuk ke mode mobil secara otomatis. Hal itu, membuat Neon bingung sehingga dia langsung pergi ke sini alih-alih ke klinik atau pulang untuk mengobati diri.

Hal yang dilakukan Neon sebelum dia diobati Dolly adalah meminta tolong pada Limo dan Franklin agar sekiranya R bisa aktif kembali. Di sepanjang perjalanan, setelah pertempuran itu berakhir, R jadi seolah tidak bisa diajak bicara. Dia seperti mobil damkar pada umumnya, bergeming dan dilajukan secara manual.

"Kau dihajar sampai separah ini?" tanya Ryan, tidak menyangka kalau Neon akan mendapat luka lebam dan goresan.

Orang yang ditanyai hanya bisa meringis dengan mata terpejam. Dolly sudah mengobatinya dengan obat merah dan plester, tepat setelah Franklin menyuruhnya duduk di sofa, di samping Petugas Oh.

"Iya, sshhh ... aduh, aduh, aduh." Dan pandangan Neon kemudian teralihkan pada R yang sedang dipindai oleh Limo dan Franklin di tempat pindai—tempat berupa tanah lapang cukup luas dengan lantai berbentuk lingkaran dan empat tiang pemindai setinggi Dylan yang dibangun dua jajar (jadi, lingkaran lantai itu seolah berada di tengah atau di antara empat tiang pemindai itu—seperti dua tiang pindai di depan, dua di belakang).

Empat tiang itu mengeluarkan cahaya kebiruan. Memindai kondisi R sekaligus mencoba membuatnya 'bangun'. Franklin dan Limo menarikan jemari mereka di keyboard hologram kebiruan. Di layar itu, mereka dengan jelas melihat bagian dalam R; besi, mesin, kabel warna-warni yang melilit, tangki pengisi bahan bakar, dan lain-lain. Mereka mencoba mencari sumber masalahnya. Para Tobot dengan mode mobil menatap R dengan cemas dengan posisi melingkar, mengelilingi R dan juga dua ilmuwan yang sedang sibuk.

Gara-gara Neon, pandangan para pilot juga teralihkan ke sana.

"Kenapa R jadi begitu?" Dolly bertanya. Rasanya bukan hanya gadis itu yang penasaran. Para Pilot yang lain juga demikian. Mereka jadi bertanya-tanya, kenapa pula R tiba-tiba jadi menjalankan mode non aktif, padahal dirinya dan Neon sedang bertarung.

"Aku tidak tahu," kata Neon. "Aku baru saja hendak menyerukannya untuk mengarahkan air pada musuh, tapi dia tiba-tiba masuk ke mode Tobot non aktif sehingga dia langsung mengubah diri menjadi mobil. Karena inilah mau tidak mau, aku harus mundur. Dalam pertempuran itu, aku sadar betul tidak bisa beraksi tanpa R."

"Tapi meskipun begitu, kau dan yang lain menang, 'kan?" tanya Kory. Dia akan cemas kalau saja Neon berkata bahwa dia dan yang lain kalah. Padahal, polisi sudah dikerahkan.

Neon tersenyum tipis. "Kami menang."

Kory langsung menghela napas saat itu juga. Dia mengusap dadanya, persis seperti bagaimana Ryan lega akan sesuatu.

Ryan melihat tingkah Kory. Tatapannya melek dan malas, dan dia bergumam pelan, "peniru."

"Tapi, kami ditolong oleh seseorang." Neon melanjutkan. Wajahnya berubah cerah.

Para pilot saling menatap satu sama lain. Petugas Oh mengernyit bingung, tetapi penasaran. "Ditolong ... oleh siapa?"

"Kami tidak tahu." Neon berkata sambil menggeleng. "Kami bahkan tidak yakin apakah dia orang atau bukan."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Galaxyas CollabTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang