I'll Find You - Verlaine x Chuuya

42 10 11
                                    


.
.
.

Terlahir sebagai salah satu dari keluarga seorang jenderal pasukan militer tidak lah menyenangkan terutama ketika hanya menjadi anak dari istri ke-dua yang tidak begitu diakui dan bahkan seperti disembunyikan. Aku sudah lama sadar bahwa keberadaan ku ini hanyalah sebuah tanah gersang yang tidak akan pernah bisa menumbuhkan tanaman sejak kelahiran adik ku. Kehadirannya seperti padang hijau yang subur. Umur kami berbeda cukup jauh yaitu 11 tahun. Sejak ada dia semua perhatian yang dulunya selalu diberikan kepada ku langsung tertuju padanya. Terkadang itu sangat membuatku iri dan jengkel karena dia telah merampas segala milik ku dan masa depan ku. Aku pernah berpikir untuk menenggelamkannya di danau atau menutup wajah nya hingga kehabisan nafas ketika dia sedang tidur. Anehnya, semua ide-ide gila dibenak ku lenyap begitu saja ketika aku pertamakali diizinkan untuk melihatnya. Rambut oranye dikepala nya itu sangat halus dan lembut, jemarinya sangat mungil ketika ia menggenggam jari telunjuk ku. Dia begitu imut dan tak berdosa, mana mungkin aku memiliki hati untuk membunuh anak se-polos ini.

Sebagai seorang shogun, tentu ayahku sangat ingin pewaris yang bisa melanjutkan perjuangannya. Dia pernah berencana untuk memberikan gelar itu pada ku bukan sebagai anak melainkan kerabatnya. Aku menerima rencana itu dengan senang hati sebab aku sadar akan posisi ku. Semua rencana itu hancur ketika istri sah nya melahirkan seorang putra yang dinamai Nakahara Chuuya.

Chuuya dibesarkan dengan cara yang sangat berbeda dariku. Ia di didik dengan penuh kasih sayang serta perhatian dari keluarga. Sementara aku selalu dibesarkan secara keras, latihan terus menerus sampai aku kehabisan tenaga bahkan tak jarang aku dicambuk ketika melakukan kesalahan. Menyadari perbedaan ku dan Chuuya begitu jauh terkadang mengembalikan rasa iri di hati ku. Pada tempat tinggal yang sama dan dialiri darah yang sama rasanya sangat menyakitkan melihat orang lain lebih diperhatikan daripada aku padahal aku sudah berjuang sangat keras hingga sejauh ini. Selain itu, aku mengenalnya dan tau dia adalah adik ku tetapi sayangnya aku tak pernah dikenalkan padanya.

Selama ini aku selalu memiliki rasa iri padanya. Anak itu terlihat sangat bahagia. Aku sendiri tidak tau apa yang aku harapkan. Seharusnya menyadari keberadaannya aku langsung sadar kalau keberadaan ku ini sudah tidak lagi diperlukan. Lalu kenapa aku terus bertahan?. Aku selalu memikirkan apa gunanya aku terus hidup ketika keluarga ku sendiri sudah tidak mengharapkan ku. Aku tidak memiliki harapan lagi, aku tau itu.

...

Ketika aku sudah berusia 18 tahun, aku sudah bisa memutuskan jalan yang akan ku tempuh sendiri. Seandainya aku menjadi samurai lalu bunuh diri, aku pasti akan disebut mati terhormat. Sayangnya aku hanyalah anak buangan dari samurai itu sendiri.

Aku berpikir Chuuya adalah anak yang sempurna. Ia memiliki dukungan keluarga yang tak akan ku punya. Dia juga merupakan anak dari istri sah yang akan menjadi pewaris. Tempat kami berlatih sangat berbeda. Aku selalu berlatih di teras rumah sesekali bersama bawahan ayah atau di kamar ku, sedangkan Chuuya biasanya dibawa ke dojo dan kadang juga ditemani latihan oleh pengawalnya.

Ternyata menjadi dirinya tidak seindah yang ku bayangkan. Aku tak sengaja lewat di teras ketika ia sedang berlatih dengan beberapa bawahan ayah serta diawasi oleh pengawalnya sendiri. Kami sempat bertukar pandang untuk sesaat tetapi aku menghiraukannya dan kembali berjalan menuju kamar ku. Aku pikir ia sepertinya berpikir siapa aku karena kami memang jarang bertemu dan bahkan tak pernah saling bicara. Aku menghentikan langkahku ketika tiba-tiba mendengar kericuhan dan membuat ku otomatis berbalik untuk memeriksa. Bola mata ku melebar tak percaya melihat apa yang baru saja terjadi. Chuuya dipukul oleh salah satu bawahan ayah ku hingga ia terjatuh ke tanah. Tubuhnya begitu kecil, tentu saja dia akan langsung terhempas jika diperlakukan seperti itu. Aku langsung berlari kearahnya dan membantunya berdiri. Ku lihat ada beberapa memar di lutut nya dan luka gores di lengannya karena terjatuh. Ada luka yang sudah hampir menghilang yang berarti ini bukan pertama kalinya.

Stray Dogs Diary (One-shot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang