03

497 116 6
                                    

Happy reading
___________

.
.
.
.
.



Setelah satu minggu wanita bernama freen merenungkan segala tawaran yang temannya berikan membuatnya dilanda kebingungan, bingung antara menerima atau menolak?


Jujur saja freen ingin menolak tawaran marissa padanya, tetapi disatu sisi freen juga membutuhkan uang dan hanya tawaran marissa lah yang bisa menolongnya saat ini.


Namun bagaimana jika ibunya mengetahui kalau dirinya menikah karena perjanjiannya yang menerima tawaran marissa? Bisa dipastikan bahwa ibunya akan kecewa. Sungguh saat ini freen merasa dilema.



Setelah beberapa menit freen termenung dengan dirinya yang terduduk dibangku taman, kini freen pun membuka tas kecilnya dan mengambil ponsel miliknya lalu menekan nomor seseorang, Hingga tak berselang lama telfon pun terhubung.

¤¤¤

Setelah beberapa menit setelah freen menelfon seseorang, seseorang yang freen telfon pun kini sudah berdiri dihadapan freen membuat freen kini menatapnya dengan memutar bola matanya malas.



"Duduklah nam, kenapa kau hanya diam disitu saja tidak duduk"ucap freen ketika melihat nam hanya menatapnya tanpa berniat mendudukkan dirinya disamping freen.



Seseorang yang bernama nam pun mendudukkan dirinya tepat disamping freen "Apa yang ingin kau bicarakan freen"tanyanya langsung tanpa berniat basa-basi.



Freen menghela nafas nya sesaat "Aku bingung nam saat ini"ucapnya dengan wajah putus asa nya.


Nam menyeritkan dahinya "Bingung kenapa? Coba ceritakan yang jelas dan yang detail freen"ucapnya masih belum mengerti maksud dari ucapan temannya.



"Kamu tau marissa"alih-alih memperjelas ucapannya freen malah bertanya pada nam tentang marissa.



Namun nam yang mendengar pertanyaan freen pun hanya mampu mengangguk "Iya aku tau, bagaimana mungkin aku tidak mengetahuinya freen dia kan teman kita"ucapnya jengkel.



"Marissa meminta aku menikah dengan suaminya"ucap freen pelan dengan kepala menunduk.



"Apa!!!!!!"teriak nam terkejut.



Freen yang mendengar teriakan nam pun menutup telinganya "Bagaimana bisa marissa meminta hal konyol begitu"ucapnya.



"Marissa memintaku menikah dengan suaminya karena marissa divonis tidak bisa memberikan keturunan untuk suaminya, jadi dia menawari aku menjadi istri keduanya dengan jaminan biaya rumah sakit ibuku ditanggung oleh marissa"jelas freen seraya menghembuskan nafasnya.




Nam yang mendengar penjelasan freen pun mengangakan mulutnya terkejut atas keinginan marissa yang sangat konyol "Lalu kamu menerimanya?"tanya nam memastikan.




"Aku belum menjawabnya nam, marissa memberikan aku waktu untuk menjawab tawarannya, tapi aku bingung harus menerima atau menolak"ucap freen dengan wajah frustasinya.



Nam hanya menatap freen iba "Jika kamu ragu tolak saja tawarannya, jika kamu yakin terima saja itu hakmu, tapi kamu harus ingat setiap keputusan mempunyai konsekuensinya sendiri freen"ucap nam menasehati.




Perjanjianku Dengan IstrimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang