04

452 113 3
                                    

Happy reading
_________

.
.
.
.
.



Becky yang sudah menyelesaikan meetingnya pun tengah menyandarkan tubuhnya dikursi caffe karena baru saja tuan chan pamit lebih dulu dan heng masih setia duduk disampingnya becky.



Becky menghela nafas lelahnya "Heng bisa aku bicara padamu, ini penting tapi aku mau kita bicara sebagai teman tidak sebagai atasan dan bawahan"ucap becky tiba-tiba seraya menegakkan tubuhnya.




Heng yang semula menatap berkas dan laptop pun seketika menghentikan aktifitasnya "Baiklah beck, bicaralah"ucap heng yang meletakan berkas serta menutup laptopnya dan memusatkan perhatiannya pada becky yaitu bos sekaligus teman dekatnya sama seperti saint.





Becky tersenyum tipis menatap sahabatnya "Aku sebenarnya lagi bingung heng"ucapnya dengan helaan nafas beratnya.




Heng yang mendengar ucapan becky pun menyeritkan dahinya "Bingung bagaimana maksudmu meung"tanya heng penasaran dengan ucapan becky.




Becky pun menghela nafas beratnya,  lalu mencoba meminum coffe dicangkirnya setelah kembali menatap heng "Aku bingung karena marissa memintaku untuk menikah lagi"ucapnya membuat heng terkejut.




"Apa!!!  Bukannya marissa cinta banget sama kamu beck? Lantas kenapa dia malah memintamu  menikah lagi? Ada apa sebenarnya"ucap heng tak habis fikir dengan istri sahabatnya.




Becky mengedihkan bahunya mendengar ucapan heng "Aku tidak tau heng hanya saja marissa tidak bisa memberikanku seorang anak, itulah sebabnya dia memintaku untuk menikahi wanita lain agar aku memiliki anak dari darah dagingku"jelas becky sendu.




Heng yang mendengar penjelasan becky pun akhirnya mengangguk paham "Lalu bagaimana denganmu beck"ucapnya.




Becky menggeleng "Aku tidak tau, aku ingin menolaknya heng, hanya saja jika aku menolaknya bisa dipastikan bahwa daddy ku akan memintaku untuk bercerai dengan marissa mengingat daddy begitu tidak menyukai marissa"ucapnya penuh kebimbangan.





Heng yang paham akan situasi sahabatnya pun menepuk bahu becky membuat becky menolehkan wajahnya "Tidak ada cara lain kamu harus menikah lagi jika kamu ingin mempertahankan marissa, namun kamu harus ingat jangan pernah memisahkan anak dari ibunya, karena kamu tidak akan tau betapa hancurnya seorang ibu jika dipisahkan dari anaknya, aku cuma bisa kasih saran untuk ikuti kata hatimu"ucap heng memberikan nasehat.





Becky tak menjawab ia hanya mencerna setiap kata yang heng ucapkan, jujur saja sampai saat ini becky masih begitu bimbang, apakah keputusannya itu hal terbaik atau malah akan jadi petaka.





"Ingat beck kamu bisa berencana namun semua sudah tuhan takdirkan, kamu hanya cukup jalanin"ucap heng lagi, lagi membuat becky bungkam.




Heng yang melihat keterdiaman becky pun sedikit merasa iba akan masalah yang menimpah sahabatnya, namun apalah daya heng tidak bisa terlalu mencampuri karena ia hanya sebatas karyawan sekaligus sahabat tidak lebih.




Becky beranjak dari kursi "Heng hari ini kamu pulang saja karena meeting sudah selesai semua kan"ucapnya membuat heng mengangguk mengiyakan ucapan becky.




Perjanjianku Dengan IstrimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang