Omake : GaaShi (2)

3.3K 110 0
                                    

Gaara pov.

Setelah 2 hari perjalanan menuju iwagakure, akhirnya kami sampai.

Mungkin ini yang dirasakan naruto dulu, suasana yang asing, dan rumah baru.

"Nah anak², silakan kalian pilih kamar yang kalian suka, tapi ingat kamar yang dekat ruang keluarga adalah kamar kami."ucap ayah.

"Baik ayah, aku ambil kamar di lantai 2 saja, yang ada kamar mandi di dalamnya."ucap temari.

Oh ya sejak kejadian waktu itu, si temari ini sewaktu di perjalanan seperti manusia bisu, dan sering bengong.

"Hmm kalo gitu aku di kamar yang mana sajalah."ucapku. Aku memang tak begitu peduli pada pembagian kamar.

"Baiklah, aku juga ambil kamar lantai 2, berarti gaara di lantai 3 alias loteng rumah, tak apa?"ucap kankurou.

"Tak apa, aku lumayan suka kok."

"Ok kalo gitu, temari ayo bantu ibu membereskan peralatan dapur, dan untuk yang laki² bagian ruang tamu dan ruang keluarga."ucap ibu.

Kegiatan itu sangat menguras tenaga, untungnya barang berat seperti sofa dan meja, kami menggunakan jasa pindah rumah jadi tak terlalu berat.

"Permisi, kami dari tetangga sebelah ingin memberikan makanan ini sebagai ucapan selamat datang."ucap seorang perempuan.

"Terima ka-...."  "ka-kau...shi-shion kan?" Ucapku, terkaget. Bagaimana tidak!! Dulu dia teman kecilku dan dia cinta pertamaku, tapi suatu saat dia pergi tanpa pamit padaku, padahal kami sangat akrab.             ( walaupun ga pernah pacaran bukan berarti ga pernah jatuh cinta)

"Ga-gaara!!!kenapa kau ada disini?a-aku..."jawab shion terputus.

"Wuaa ada shion, kangennya, apa kabar?? Lama sekali kita tak bertemu."ucap temari.

"Ah aku baik temari, aku juga kangen. Tak disangka kita jadi tetangga lagi."jawabnya. Melihat itu semua, aku hanya bisa terpaku.

"Haha...ayo masuk, masih agak berantakan sih, tapi kami sedang mau makan, jadi ayo sekalian."ajak temari.

Shion pun disambut oleh keluargaku, banyak yang mereka bicarakan, shion sendiri sudah kembali akrab pada keluargaku seperti sebelumnya. Padahal sudah hampir 7 tahuna'an kami tak bertemu. Aku tak berani bicara banyak padanya, entahlah tapi aku merasa aneh padanya, aku masih sakit hati atas kepergiannya tanpa berpamitan padaku. Setelah kuingat dulu aku sudah pernah bilang padanya mengenai perasaan ku padanya, tapi dia malah menghilang, dan sekarang kami bertemu lagi. Apakah dia ingat? Entahlah, waktu itu dia menjawab ucapanku tapi aku lupa.

"Hei gaara, kenapa diam saja? Padahal dulu kalian akrab sekali haha."ucap ayah.

"Aduh paman, itu cerita lama, mungkin cerita baru akan terbuat dari sekarang, oh iya ngomong² kalian sekolah dimana?"ucap shion.
Cerita lama ya? Hanya segitukah hubungan kita? Dan apa yang dimaksud cerita baru? Apa dia ingat kejadian dulu?

"Kami sekolah di Kohaku iwagakuen." Ucapku pelan. Aku tak.ingin di cap buruk olehnya, jadi paling tidak aku menjawab pertanyaannya.

"Benarkah?wah senangnya, aku juga sekolah di sana. Semoga kita sekelas ya."jawabnya.

"Eh ayah, kita kan sudah selesai makan. Aku permisi dulu, ada yang ingin kubicarakan dengan shion."

"Hmm baiklah." Ucap ayah.

Aku langsung menarik tangan shion dan berjalan menuju taman depan rumah.

Hampir 5 menit kami terdiam.

"Eh ee gaara ada apa?"tanyanya.

"Ada yang ingin kutanyakan padamu?" Tentu saja tentang hal itu aku bukan tipe orang yang kuat menahan penasaran.

BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang