"anak ibuu tersayang, ayo makan"
"Ibuuuuu !".
Nick dan rick berhenti bermain lalu menghampiri mamanya.
"Ada apa inii semangat sekali ya"
"Ibuu , kaka dapat ranking 1" nic.
Saat mendengar ucapan nick ibunya pun langsung bertepuk tangan dan merasa sangat bangga.
"Hebat banget , nanti ajarin adekmu belajar ya"
Nick menganggukkan kepalanya pelan dan merangkul sang adek karena merasa semangat.
"Kalau begitu kaka dapat apa?" nic.
Ibunya mengeluarkan 3 kartu secara tiba-tiba dan menyuruh nick untuk memilih salah satu kartu tersebut.
"Nanti kalau nick dapat yang baguss, ibu akan langsung membelikannya"
Rick merasa iri saat melihat nick akan mendapatkan hadiah, akan tetapi keirian dirinya terlindungi oleh rasa bangga terhadap kakanya, ia merasa kakanya adalah contoh yang baik untukmya.
"Kaka pilih yaanggg— inii ! " Nick menunjuk kearah kartu berurutan nomor 3.
"Baiklah kalau begitu mari kita lihat apa isinya"
Nick dan rick mulai merasa penasaran saat ibunya membuka kartu, dann ternyata kartu itu berisi hukuman.
"Ohh tidakk nick dapat hukuman"
Rick terkekeh saat mengetahui apa yang kakanya dapatkan.
"Ihh gimana sihh buu" wajah nick berubah menjadi cemberut karena mamanya mempermainkan perasaanya.
Rick melihat sang kaka yang terlihat sedih, rick langsung mengambil salah satu kartu untuk kakanya dann Rick mendapatkan hadiah sepeda, tanpa ragu ia memberikan kartu itu kepada sang kaka.
"Wahh adekku hebat banget, terimakasihh" nick memeluk erat sang adek ia merasa sangat senang karena akan mendapatkan sepeda.
"Karena nick dapat hukuman dan rick dapat sepeda, jadinya nick akan kena hukum sama ibu"
Wajah ceria nick berubah sedikit lesuh, benar sih kan yang mendapatkan kartu sepeda tadi bukan dirinya.
"Ibu, biar adek aja yang kena hukum" tanpa ragu rick menyodorkan tangannya untuk mendapatkan hukuman.
"Rick emang sangat baik ya" ibunya pun mencubit kecil tangan rick yang membuat rick sedikit berdesih kesakitan, dan nick menarik tangan adiknya untuk meniup-niup bekas cubitan sang ibu.
"Huff huff, adek ga apa apa kan?" rick melihat wajah kakanya sangat khawatir dan membuat nick sedikit tertawa kecil , ia pun menggelengkan kepalanya dan memperlihatkan otot tangannya.
"Rick kan kuatt, kalau rick ga pinter soal pelajaran, tapi rick harus pinter soal melindungi" nick melihat sang adik yang sangat bersemangat sembari menunjukkan ototnya walau tidak ada sihh... Tapi nick menghargai perjuangan adiknya lalu ia pun bertepuk tangan dengan meriah.
"Hebatt, nanti pas disekolahan adek aja deh yang bakal jdi spiderman, kaka jadi penjahat aja" sang ibu hanya melihat kedua putranya yang sedang berbincang lalu menertawakan hal yang tidak jelas, tetapi membuat ikatan saudara mereka menjadi sangat ketat.
Beberapa tahun kemudian.
"Buu kak nick mana?" rick dan nick kini sudah berumur 14 tahun , tidak kerasa mereka berdua sudah bertumbuh besar, membuat sang ibu menjadi lebih pendek karena tinggi mereka.
"Ada di kamar tuh lagi pake sepatu, oh iya ibu dengar-dengar kamu dapat nilai jelek lagi ya?" rick mengalihkan pandangan karena takut dimarahi oleh ibunya..
"Maaf bu, rick udah berjuang tapi tetap aja ga bisa sehebat kak nick" ujar rick dengan wajah sedihnya, membuat sang ibu menghembuskan nafasnya untuk mengatur emosi
"Kamu harus bisa sehebat kaka mu , masa kamu mau jadi bahan gosip tetangga terus, muka kamu dan nick mirip tapi sikap kalian justru sangat berbeda, nick sangat rajin bahkan dapat nilai bagus sekali , dia akan mendapatkan beasiswa untuk berkuliah, tapi kamu? Kamu mau jadi pengangguran——? " perkataan ibunya membuat rick mengepalkan tangannya kesal karena terus dibandingkan oleh kembarannya sendiri....
Tidak ada istirahat sama sekali telinganya, setiap hari setiap detik ia selalu dibanding-bandingkan dengan sang kaka, ia emang mengakui nick sangat hebat dalam segala hal, tapi bukan berarti dirinya harus sama seperti kakanya.
"Ibu" ibu dan rick menoleh saat nick memanggil...
"Jangan bandingkan kaka dengan rick, rick lebih hebat dalam bidang olahraga" ujar sang kaka sambil memegang otot-otot sang adik..
"Apa gunanya otot kalau ilmu saja tidak ada" nick menoleh kearah adiknya dan melihat tangan sang adik mengepal, ia pun menarik nafasnya lalu membuang nya dengan tenang
"Buu, kan kita berdua saling melengkapi, fisik kaka tidak bugar seperti rick, tapi kaka pintar dalam segala hal, ilmu pendidikan, semuanya kaka bisa, tapi kaka tidak bisa bugar seperti rick bahkan kaka tidak bisa menguasai teknik berolahraga, tetapi lihatlah bakat rick sekali saja, walau umurnya masih 14 tahun, tapi ototnya udah terlihat, asal ibu tahu rick selalu melindungi ku dengan tubuhnya yang besar ini, bahkan ia juga lebih tinggi dariku" pembelaan nick kepada sang adik, ia menjelaskan semua bakat rick agar ibunya tidak menjelekkannya..
Tanpa sadar rick menetaskan air matanya, ia merasa terharu dengan ucapan kakanya, ibunya pun terdiam ia merasa karena sudah menjelekkan putranya sendiri..
"Maafkan ibu nak" ibunya pun memeluk erat tubuh rick, dan rick membalas pelukannya, nick melihat mereka berdua berpelukan dan ia pun ikut memeluk sang adik.. "jangan lupa traktir" nick membisikkan ucapan itu kepada telinga rick, dan tanpa sadar sang ibu pun mendengarnya..
"Membela tapi mau sesuatu yaa dasar" ibu pun menjewer telinga nick karena meminta imbalan dari pembelaanya itu, ibunya tidak pernah mengajarkanya untuk meminta setimpal imbalan dari perbuatan baik, jadi sang ibunya menjewer telinga nick, rick melihat nick yang sedang kesakitan di jewer dan ia tertawa terbahak-bahak...
———
"Halo nick, aduh tampan sekali kamu, oh iya kamu ranking satu lagi ya?? Hebat bangett, nanti ajarin anak saya yaa" saat sedang berjalan berdua, ibu-ibu menghampiri nick lalu memegang tangan nick sembari berucap seperti tadi, rick melihat kakanya sangat risih dipegang seperti itu jadinya ia pun menepuk bahu ibu-ibu tadi.. nick menoleh kearah rick dan menggelengkan kepalanya untuk memberi kode agar biar dia saja yang mengurus.
"Ahh yaa buu, tapi saya lagi ada urusan sebentar" ucap nick sembari sedikit mendorong tangan ibu-ibu itu untuk melepas pegangan.. tapi bukannya melepas ibu itu malah memeluk tangan nick membuat nick merasa sangat jijik.
"Kamu dan anak saya umurnya sama loh 14 tahun, nanti gimana kalau di jodohin aja pas udah umur 20 tahun" ujar ibu itu dengan wajahnya yang membuat kesal Nick, rick pun melihat leher nick yang sudah menunjukan urat, itu menjadi tanda bahwa nick sedang sangat marah.
"Buu saya dan kaka saya lagi ada urusan" mendengar ucapan rick ibu tadi langsung menatap sinis rick.. — "ohh ini yang ga pernah dapat peringkat dan selalu ada rumor bertengkar" bukannya melepaskan ibu itu malah menantang dan mulai menjelekkan rick, dan nick pun tidak ada belas kasihan lagi dan menepis tangan ibu itu..
"Anak ibu aja berandalan dan pernah membuang air besar di celana" ucap nick dengan tatapan marahnya dan menarik tangan rick untuk segera pergi meninggalkan ibu itu, tidak biasanya rick melihat sang kaka berani berucap seperti itu biasanya nick sangat lembut kepada siapapun.
"Menjijikan sekali" gumam nick sembari mengusap tanganny untuk menghilangkan bekas pegangan ibu-ibu tadi.. rick berhenti dari langkahnya dan menahan tangan kakanya lalu mengusap tangan nick dengan bajunya
"Cape yaa kak jadi orang pinter?" Nick menoleh saat mendengar ucapan rick dan terkekeh kecill "yaa gitu deh" mendengar jawaban kakanya ia pun selesai mengusap tangan nick dengan kaosnya.
"Udah selesai kak, ayo kita pergi membeli mobil edisi terbatas , siapa cepat dia dapat yaa" rick pun mengajak nick untuk balapan lari, dan ia menghitung dari 1 sampai 3 dan langsung berlari sangat cepat, nick berlari sekuat tenaga pun tidak bisa melawan daya tubuh sang adik yang sangat kuat itu, tentu saja saat balap lari begini rick selalu saja menang...
🎲 ~ Next ✧◝(⁰▿⁰)◜✧ episode ~ 🎲
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS ARE ENEMY
Mystery / Thrillermenceritakan tentang dua anak kembar lelaki bernama nick dan rick, nick adalah seorang kaka dari rick, ia sangat pandai dalam segala hal sehingga orang mengira kalau dirinya adalah contoh yang baik untuk adeknya, tetapi justru sebaliknya. Diumur mer...