11-🎲

6 2 0
                                    

Bell sekolah berbunyi , menandakan jam waktu pulang telah tiba.

Rick mengambil tasnya lalu hanya memegangnya , ia tidak menaruhnya di bahunya karena masih merasakan nyeri..

"Nickk" ─── "astaga nick pingsan" ───"itu rino dengan nick kayanya habis bertengkar" ──── "nick perutnya berdarah!!"

Rick melihat nick yang sedang terkapar pingsan dengan perutnya yang berdarah, semua orang berkumpul untuk melihatin nick..

"Bawa dia ke rumah sakit cepat" ujar sang guru, rick menepuk bahu gurunya lalu menggelengkan kepalanya "ga usah bu, saya aja yang urus" rick melihat wajah nick yang sangat pucat, ia menggendong sang kakak di punggung "aduh rick, itu nick udah berdarah begitu mustahil kalau ga dibawa kerumah sakit"

Rick tersenyum "nick ga kenapa-kenapa kok , saya pamit dulu" rick keluar dari tengah-tengah segerombolan orang, dan pergi pulang membawa nick yang ada di gendongan punggungnya.

"Hey bangsat" saat rick ingin melangkahkan kakinya untuk keluar dari gerbang sekolah, ada yang memanggilnya, rick pun berpaling kearah suara tadi "kakak lo itu , nick, dia pernah havesex sama cewe lain!" Ujar rino sembari mengambil hp lalu memperlihatkannya foto nya pada rick.. , saat melihat itu rick menggertakan giginya..

"Lu edit ya?" Rino bisa melihat mata rick yang berubah warna menjadi biru lagi "ga, gue ga ngedit, ini beneran" rick menendang rino agar menjauh dan ia melanjutkan langkah untuk pergi "dia juga pernah memakai obat terlarang" rick menoleh kearah rino, dan ia mengambil batu lalu melemparkannya kepada rino..

"Diem lu bangsat!" Rick pun melangkahkan kakinya lagi untuk pergi.

Sesampainya dirumah, rick menaruh kakaknya di sofa , dan merasakan bahunya sangat kesakitan, ia mengambil kotak P3K lalu pergi kembali ke ruang tamu, ia mengangkat sedikit baju nick sehingga kelihatan perut nya.

Rick bisa melihat separah apa luka nick , ia melepaskan perban yang tidak di tata rapi oleh nick di perutnya , rick memberikan sedikit obat merah lalu mengoleskannya ke perut nick , lalu rick mengambilkan perban baru dan memasangkannya ke perut nick..

"Seandainya ayah kita ga begitu, pasti kita ga akan begini" gumam rick dengan pelan, ia pun mengembalikan kotak P3K ke tempat semula, dan ia pergi ke dapur untuk memasakannya kakaknya bubur ayam.

Nick membuka matanya perlahan dan menoleh sekeliling, ia bingung saat sadar ia sudah ada dirumah , nick bisa mencium bau aroma masakan dari dapur, ia melihat rick membawa nampan berisi makanan, dan menaruhnya di meja, usai menaruh, rick langsung pergi tanpa mengatakan apa-apa..

Nick melihat bubur buatan sang adik, ia mengambil sendok lalu mencicipi buburnya, nick tersenyum sedikit , masakan rick sangat mirip dengan ibunya, nick pun langsung melahap makanan itu secara perlahan-lahan..

Rick menaruh kopi susu dimeja , dan saat ia ingin pergi nick menahan tangannya "rick, mau kemana?" rick menepis tangan nick dan langsung pergi keluar rumah begitu saja..

"Mata birunya menghilang" gumam nick dalam hati, lalu melanjutkan suapannya..

Time skip.

Nick terbangun dari tidurnya dan mellihat jam sudah menunjukkan pukul 01:55 , tetapi ia tersadar bahwa rick belum ada pulang dari tadi , nick bangun dari tidurnya dan menoleh kearah rak sepatu dan benar saja rick belum pulang..

Cekrek

Bunyi suara pintu terbuka, nick melihat rick yang sedang mabuk , dan rick berjalan dengan badan yang tidak seimbang "rick, sejak kapan kamu bisa minum alcohol?" Rick menepis tangan nick dan mendorong nya agar menjauh, rick pergi ke kamarnya lalu merebahkan dirinya..

"Rick, siapa yang ngajarin kamu minum begini, umur mu belum legal" ujar nick yang ada di hadapan rick "ckk ga usah munafik bisa?" rick mengambil bantalnya lalu menutup wajahnya sendiri dengan bantal..

"Rick, kalau mama tau gimana??"

"Oh, lu masih mikirin mama? Setelah lu sex bebas diluar sana dan minum obat terlarang, bahkan ngelukain adeknya sendiri, terus ngelakuin kekerasan ke kembaran sendiri?, ga liat luka gue? Ga liat hati gue gimana lukanya, gue ngelakuin apa yang lu lakuin juga nick"

Nick terdiam mendengar ucapan rick, ia pun melangkah kakinya keluar dari kamar rick..

Semakin hari hubungan mereka sangat renggang bahkan berbicara saja tidak sudi satu sama lain, sehingga umur mereka sudah beranjak 23 tahun, nick sudah berpindah ke amerika untuk mendatangi sang ibu, tetapi rick masih di korea sendirian , mereka berdua sudah pisah semenjak lulus SMA, rick yang memutuskan untuk pindah duluan , mereka tidak ada bertukar kabar sampai sekarang, rick hanya mengabari ibunya saja tidak bertanya bagaimana keadaan nick, ia sama sekali tidak peduli sekalipun terhadapnya.

Hari dimana rick sedang melakukan pekerjaannya sebagai model, jadwal permotretan akan dimulai nanti siang , tapi disaat rick ingin memasuki ruanh pemotretan ada telepon dari nick, awalnya rick mengabaikannya sehinga nick menelpon sekitar 20 kali, usai permotretan rick langsung mengangkat telponnya, ia mendengar kabar sang ibu yang sedang di ruang operasi, kemungkinan ibunya selamat itu 10%, rick langsung bergegas mengambil cutinya untuk pergi ke America.

"

Is your brother coming here?" Ujar pamannya yang di america , nick langsung menganggukan kepalanya , ia tahu bahwa rick pasti kesini saat mendengar kabar itu, nick duduk di bangku rumah sakit sembari menunggu kabar dari dokter bedah..

Nick bekerja di bidang pengusaha, ia menjadi seorang manajer di kantornya , banyak yang menawarkannya untuk menjadi seorang idola , tetapi nick terus menolak , karena ia tidak mau akan sulit bertemu sang ibu.

Beberapa jam kemudian, rick menelponnya untuk menyuruh nick agar menjemput dirinya..

"I'll go pick up my brother" ujar nick dan menepuk bahu pamannya agar menunggunya, nick menyalakan mobilnya lalu membuka pintu mobil dan duduk di bangku pengemudi, lalu ia menutup mobil dan mulai menyetir untuk pergi ke bandara menjemput sang adik..

Sudah lama sekali nick tidak melihat bagaimna wujud rick.

Nick menyetopkan mobilnya lalu memarkirkannya , ia keluar dari mobil dan melihat sekeliling, tidak ada rick, ia pun mengambil hpnya dan menelpon rick.

"Gue di depan" ujar rick di telepon, dan nick langsung mematikan sambungan telepon, dan menaruh handphonenya di saku celananya.

Saat nick melangkahkan kakinya untuk mencari rick, tetapi ternyata rick ada di hadapannya, mereka berdua saling bertatapan tajam, mereka sebenarnya tidak sudi untuk bertemu lagi tetapi karena keadaan ibunya yang sudah semakin kritis mau tidak mau mereka harus bertemu lagi.

Saat nick melangkahkan kakinya untuk mencari rick, tetapi ternyata rick ada di hadapannya, mereka berdua saling bertatapan tajam, mereka sebenarnya tidak sudi untuk bertemu lagi tetapi karena keadaan ibunya yang sudah semakin kritis mau tidak mau ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Next ⊂⁠(⁠•⁠‿⁠•⁠⊂⁠ ⁠)⁠*⁠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Next ⊂⁠(⁠•⁠‿⁠•⁠⊂⁠ ⁠)⁠*⁠.⁠✧Episode.

TWINS ARE ENEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang