Pagi ini Ellina bersiap untuk pergi dengan Langit. Saat ini Ellina tengah duduk di depan meja rias sambil menatap pantulan dirinya di kaca.
"Serius banget ini gua nikah sama Bang Langit?" Gumam Ellina.
"Dek udah siap belum?" Teriak Bunda dari balik pintu.
"Iya Bun ini adek turun."
Ellina pun keluar dari kamar nya dan menemui Langit yang sudah menunggunya di ruang tamu.
"Udah siap?" Tanya Langit.
Ellina pun hanya mengangguk, mood nya hari ini benar-benar buruk sekali. Rasanya Ellina masih tidak percaya bahwa ia hari ini akan pergi ke butik untuk memilih baju pernikahannya dengan Langit.
Selama perjalanan pun hanya keheningan yang terasa. Ellina yang sibuk melamun, sedangkan Langit yang fokus menyetir. Sekitar setengah jam perjalanan yang mereka tempuh menuju butik. Sesampainya di butik Ellina dan Langit hanya mengikuti arahan dari pemilik butik tersebut.
"Mau coba kebaya nya untuk wanita dulu atau baju nya untuk pria?" Tanya si pemilik butik yang tidak lain tidak bukan adalah teman SMA Bella.
Langit menengok ke arah Ellina, "Mau kamu dulu yang coba?"
Ellina hanya mengangguk.
"Baik, ikut tante yuk dek."
Ellina berjalan mengekori si pemilik butik yang bernama Ayu, "Silahkan dilihat, pilih yang menurut adek bagus dan suka ya?"
"Iya tante."
Ellina pun melihat satu persatu kebaya tersebut. Ellina bingung untuk memilih mana kebaya yang ia suka, karena memang semua kebaya yang tersusun sangatlah cantik, "Duh bingung kan gua mau milih yang mana." Gumam Ellina.
Mata Ellina pun terpaku pada kebaya sunda berwarna putih, "Yang ini bagus nih tan."
"Mau coba?"
"Boleh tan."
Ellina masuk ke dalam ruang ganti untuk memakai kebaya yang ia pilih. Selesai memakai Ellina pun keluar yang langsung disambut oleh Langit.
Langit yang melihat itu pun tersenyum, "Masyaallah cantik."
Ellina yang mendapat pujian dari Langit merasa sedikit salah tingkah, "Bagus ngga?" Tanya Ellina.
"Bagus kok."
"Yaudah tan adek mau yang ini aja."
"Okey, mba tolong dibantu bukainnya ya, kasian takut susah. Buat Abang Langit ayok ikut Tante pilih setelan buat kamu."
Langit pun mengikuti Ayu di belakangnya, "Mau yang mana Bang silahkan dipilih, tapi kalau bisa warna nya yang sesuai dengan kebaya wanitanya ya."
Langit pun memilih satu persatu setelan pria, "Yang ini bagus tan." Ucap Langit sambil menunjuk setelan pria berwarna putih.
Ayu pun mengambil setelan yang dipilih Langit, "Mau di coba dulu?"
"Boleh."
Langit memasuki ruang ganti pria, selesai berganti Langit pun keluar dari ruang ganti pria yang langsung disambut oleh Ellina yang sedang memainkan ponselnya.
Merasa diacuhkan Langit pun memanggil Ellina, "Ellina."
Ellina yang merasa dipanggil langsung mengedarkan pandangannya ke si pemilik suara tersebut. Betapa terkejutnya Ellina saat melihat Langit dengan balutan Jas berwarna putih.
Langit yang melihat Ellina terdiam pun mengusap pipinya, "Heh kok bengong sih, bagus ngga?"
Ellina pun hanya mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Learn To Love You (On Going)
Teen FictionLearn To Love You. Cerita ini menggambarkan bagaimana seorang Ellina yang berusaha belajar untuk mencintai Langit. Langit yang Ellina tau sebagai kakak kandungnya, yang ternyata adalah kakak tirinya. Langit yang Ellina sayang sebagai kakak kandung...