Hi Devil

rumah angker

Kota Surabaya...

Asap tipis keluar dari dupa yang baru di bakar, atini memejamkan matanya sambil memegang dupa itu dengan mulut yang komat kamit. Muto merekam apa yang sedang di lakukan oleh atini "kita tadi udah minta izin dengan petugas yang berjaga di tempat ini dan sekarang atini sedang meminta izin dengan leluhur di sini. " kata muto setengah berbisik, atini meletakkan dupa di dekat kelapa muda dan sesajen lainnya setelah itu dia berdiri lalu menyerahkan satu bunga kantil ke teman temannya sebagai pagar pelindung selama mereka penelusuran.

Mereka langsung kembali berkumpul lalu berdoa sebelum memulai penelusuran, setelah selesai muto dan yoko langsung mengaktifkan kamera utamanya dan mulai merekam.

"Hai semuanya kembali lagi bersama Hai devil! " mereka melambaikan satu tangan lalu menempelkan kedua tangan membentuk tanduk dan telinga secara bersamaan, coda tersenyum "sesuai rekomendasi kalian siapa yang merekomendasikan kota surabaya bisa angkat kaki haha.. Baiklah! Malam ini kita ada di kota surabaya dan sudah berada di salah satu rumah angker yang terkenal dengan cerita pesugihannya. " kata coda sambil menatap rumah yang ada di belakangnya sekilas.

"Kita mulai masuk sekarang, semuanya perhatikan langkah awas ada paku. " kata falen sambil melangkah masuk bersama yang lainnya, atini memperhatikan sekitarnya dia melihat ada banyak sosok yang melintas di sekitar mereka.

"Jadi guys konon katanya di sini pernah di tempati oleh satu keluarga yang sangat kaya, namun kekayaan yang mereka dapatkan bukan sepenuhnya dari hasil kerja keras tapi dari hasil ritual pesugihan. " vani menceritakan semua kisah tentang rumah itu dari sumber para warga sekitar yang sebelumnya mereka wawancarai.

"Sekarang kita lanjut ke ruang tengah ya guys, " kata coda setelah vani selesai bicara, namun dia tidak jadi melangkah ketika melihat atini diam dengan pandangan ke atas "tin, atini.. Hey! " draken memegang tangan atini yang terasa dingin.

"Atini tiba tiba berubah menjadi diam dan badannya kaku guys, coda sama draken coba menyadarkan atini yang kemungkinan sedang kesurupan atau sedang berkomunikasi. " kata vani dengan tatapan cemas "atini! " draken menahan tubuh atini yang nyaris jatuh  "tin sadar tin.. Tin!! Hei.. Dengar aku kan atini.. " coda memeluk atini sambil menepuk nepuk tubuh atini.

Perlahan atini menunduk lalu menatap coda "lu gak papa.. Hah? Tin.. Jawab. " kata coda, atini menganguk "kasih susu dong! " kata draken sambil jalan ke arah baby, coda mengusap rambut atini lalu mengusap keringat di wajah atini dengan lengan jaketnya "nih minum. " draken menyerahkan satu susu kotak ke atini.

Atini menerimanya "lu tadi kenapa? Mau break dulu gak? " Tanya muto, atini menggelengkan kepalanya "it's okay, jadi tadi sempat ada cewek cantik pakai mahkota kaya bilang 'kamu mau apa ke sini? ' jadi aku jawab dong kalau kita sedang penelusuran dan ingin tau cerita apa di sini. Kami gak bermaksud ganggu tadi juga sudah izin dan kami gak ingin melakukan hal macam macam terus dia bilang 'mau tau cerita yang terjadi, sini aku ceritain! ' dia  kaya mau berbisik gitu  jadi... Gu- aku dekatin dia nih, kaya misal ya.. " atini menarik vani untuk berdiri di depannya, setelah itu dia mencengkram bahu vani "dia tiba-tiba kaya gitukan, aku lengah dan kok bisa percaya gitu sama dia pas dia nyuruh dekat tapi udah terlanjurkan. Aku minta dia untuk baik baik gak usah kasar karena kita datang memang gak niat ganggu. " jelas atini.

"Terus terus.. " ucap junkie.

"Badan lu tadi keras kaya batu, panik gue! " kata draken.

"Dia tiba-tiba tuh kaya tarik Aku, begini.. " atini menarik vani ke arahnya lalu atini memiringkan kepalanya tepat di telinga vani, setelah mempraktekkan  kejadiannya atini melepaskan vani "terus dia berbisik itu lembut banget bikin ngantuk jujur, dia bilang 'kamu mau apa? Uang, emas, kebahagiaan. Aku bisa kasih semuanya dan itu cerita yang akan terjadi di tempat ini, semua yang kamu inginkan akan terwujud di tempat ini. ' ya Aku nolak dong. " kata atini.