kesurupan

1 1 0
                                    

Mobil hitam berhenti di depan sebuah jembatan di malam hari, yoko keluar dari mobil kemudian menyalakan sebatang rokok organiknya. "Kalian yakin, kita ngonten di sini? Tadikan kita udah di larang. "Ucap vani dengan tatapan takut. Coda keluar dari mobil dengan membawa tas kameranya " ini buat mancing atini, gue yakin dia pasti datang kalau kita ada di tempat bahaya dan terkutuk ini. "Jelas coda.

Muto mengaktifkan kameranya " ayo cepat guys, siapa yang pura pura kesurupan biar aku kirim ke atini? "Tanya muto.

" ih.. Draken aja, ayo draken pura-pura kesurupan. "Ucap baby sambil menyisir rambutnya, draken tersenyum " cepat cepat, kita akting pura-pura merekam baru aku kesurupan. "Kata draken dengan tatapan tengilnya.

Ting!

Ponsel atini bergetar berulang kali di saat dirinya sedang duduk bicara pada batu hitam dengan corak putih di tengahnya, atini perlahan menoleh ke arah ponselnya " ganggu saja, "ucap atini.

" mungkin penting dari seseorang, "

Atini menoleh ke arah batu lebih tepatnya pada sosok pria yang duduk di dekat batu itu, atini menganguk dengan enggan lalu mengambil ponselnya dan melihat pesan dari teman teman dan juga sebuah vidio yang di kirim oleh baby yang memperlihatkan draken sedang kesurupan.

"Ouh shitt!! "

Tanpa berlama lama lagi atini langsung memakai jaketnya dan membawa dua buah pisau kecil dari atas meja, sedangkan di tempat lain baby memperhatikan ponselnya "cuma di read doang sama dia. " ucap baby dengan bibir yang manyun.

"Gagal dong, " kata draken sambil memberikan pakaian yang kotor karena habis pura-pura kesurupan, coda tersenyum sinis "kayanya susah menjebak dia. " ucap coda sambil mengarahkan kameranya ke sekitarnya.

"Kita mulai ajalah guys, kita buat konten seadanya saja karena kita udah terlanjur ke tempat ini. Lagian.. Kita juga gak dapat informasi apapun soal tempat ini, tapi kok bisa ya cuma jembatan jelek seperti ini bisa jadi tempat terkutuk. " kata muto sambil mengarahkan kameranya ke arah jembatan.

"Oke... Oke arahkan kameranya ke sini, kita mulai! " ucap coda sambil membenarkan jaket dan topinya, muto mengangguk "semua, mulai!! " seru muto.

"Hai semua kembali lagi ke Hi devil! " seru mereka semuanya sambil membuat gerakan khas mereka sendiri, coda menunjuk ke arah jembatan sambil melangkah ke arah jembatan "kita ada di sebuah tempat yang kita tidak tau, tapi di sini tertulis getih abang. Mungkin ini nama jembatannya. Konon katanya ini tempat yang terkutuk guys karena terkutuknya tidak ada warga yang mau memberikan informasi apapun dan bahkan mereka juga melarang kita ke sini, " coda mulai menjelaskan di mana tempat mereka berada dengan beberapa orang temannya.

"Guys! Itu ada pondok kecil di sana! " seru falen sambil menyorotkan senternya ke arah sebuah pondok yang tidak jauh darinya, karena penasaran merekapun langsung pergi ke arah pondok itu. Namun junkie malah tidak bergerak dari tempatnya karena melihat ada seorang gadis cantik berbaju merah sedang berjalan sambil mendorong sebuah sepeda, gadis itu menatap junkie lalu tersenyum "mas, tolong saya.. " ucapnya dengan lembut.

Junkie perlahan bergerak ke arah gadis itu "Hai, kamu warga desa di sebrang tadi ya? " tanya junkie, gadis itu tersenyum lalu menganguk "kok sampai ke sini? " tanya junkie.

"Anu mas, saya habis cari dedaunan obat di hutan sana. Tapi saya kemalaman, mas punya air gak? Saya haus. " jawab gadis itu, junkie membuka tasnya lalu menyerahkan sebotol air mineral yang dia bawa. "Ini, minumlah! " ucap junkie.

"Terimakasih mas, um.. Sebagai gantinya terimalah ini. " gadis itu menyodorkan seseorang yang terbungkus daun pisang, junkie menggelengkan kepalanya "tidak perlu, aku ikhlas kok lagian cuma air. " ucap junkie sambil menoleh ke arah teman temannya yang masih ada di sekitar pondok.

Hi DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang