Bab 5

1K 6 0
                                    

Awal Mula Petaka

Malam harinya setelah kejadian aneh tadi siang, aku mencoba untuk menanyakan pada ibu lagi ada apa sebenarnya. Kebetulan ibu sedang mencuci perabotan setelah makan malam barusan, akupun berinisiatif membantu pekerjaan ibu sambil mengobrol.

"Eh rafi, tumben kamu bantuin kerjaan dapur.." ucap ibu

"Iya dong bu sekali kali gapapa kan.."

"Haduh jangan sekali kali juga dong, harus sering juga..hihihi.."

"Ah ntar tangan ku keriput sering kena air bu.."

"Hah alasan kamu aja itu.."

Saat piring terakhir sudah kering dan tertata rapi, aku pun mulai bertanya

"Bu...soal tadi.."

"Bisa gak kamu berhenti tanya soal tadi siang?!.." hardik ibu dengan suara tinggi

Aku merasa tertekan dengan suara tinggi ibu, padahal aku hanya ingin mencari tahu saja.

"T-tapi bu aku cuma mau tau bu.."

Ibu malah makin emosi mendengar balasan ku

"Ibu tadi siang minta bantuan yudi untuk kelarin urusan dapur, hayo??.."

Jawaban ibu terdengar seperti di buat buat, yah tapi seperti prinsipku, jangan berfikir negatif. Yasudah lah aku terima saja jawaban ibu.

"Ohh...gitu dong dijawab bu, dari tadi kok susah jawabnya.." balas ku dengan datar

"Hih lagian kamu nanya terus, ibu jadi kesel.."

Setelah selesai aku pergi ke teras menemui kak putri yang sedang asik bermain hp.

"Kak, ibu tadi bilang cuman bantuin kerjaan dapur si yudi.."

"*UHUK UHUK*.."

"K-KERJAAN DAPUR??, Maksudnya apa??.." kak putri merespon dengan tatapan tajam menoleh ke arah ku

Kakak yang sedang fokus sekali "scrolling" media sosial terkejut mendengar ucapan ku

"Ehh emang itu kata ibu...tanya aja sendiri kalau berani huhh!.."

"Siang itu masakan warung udah mateng semua dan kakak bawa ke warung raf! Harusnya kerjaan dapur udah ga ada dong!.."

"Loh mungkin ada yang ketinggalan lauknya?.."

"Mana mungkin!.."

Aku terpancing emosi mendengar ucapan kakak yang begitu tidak percaya dengan ku.

"Ihh kak! Emang yang kakak pikirkan apa sih!!.."

"Rafi, kamu sini kakak bisikkin.."

Aku lalu mendekat sesuai perintah kakak.

"Menurut kamu, ibu masih seksi gak?.." bisik kak putri

"Hmm gatau deh, aku ga pernah merhatiin kak.." balas ku polos

"Oke, menurut kamu kira kira apa yang dilakukan laki laki dan perempuan berduaan di dalam ruang terkunci?.."

"Uh...."

Aku bingung harus menjawab apa, akupun jawab asal asalan

"Uh...oh iya, main gundu hehehe.."

*PLAKKK* Kak putri menepuk jidatnya sendiri

"Ah susah ngomong sama kamu raf! Pikiranmu terlalu polos!-

Dengerin kata kakak ya! Jangan mudah percaya sama ucapan ibu mulai sekarang.." ucap kakak dengan tegas

Waduh, ada apa ini? Kenapa kakak terlihat sangat mencurigai ibu, apa mereka sedang bermusuhan?

"Ehh m-mana bisa kak?.."

Kakak lalu bangkit dari kursi dan menghela nafas

"Kakak cuman peringati kamu aja raf, lebih hati hati mulai sekarang.." ucap kak putri lalu pergi kedalam menuju kamarnya.

Aku hanya mengangguk-angguk dalam kondisi "blank"

Saat aku sedang bengong di kursi teras, ibu mengejutkan ku dengan tepukan di bahu.

"Ehh ibuu..ngagetin aja.."

"Kenapa kamu bengong malam malam raf?.." tanya ibu sambil ikut duduk di samping ku

"Nggak kenapa napa bu, ehehe.."

"Soal tadi ya? Maaf ya ibu marah tadi.."

"Loh gapapa bu, bukan soal itu.."

"Kamu kalau ada masalah jangan di pendam nak.." ucap ibu sambil mengelus rambut ku

Baru kali ini ibu mengelus rambut ku seperti ini, walau terasa sangat nyaman sekarang tapi aku masih terus memikirkan soal ucapan kakak tadi.

Rasanya tidak etis jika aku mengadu pada ibu soal ucapannya tadi.

Aku mulai menengok ke arah ibu, dan wow.... Ibu memakai baju tank top putih malam ini.

Benar sepertinya ucapan kakak tadi, ibu masih seksi dan cantik di umurnya sekarang yang hampir kepala empat.

Tatapan matanya tampak penuh kasih sayang padaku, selama hampir satu menit aku dan ibu bertatapan sambil kepalaku di elus elus manja.

Hingga akhirnya ibu memulai percakapan.

"Nak? Kamu kenapa?.."

Aku pun sadar dari lamunan ku

"Eh ehh maaf bu, a-anu...ibu cantik banget malam ini hehe.."

"Apa?? Hahaha kamu bisa aja, dah sana tidur.."

"Tapi aku belum ngantuk bu.."

"Hmm gimana kalau...ibu kelonin?.."

Skandal Keluarga (Cuck_old Inc_est Warning)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang