Keesokkan harinya
POV Rafi
"Ya murid murid, seperti yang kalian tahu, teman kalian si yudi MASIH sakit dan berhalangan hadir hari ini, ya...begitulah, bapak sudah kehabisan kata kata untuk murid itu, bolos tiga hari sebelum ulangan minggu depan...kemungkinan besar dia akan gagal di ulangan nanti.." ungkap pak wawan di depan kelas
Ya sesuai dugaan ku, si yudi tidak masuk lagi hari ini. Aku yakin dia bukan sakit, melainkan bolos seperti kata pak wawan. Sangat disayangkan bagi yudi, banyak hal penting yang ia lewatkan untuk persiapan ulangan minggu depan. Semoga saja buku buku yang pak wawan beri kemarin ia baca dirumah.
14:00
*Kringgggggggg....*
Bel sekolah tanda pulang akhirnya berbunyi, Aku tidak sabar pulang ke rumah dan berduaan dengan kasur ku hahaha...
POV Kak Putri
"Terima kasih pakde suryo...besok borong lagi ya hihihi.."
"Hahaha...kalau istri ku gak masak ya neng haha.."
Fiuhh akhirnya waktu makan siang selesai juga, semua lauk dan soto habis ludes. Laci uang pun penuh. Kerja kerasku terbayar sudah, Saatnya menutup toko dan memberi uang penjualan hari ini kepada ibu di dalam.
Akupun menutup warung dan membawa dua bungkus soto pesanan Cindy untuk diantar setelah ini.
Namun anehnya aku tak menemui ibuku dimana pun, semua ruangan sudah aku cek dan nihil hasil. "Ah mungkin sedang ke warung sembako" pikirku
Tanpa pikir panjang aku lanjut ke tugas terakhir ku yaitu mengantar pesanan Cindy.
Tak lupa aku mengunci pintu sebelum pergi.
Selesai...saatnya mengayuh sepeda menuju tujuan.
Setelah perjalanan yang tak terlalu lama, akupun sampai di rumah Cindy. Aku lalu memarkirkan sepeda ku di halaman rumahnya.
Tapi...sesuatu mengejutkan ku.
Aku menemukan sandal ibuku di teras rumah cindy!
Apa apaan in?! Ibu kenapa pergi kesini diam diam?
Hati ku jadi berat memikirkan kemungkinan terburuk yang akan kehadapi sekarang. Nafas ku mulai terasa berat.
Namun kebenaran harus terungkap, aku punya ide untuk menyelinap ke dalam diam diam.
Ku beranikan diri masuk kedalam dengan langkah perlahan agar tidak terdeteksi. Sudah seperti ninja saja ini.
Ruang tamu, Ruang makan, Dapur, Kamar mandi sudah aku cek dan tidak ada siapapun. Hanya kamar yang belum aku cek. Saat aku mendorong salah satu pintu kamar, suaranya sangat berdecit. Aku jadi panik akan ketahuan dan lari bersembunyi ke dapur.
Benar saja pintu kamar sebelahnya terbuka dan...
Yudi dan Ibu ku keluar dari kamar itu.
Sialan...
Aku lalu menguping percakapan mereka dari dapur.
"Waduh apaan itu tadi ya bu widya.."
"Hmm kamar ibu mu itu kebuka yud.."
"Waduh apa ibu udah pulang ya bu widya...aku jadi takut nih hehe.."
"Yaudah ibu pulang dulu yah, makasih loh tadi...enak banget.."
"Hehe iya bu sama sama, Kalau mau lagi kabari aja bu...biar aku bisa atur waktunya.."
"Iya yud, ibu puas banget sama kamu, kuat banget gak kayak si rafi yang ogah ogahan.."
"Aku kan udah biasa bu hehe.."
"Ibu pulang dulu yah yud...jangan kasih tahu ibumu lohh.."
Dan percakapan mereka pun berakhir.
Aku tak percaya apa yang barusan ku dengar, mereka terdengar seperti sehabis berhubungan intim!!...Benar ternyata dugaan ku!! Dasar!!
Ingin sekali aku keluar dari persembunyian ku lalu mendaratkan pukulan telak di kepala si anak mesum itu, tapi aku tak berani sampai melukai anak orang. Walau anak itu sudah melukai hati ku. Aku hanya bisa menahan gejolak amarah ku saat ini.
Lewat pintu belakang aku keluar dari rumah cindy dan menuju ke sepeda ku untuk kembali ke rumah ku, pasti ibu sudah disana kebingungan dengan pintu yang terkunci. Tak lupa tentunya aku sudah menaruh pesanan cindy di meja makannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Skandal Keluarga (Cuck_old Inc_est Warning)
FantasyIbuku bernama Widya Anindya, Biasa dipanggil Bu Widi/Widya oleh ibu ibu sekitar dan berumur 39 tahun. Berkulit putih sama seperti kakakku. Wajah ibuku sangat cantik tak begitu termakan usia, jika dibilang mempesona tentu saja. Ditambah bentuk badann...