Hari-hari di istana kerajaan berlalu seperti irama genderang perang yang terus berdentum, Semakin hari semakin terasa lebih berat daripada yang sebelumnya karena persiapan untuk menghadapi perang yang akan datang. Suasana di Istana kerajaan Obsidian tidak lagi dipenuhi dengan ketenangan rutinitas istana atau gosip yang dibisikkan tentang hal-hal yang berkaitan dengan intrik istana. Sebaliknya, suasana penuh dengan tekanan, ketegangan yang terasa di udara, semakin menguat setiap harinya.
Para pelayan sibuk melewati lorong-lorong megah, wajah mereka tegang karena beban tugas. Para prajurit dan ksatria bergerak secepat roda gigi dalam mesin yang diminyaki dengan baik, sepatu bot mereka berderap di lantai batu, pikiran mereka terfokus pada perang yang semakin mendekat melawan kerajaan tetangga, Celestia. Bahkan para bangsawan, yang biasanya sibuk dengan obrolan kosong mereka, sekarang hanya berbicara dengan nada pelan tentang strategi perang, aliansi, dan pertumpahan darah yang tak terelakkan yang akan terjadi.
Celestia adalah sebuah kerajaan yang kecil namun makmur, wilayahnya kaya akan tanah yang subur dan diberkahi dengan sumber daya yang melimpah. Namun, pusat kekayaan mereka terletak di bawah tanah, tambang-tambang yang luas dan berkilauan dengan berlian. Kerajaan ini bersinar dengan kemewahan, rakyatnya merasa puas di bawah pemerintahan raja mereka yang baik hati.
Namun, kemakmuran ini telah lama menarik perhatian orang-orang yang ambisius dan serakah. Tidak ada yang lebih serakah dari raja ke-tujuh Obsidian, Gladiolas rex Kraftvoll.Sang raja telah mengincar kekayaan Celestia, keinginannya untuk menguasai negeri itu semakin membara setiap harinya. Dia adalah seorang pria dengan ambisi yang tinggi. Sehingga ketika diplomasi gagal, Raja Gladiolas melihat bahwa perang adalah satu-satunya jalan yang tersisa. Dalam benaknya, kemenangan sudah pasti berada dalam genggamannya. Pasukan Obsidian telah dikenal di seluruh penjuru negeri karena kekuatan bertempurnya. tentara-tentara milik Obsidian telah terlatih dalam pertempuran yang sudah tak terhitung jumlahnya, dan para kesatria sangat setia pada kerajaan hingga titik darah penghabisan. Maka, dengan hati sedingin zirah besi kebanggaannya, Raja Gladiolas bersiap untuk merebut Celestia dengan paksa.
Di dalam istana, setiap tenaga digerakkan untuk mencapai tujuan tersebut. Dari fajar hingga bintang-bintang berkilauan di langit malam, dentingan pedang terdengar dari tempat latihan, suara-suara kasar para komandan menggema di dinding istana ketika mereka meneriakkan perintah kepada anak buahnya. Aroma oli dan baja tercium di udara, berbaur dengan ketegangan yang semakin hari semakin pekat. Peta wilayah Celestia dipelajari dengan seksama di ruang-ruang militer yang remang-remang, di mana strategi dibisikkan secara sembunyi-sembunyi.
Putri Armeria dan Sir Augen Starksten tidak berjumpa kembali sejak konflik yang menegangkan di taman. Mereka tidak bertemu selama berhari-hari, masing-masing sibuk dengan urusan mereka sendiri.
Sementara Augen menghabiskan waktunya untuk mempersiapkan perang, berlatih tanpa henti, dan menghadiri pertemuan dengan para dewan untuk membahas taktik militer, Armeria mendapati dirinya tenggelam dalam kesibukan yang jauh lebih pribadi.
Kondisi sang ibu semakin memburuk.
Lady Kalmia, yang dulunya adalah selir cantik dan menawan milik Raja Gradiolus dan sosok yang ramah di istana, mulai layu seperti bunga di musim dingin. Penyakitnya, suatu keadaan misterius yang telah menyerang selama bertahun-tahun, perlahan-lahan menguras habis kehidupannya, menyisakan bayang-bayang wanita yang penuh keceriaan di masa lalu. Sekarang, sang selir terkurung di kamar, terbaring pucat dan lemah di bawah tumpukan selimut sutra. Rambut peraknya yang dulu berkilau kini kusam dan rapuh, matanya sayu karena penderitaan dan rasa lelah.
Dan di sisi Lady Kalmia, selalu ada Armeria.
Setiap hari, sang putri duduk di samping tempat tidur ibunya. Jari-jarinya yang halus menggenggam tangan Lady Kalmia, menawarkan kata-kata penghiburan yang sering kali tidak terjawab.
![](https://img.wattpad.com/cover/379975897-288-k757276.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Liar Princess
RomanceJauh di dalam Istana Obsidian yang megah dan penuh kemewahan namun diam-diam diambang kehancuran, terdapat seorang putri hidup dalam keterasingan. Mempunyai wajah cantik yang menawan tanpa cela dan tak tersentuh, menyembunyikan kerapuhan jiwa yang t...