Bab 4 : Memandangnya Lewat Jendela Kelas

14 0 0
                                    

Setiap hari di sekolah, Raden selalu memperhatikan Olive dari kejauhan, terutama saat Olive berada di lantai atas. Tak jarang, dia diam-diam memotret Olive untuk diabadikan dalam galeri ponselnya, seolah ingin menyimpan serpihan momen kecil yang berarti baginya.

Suatu hari, ketika Raden sedang memandangi Olive lewat jendela kelas, tanpa disadari Olive memperhatikan balik. Melihat Raden yang terus menatapnya, Olive tiba-tiba membuat pose "love" dengan tangannya, mengarah langsung ke Raden. Kaget dan salah tingkah, Raden buru-buru mengalihkan pandangannya dengan wajah memerah, berusaha menyembunyikan rasa malunya.

Beberapa saat kemudian, ponsel Raden bergetar pesan dari Olive:
Olive: "Kamu kenapa salting pas aku notice kamu liatin aku?"

Raden membuka ponselnya dan membaca pesan itu sambil tersenyum sendiri, merasa kikuk sekaligus senang. Ia pun membalas:
Raden: "Soalnya aku gak kuat kalau kamu liatin balik. Apalagi tadi kamu bikin pose love, jadi aku pura-pura buang muka dan lanjut duduk sambil nahan salting."

Membaca pesan itu, Olive tertawa geli lalu membalas:
Olive: "Hahaha! Ternyata kamu lucu ya. Kukira kamu orangnya cuek, ternyata humble juga. Udah pintar, baik, perhatian, family man banget. Aku jadi makin suka deh!"

Raden terdiam sejenak, tersenyum lebar sambil bergumam dalam hati: "Ternyata ada orang yang suka sama sifat aku. Padahal menurutku biasa aja, tapi di mata Olive, itu luar biasa."

Dia pun mengetik balasan dengan hati berbunga:
Raden: "Makasih banyak, Olive. Aku seneng banget kamu bisa suka sama sifat aku."

Olive hanya membalas dengan stiker lucu, tapi bagi Raden, pesan singkat itu sudah cukup membuat harinya terasa lebih cerah.

Waktu pelajaran akhirnya usai. Para murid mulai merapikan tas dan bersiap untuk pulang atau sekadar nongkrong sebentar sebelum kembali ke rumah. Saat berjalan menuju parkiran, Raden melihat Olive berjalan bersama teman-temannya. Dari belakang, ia tersenyum tipis dan bergumam dalam hati:
"Semoga setiap langkahmu selalu dimudahkan oleh Tuhan. Dan semoga saat aku selesai berproses, kamu masih sendiri. Aku harap kita tidak pernah menjadi asing hanya karena keadaan."

Raden tahu, perasaannya masih ia simpan rapat-rapat. Ia belum berani mengungkapkan isi hatinya karena takut merusak hubungan yang sudah terjalin sebagai teman. Untuk saat ini, dia hanya bisa memandang Olive dari kejauhan lewat jendela kelas, dengan tatapan penuh harap.

Sebelum menyalakan motor, Raden membuka galeri ponselnya dan melihat foto-foto Olive yang telah ia abadikan. Dalam setiap foto, ada serpihan kenangan masa SMK yang akan selalu ia simpan.

"Mungkin suatu hari nanti, aku akan punya keberanian lebih dari sekadar memandang." pikirnya sambil tersenyum, lalu menyalakan motornya dan melaju pulang dengan hati penuh harapan.


Berawal Like Story, Berujung CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang