1. Peliharaan

744 145 27
                                    

Byur!

Dingin menyergap tubuhnya ketika merasakan air mengalir menyiram dari atas kepala, mata yang semula tertutup kini perlahan terbuka, bibirnya kembali mendesis kesakitan ketika pukulan kembali dia dapatkan.

Sebuah bogeman mentah dilayangkan pada perutnya, pemuda manis itu terbatuk, gumpalan darah keluar dari celah bibirnya.

"Aku membawamu kesini bukan untuk tidur!"

Suara itu mengalihkan atensinya, seorang pria dewasa duduk dengan angkuh, tangannya menggenggam gelas yang berisi minuman beralkohol.

"Dan aku tidak suka tatapan itu, terlihat menakutkan"

Itu bukanlah sebuah pujian melainkan penghinaan, ingin sekali dia melayangkan pukulan jika tubuhnya tak ditahan oleh tali yang melilit tubuh ringkih itu untuk tetap duduk tegap disebuah kursi besi.

"Lepaskan aku bajingan!"

"Anjing kecil ku masih bisa mengumpat?"

Tawa renyah kembali terdengar, bocah ingusan didepannya benar-benar tak kenal takut.

"Watanabe Haruto, anak bungsu dari sepasang ilmuan bodoh yang mati dengan keadaan mengerikan"

"Aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri Park Jeongwoo!"

"Hei, apa di keluarga mu tidak diajari sopan santun?"

Park Jeongwoo anak tunggal keluarga Park sekaligus pewaris satu-satunya setelah kepergian kedua orangtuanya, tidak ada pesaing dalam Jeongwoo untuk mendapatkan semua yang dia mau, sedari kecil dia dilatih untuk menjadi tangguh, ayahnya mengatakan jika dia harus mempunyai ambisi yang besar dan ibunya berkata apapun yang dia inginkan harus dia dapatkan, tak peduli meskipun nyawa tak bersalah harus dikorbankan.

Orang-orang menyebutnya iblis dan Jeongwoo tidak mempermasalahkan hal itu, dia tidak peduli.

Langkah Jeongwoo membawanya pada Haruto yang duduk terikat diatas sebuah kursi, dia mengamati remaja berusia 21 tahun itu dengan teliti, terlihat manis meskipun lidahnya setajam silet.

Sret!

Rahang Haruto dicengkeram kasar, Jeongwoo melihat bagaimana mata itu menyorot penuh dendam, terlihat ambisi besar untuk membunuhnya.

"Bukankah aku sudah memperingatkan ayahmu untuk jangan terlalu ikut campur pada sesuatu yang bukan urusannya?"

Cuih!

"Lepaskan tangan kotor mu dari wajah ku bajingan!"

Haruto meludah tanpa takut, rasa takut telah lenyap berganti menjadi ambisi membunuh, tidak ada yang membuat Haruto takut meskipun itu kematiannya sendiri.

"Apa kau tidak takut jika aku tiba-tiba saja membunuh mu?"

Haruto tertawa remeh "Bunuh, bunuh aku sekarang!"

Lantangnya berucap menantang, tak kenal takut meskipun pria dihadapannya mempunyai julukan iblis sekalipun.

Jeongwoo terkekeh kecil, dia menghempaskan wajah itu sedikit kasar.

Haruto cukup menarik, dia suka menjinakkan hewan liar.

Jeongwoo tahu jika ucapan Haruto tidak main-main, pemuda manis itu tak takut pada kematiannya sendiri tapi bagaimana jika kematian itu menyangkut pada kakaknya?

Jeongwoo mengambil benda pipih di atas meja bundar, pria itu lantas menghubungi seseorang.

"Bagaimana keadaannya?"

Dalam layar ponsel tersebut terlihat seorang pria menggunakan kemeja putih tampak tersenyum miring setelah layar ponsel diarahkan pada seorang pemuda manis yang duduk terikat.

The Devil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang